"Ntar sore jan lupa kumpul di rumah gua, jam 4an dah."
"Siap bos."
🔪
Skip sore..
Semua udah kumpul di rumah Renjun.
Keadaan di rumah nya hening, gak kayak biasanya.
"Coba baca lagi suratnya. Yang mau baca nih," ucap Jinyoung mengangkat surat nya.
"Gue aja," ucap Haechan sambil mengambil suratnya.
Isi surat
"Hahh, males bet gue. Tapi gue ga mau ada yang mati," ucap Jeno sambil mengacak rambut frustasi."Ya, mau ga mau kita dateng. Kalian ga mau kan ada berita seorang siswa/siswi meninggal di sekolah, itu bakalan memperburuk nama sekolah kita," kata nancy.
Mereka semua serempak menggelengkan kepala.
"Ya udah, sekarang kita siap siap. Jam 8 kita berangkat," final Jeno yang di balas dengan anggukan.
"Biar ga lemes amat. Pesen makan kuy," ucap Hyunjin mencairkan suasana.
"Hayuu, yang bayar Renjun," balas yang lain.
"Gue lagi gue lagi," sahut Renjun sambil merolling eyes.
"Hiya dung," ucap semuanya bersamaan min Renjun pastinya.
.
.
Akhirnya malam hari pun tiba
"Gue takuutt," ucap Heejin.
"Kita juga Jin, kita kan bareng bareng Jin. Jadi jangan takut ya," ucap Hyunjin menenangkan Heejin. (r : ini Hwang)
"Udah njir, jan pacaran," ucap Haechan kesal.
"Ga ada yang pacaran bambank pake k," ucap Hyunjin.
"Dah udah, kita jalan sekarang," lerai Jeno.
Suasana di mobil tegang. Yang biasanya di penuhi bacotan sekarang hanya terdengar detak jantung mereka yang sedang beradu.
Banyak pertanyaan di otak mereka.
Hingga sebuah suara membuyarkan lamunan mereka.
"Hey, dah nyampe," ucap Jinyoung membuyarkan lamunan.
Mereka semua melihat ke arah sekolah.
"Yakin nih?," tanya Sanha.
Bagaimana tidak? Sekolah mereka yang biasa di penuhi aura menyenangkan, menjadi aneh. Mencekam dan menyeramkan.
"Gue ga yakin. Tapi gue juga ga mau ada korban," ucap Somi yang di setujui oleh semuanya.
Hening. Itu yang terjadi sekarang.
TOOOLLLLOOOOOOOOOOONNNNGGGG..
Teriakan yang terdengar dari dalam sekolah memecah keheningan.
"Oh, ok. Suara tadi memang mengharuskan kita untuk masuk," ujar Hwall.
"Ya udah siap siap semuanya," ucap Baejin panik.
Karena ucapan Baejin, mereka kalang kabut menyiapkan apapun yang bisa di bawa untuk pertahanan diri dan orang yang berteriak tadi.
Selesai bersiap siap. Mereka segera masuk ke dalam sekolah.
Suasana sekolah yang mencekam membuat mereka ragu untuk melanjutkan pencarian.
Nginngg ngiingg
Suara dari radio sekolah terdengar.
Krsskk krsskk. Ekhem. Halo 2lol sq, pfftt nama yang aneh.
Kalian pasti ingin teman kalian kembali kan?"Iya lah, dan lo siapa?" tanya Jinyoung.
*Kalian ga perlu tau gue siapa. Yang penting kalo kalian mau teman kalian kembali. Kalian harus memainkan satu permainan. Nama permainan nya Murder Mistery.
Mudah saja permainan nya, yang di pilih menjadi murder harus membunuh satu orang, ya-"Murder?! Yang bener aja. Masa ada bunuh bunuhannya?!," protes Daehwi.
*Diam! Dengar saja dulu. Ok. Yang di pilih menjadi Murder harus membunuh satu orang saja, yang di pilih menjadi detective harus menemukan siapa Murder nya. Detective jangan sampai salah membunuh, atau kamu akan ikut mati. Sisanya adalah innocent. Ah, Murder bebas membunuh siapa saja, terserah jika itu detective atau innocent.
Permainan akan dimulai 1 jam lagi. Jadi siapkan mental kalian.Hening.
Perasaan mereka kacau. Takut, tetapi mereka juga harus membantu teman mereka.
"Atau, kita kabur aja," usul Haechan.
"Gila, kita kan mau nolongin temen kita," ucap Han.
"Jadi gimana? Gue ga mau bunuh salah satu dari kalian," ucap Sanha.
"Gue juga," ucap Kim lirih.
Tentu saja semua yang ada di sana takut, lagi pula karena sudah malam, jalanan di sekitar sekolah sepi.
1 jam kemudian..
Krsskk krsskk, mari kita mulai permainannya.
TBC
Eakk, votenya dung. Yang ga vote, ntar malem tidurnya di temenin boneka ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Murder Mistery||00L-01L✅
Mystery / Thriller"Kita dapet surat" Start : 06/Juni/19 End : 01/Juli/19 𝒄𝒐𝒗𝒆𝒓 𝒃𝒚 : 𝒘𝒐𝒏𝒔𝒆𝒍𝒄𝒉𝒐𝒖