01

811 137 24
                                    

"ya ampun, lix..." kata gue lirih.

"gak papa, yang penting bukan lo." jawabnya dengan senyum sambil masangin topi ke kepala gue.

"FELIX!" teriak salah satu guru bk.

"udah, baris lagi sana. entar lo ikutan dimarahin, loh." katanya dengan sedikit mendorong lengan gue.

"tapi, lix—"

"APA YANG GAK LENGKAP HARI INI? UDAH TAU TIAP HARI SENIN UPACARA, MASIH AJA LUPA! NIAT SEKOLAH GAK, SIH?!" seru guru itu membuat gue menjauh beberapa langkah.

"topi doang, bu." sahut felix.

"DOANG KAMU BILANG?! BARIS SANA DI TEMPAT ANAK-ANAK MALAS ALIAS BARISAN SISWA MELANGGAR PERATURAN!"

berakhir dengan felix yang disuruh bersihin wc sepulang sekolah dan harus lapor lagi setelah ngebersihin.

"lix, gue aja yang bersihin wc nya. lo pulang aja sono." suruh gue.

felix menggeleng, "yang dikasih hukuman kan gue, gue juga yang harus bersihin."

"tapi kan, lo yang pinjemin topi ke gue. lo dihukum gara-gara gue, lix." jawab gue.

"no no no, gue dihukum karna gue sendiri. kan gue yang pinjemin topi ke lo, lo gak ada maksa sama sekali." katanya.

"ya udah kalo lo gak mau gue yang bersihin, kita bersihinnya barengan. deal without any denial." gue ngacir duluan buat ngambil sikat wc nya.

"that's why i chose you to be my girl, love ya!" sahut felix setengah berteriak.

sweet - lee felix ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang