Oke disini gua akan melanjutkan cerita tentang nasib gua dan sepatu ini.
Gua berjalan mendekati mereka dengan perasaan yang sulit dibayangkan. Gugup, takut, malu dan sebagainya.
"Emm.."
Gua berada tepat didepan seorang yang bernama Suga. Yang lain menatap gua dengan bingung kecuali dia. Dia menatap gua tanpa ekspresi.
"Maaf.." Gua memejamkan mata sesaat. "Tapi...tapi sepatu lu sama kaya sepatu gua jadi...jadi gua ga sengaja." Gua kembali menatap matanya.
"Mulai besok gua bakal ganti sepatu." Jawabnya dengan santai. "Sekarang lepasin sepatu gua."Dia menunjuk kebawah dengan dagunya.
Dengan segera gua melepas sepatunya dan mundur beberapa langkah.
"Atau gua yang perlu beliin lu sepatu?" Tanyanya sambil berjongkok untuk mengambil sepatu. "Hmm?" Dia menatap gua dari bawah.
"Ga usah, lagian ukurannya juga beda. Gua...gua yang bakal perhatiin lagi nanti." Jawab gua sambil mundur beberapa langkah hingga pinggul gua terpentok oleh meja.
"Oke." Dia mengambil sepatunya dan kembali berdiri. "Berhubung lu anak baru jadi gua ga akan perpanjang masalah ini." Dia berkata demikian sebelum bener-benar keluar dari kelas.
Semua masih menatap gua dengan berbagai ekspresi. Rasanya gua mau teriak sekencangnya setelah ini.
"Huuhhhh.. Akhir masalah kelar." Adel menepuk bahu gua beberapa kali.
"Gua lemes banget Del."
Adel terkikik geli dan mengambilkan tas gua lalu menyeret gua keluar dari kelas.
"Untung aja lu anak baru Yer." Gua menoleh kekanan dan melihat Roy disebelah gua.
"Emang kalo sama anak lama gimana?" Tanya gua iseng.
"Diperpanjanglah, apalagi buat dia nyeker kaya gitu." Jawab Adel sambil menyerahkan tas ke gua.
"Lu pada langsung balik?" Tanya Roy lagi. Gua rasa dia ga punya temen.
"Iya."
"Entar ajalah, lu ga mau liat J-Hope dance dilapangan?"
"J-Hope?" Tanya Adel langsung antusias.
"Siapa J-Hope?"
"Dia master dance. Udah ayo nonton." Roy berjalan lebih dulu meninggalkan gua dan Adel.
"Ayo Yer. Kapan lagi dia dance secara suka rela."
Gua mengangguk setuju dan berjalan menuju lapangan.
"Dia itu salah satu siswa kebanggan sekolah. Skill dance dia buat sekolah kita dapet penghargaan mulu. Orangnya juga baik Yer sumpah. Udah ganteng, murah senyum lagi. Sempurna banget lah dia."
Gua melirik Adel yang tengah tersenyum penuh arti.
"Lu ngincer dia ya?" Tanya gua secara terang-terangan.
"Ga bakal bisa gua." Jawab Adel dengan pasrah. "Itu dia." Adel berlari meninggalkan gua dan menerobos masuk paling depan.
Saat hendak berjalan menyusul Adel. Mata gua ga sengaja melihat sosok yang sedang menaiki pohon. Itu Taehyung. Dia menaiki pohon yang ada diluar kawasan sekolah tapi berada disebelah tembok pembatas.
Entah apa yang gua pikirin, yang jelas gua berlari menuju tembok tersebut.
"Ssstttttt..."
Panggil gua.
"Taehyung.."
Dia menoleh kebawah dan menatap gua sebentar lalu melanjutkan aksinya. Dia memetik beberapa mangga dan di taruh ke plastik yang ia gantungkan di lehernya.
![](https://img.wattpad.com/cover/189660840-288-k525467.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BOY withOUT LUV
FanfictionEntahlah, gua ga tau gimana cara menyampaikan cerita ini, toh gua juga bukan penulis handal yang gampang menuturkan kata-kata. Yang jelas disini gua mau cerita tentang 7 cowo yang berhasil buat masa sekolah gua berwarna. Ini bukan cerita putri yang...