Salting

131 14 14
                                    


Vote dulu sebelum membaca.....



Fake love...fake love...fake love

Suara alarm memaksa Alya bangun dari tidurnya, dengan masih setengah sadar dia menyeret kakinya menuju kamar mandi. Tiba-Tiba Alya mendengar teriakan dari sang kakak.

"Dek cepetan, lo gak sekolah apa? Ini udah jam 06:35" Teriak Evano

Alya langsung melototkan matanya. Secepat mungkin Alya mengambil handuk dan melakukan ritual mandj bebeknya.

"Gara gara mikiri tu cowok, gue gak bisa tidur dan akhirnya cuman tidur 4 jam" Alya mengumpat Ryan.

🐥🐥🐥

"Udah?" tanya evano kepada sang adik. "Udah kak, yok cepetan" Alya berlari ke dalam mobil kemudian Evano melajukan mobil nya menuju sekolah Alya.

Alya POV

Setelah beberapa menit perjalanan menuju sekolah. Gue sampai dengan selamat sentosa menghantarkan rakyat ke depan pintu gerbang sekolahm

Yaelah kok malah baca UUD sih....

"Dah kak"

"Ya belajar bener2 ya dek"

"oke kak"

Gue berjalan sambil melihat kanan kiri takutnya ada si nopal, eh maksudnya Ibu nopi.

Guru killer yang dikenal juga dengan kecentilannya, dan ditakuti oleh semua siswa siswi di sekolah ini.

"Hei kamu!"

"Yak! Si nopal si nopal anak nya bahenol Ehek!" La jadi nyanyi kan gue "kenapa buk?" gue senyumin aja biar tu guru pergi karena gak tahan dengan senyum manis gue ini.

"Ngapain kamu senyum senyum saya tau kamu cantik tapi masih cantikan saya" Ibu Nopi merapikan rambutnya yang keriting keriting ikal itu.

"kok gue mual" batin gue

"kenapa kamu kayak jijik gitu melihat saya" Tegas bu Nopi

"Gak kok bu, Ibu cantik banget ngalahin nurrani tu bu yang cantiknya dasyhat banget" Celetuk gue, gue liat ibu itu langsung senyum senyum sendiri sambil melengak lengakan badannya.

Gue pergi aja ah - Batin gue

Alya POV end

Alya memasukki kelasnya langsung disambut oleh Monika dan Bella.

"Telat" ucap Bella dan Monika bersamaan.

"Hehehe, udah gue mau taroh tas dulu" Alya berjalan menuju mejanya yang disebelah nya sudsh terdapat Ryan si Kulkas. Alya melirik sekilas Ryan kemudian menuju meja monika dan bella.

"Eh tau ga, gue ampir aja kena hukum oleh si nopal"

"Nopal? Oh maksudnya Bu Nopi" Tanya monika

"Iya maksud Gue dia, gue bilang aja kalo dia cantik melebihi nurrani, tu ibu langsung kecentilan. Emang dia ga tau kayaknya nurrani tu yang mana" ucap Alya yang langsung mendapat tertawa dari kedua temannya itu.

"Lucu banget" Ujar monika sedangkan bella memegangi perut nya sambil menahan ketawa.

"Woii hari ini Bu Marini ga masuk....!!!" teriak Aldo yang baru saja dari ruang piket.

Semua murid bersorak senang

"Tapi Bu Marini ngasih tugas, dikerjain yak! Ntar ngamuk dia gue yang kena sasarannya"

"Bendahara Duit Mana Duit, mau fotocopy ni"

Bella berjalan menuju Aldo dan memberikan Selembar 20.000 ribu

"Diva mana Diva Fotocopy ni lo kan sekretaris" Aldo memanggil Diva, Namun yang dipanggil tidak menyahut nyaut"

"Woe Diva M-"

"Diva nggak masuk Do" Jawab Alya

"Oh, ni lo aja yang fotocopy in yak!"

"Oh oke sini gue aja"
Kemudian Alya pergi menuju koperasi dan menunggu fotocopynya selesai.

" berapa mbak" Tanya Alya

"15rb"

Kemudian Alya menuju kelasnya kembali dan membagikan lembaran kertas hasil Fotocopyannya. Saat Alya ingin membagikan soal kepada Ryan. Ia melihat Ryan tertidur, sikap jahil Alya muncul tiba tiba.

"Duarrrrrrr!!!"

"Anjing" Ryan terkejut bukan main ia mendongak ke atas melihat orang yang mengejutkannya tadi.

"Gue terkejut anjir"

"Lo sih pagi pagi udah ketiduran aja kurang tidur lo ya?" tanya Alya kepada Ryan.

Memang Ryan kurang tidur karena ia keasikan bermain game "PuBg"

"Peduli lo?" Ryan mengambil kertas Dari Alya dan mulai mengerjakannya.

"Ih Lo tu jangan dingin dingin napa"

"Bomat"

"Yaudah" Alya berlalu dan mengerjakan soalnya di meja monika dan bella daripada di mejanya yang terdapat manusia kulkas.

Kringg....kring....kring

Bel istirahat berbunyi, para siswa siswi berhamburan menuju kantin.

"Kantin?" Bella mengajak 2 temannya itu.

"Ayo" monika mengandeng Bella dan Alya

~•~•~•~•~•~•~

"Gue beli siomay Pak kumis dulu ya" Alya berpisah dengan monika dan Bella menuju tempat siomay.

"Pak Siomay goceng ya"

"siap atuh neng cantik"

"Makasih pak atas pujiannya" Alya terkekeh pelan.

"Nih neng"

"Oh ya bentar ya pak" Alya meronggoh Kantung rok nya Mengambil uang tetapi tidak terdapat sepeser uang pun.

"Astaga gue lupa bawa uang lagi" Alya menepuk jidat nya pelan.

"Berapa pak?" suara laki laki dibelakang Alya Yang tak asing bagi Alya

Ryan - Batin Alya

"Siomaynya 10 rb, Es teh 3 rb, jadi 13rb den" kata pak kumis

"Ni pak 20rb gabung sama dia" Ryan menyodorkan Selembar uang 20 rb kepada pak kumis dan berlalu pergi

"Eh tunggu" Alya menyusul Ryan dengan sedikit berlari

"hm?"

"makasih ntar duit lo gue ganti"

"Sans aja"

Alya menatap Ryan. Mata indah ryan seakan akan menghipnotis Yang membuat Zona nyaman untuk kedua mata Alya.

"Udah puas ngelihatin gue?" Tanya Ryan dengan wajah datar

Alya langsung salting, dirinya terlanjur keciduk oleh Ryan "Gu-e gak liatin lo kali, Gr amat" Balas Alya tak kalah datar

"Udah tertangkap basah, masih mengelak" kata Ryan lalu melangkah pergi meninggalkan Alya.

"Ih Ryan lo tuh gak usah Gr ya!!" Alya meneriaki Ryan yang mulai menjauh dari pandangan nya. Banyak sorot mata sinis dari siswi melihat ke arah Alya.

Alya hanya acuh lalu melanjutkan ke kantin karena teman temannya pasti menunggunya.

Ayem backkkk!
Ada yang rindu aku ga???
Ada pasti nya, Doi aku yang ga peka2 wkwk.....

Aduh gimana rasanya kalo kalian keciduk sama doi pas lagi liatin mereka?

Kalo gue malu njirr -,-"

Enak ya rasanya di traktir oleh doi, meskipun mau dibayar nanti wkwk

ALYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang