Sesuai janji gua di chapter sebelumnya. Gua akan cerita ke kalian gimana gua bisa berurusan sama mereka.
Saat itu hari senin tanggal..... Gua lupa tanggal berapa intinya pada tahun 2017. Gedung tinggi dan lebar benar-benar membuat gua takut masuk kesana. Gua percaya 90% penghuni sekolah ini adalah anak konglomerat. Dan gimana dengan gua yang cuma ngontrak demi bisa sekolah di ibu kota. Jujur gua merasa takut. Takut nasib gua kaya di drama korea The Heirs.
Karena disitu gua ga ada keberanian untuk masuk, gua melangkah mendekati pos satpam disebelah kanan. Gua akuin satpam itu benar-benar ramah dan bersedia antar gua keruang guru.
Setelah sampai didepan ruangan, gua berterima kasih banyak pada satpam itu sebelum dia pergi.
"Yeri ya."
Gua mengangguk kalem dan guru itupun mempersilakan gua untuk masuk. Guru itu menjelaskan semua tata tertib disekolah ini yang menurut gua terlalu banyak. Terus gua liat pintu ruangan terbuka. Masuk seorang siswa dengan tumpukan buku diatas tangannya.
"Itu Nam Joon, ketua osis disekolah ini. Nanti kamu akan diantar ke kelas sama dia ya."
Pada saat itu gua cuma bisa mengangguk mengerti.
.
"Suka baca buku?"
Ketua osis itu berjalan didepan gua dan tiba-tiba aja nanya hal itu.
"Em.. Suka"
Langkahnya berhenti dan mendur beberapa langkah agar bisa sejajar dengan gua. Siapa sih cewe yang ga deg-deg'an kalo dideketin secara tiba-tiba?
"Oh ya?"
"Kalo ada gambarnya." Lanjut gua membuat dia diam sesaat.
"Komik?"
"Gambarnya gede dan tulisannya cuma tiga baris, itu buku yang gua suka." Dia tambah melongo mendengar itu.
"Sayangnya perpus kita ga sediain buku yang lu suka." Dia diam menatap gua sambil menunjuk perpustakaan didepan sana.
"Ga masalah, lagian perpus bukan tujuan gua."
Sebelah alisnya terangkat. Dia mengangguk sambil melihat kearah lain.
"Jadi.. Dimana kelas gua?"
Tanpa banyak bicara, Nam Joon mengantar gua sampai kekelas. Sebelum dia ninggalin gua, dia sempet bilang semangat buat gua. Baper? Yaiyalah, dia ganteng woy!
Gua mengetuk pintu dua kali dan dipersilakan masuk untuk perkenalan diri.
"Oke Yeri, kamu duduk disana."
Gua ngeliat bangku kosong paling belakang sebelah kanan. Deket dengan jendela. Fix, itu tempat paling nyaman. Tanpa pikir panjang, gua segera melangkah ketujuan, tapi tiba-tiba aja seorang cowo yang duduk didepan gua berdiri dan membanting tasnya kemeja yang seharusnya untuk gua. Dengan terpaksa gua duduk didepannya.
Oh ya, kalian pasti tau siapa cowo nyebelin itu. Taehyung. Gua udah jelasin dipart sebelumnya kalo dia sekelas sama gua dan... Siap mengganggu hidup gua.
Selama pelajaran berlangsung. Gua ngerasa terganggu banget karena dia. Kakinya goyang-goyang ga jelas. Rasanya gua mau patahin aja kakinya itu. Terus yang paling parahnya lagi, dia kaya sengaja tebas-tebas rambut gua ga tau pake apa. Bener-bener ganggu banget. Manusia aneh. Sayangnya gua masih anak baru netes disini, jadi gua harus jaga sikap.
Errrr!!!!
Ga lama setelah itu bell istirahat berbunyi. Gua ngerasa canggung buat tinggalin tempat ini. Gua juga belum punya temen disini. Huh!

KAMU SEDANG MEMBACA
BOY withOUT LUV
Fiksi PenggemarEntahlah, gua ga tau gimana cara menyampaikan cerita ini, toh gua juga bukan penulis handal yang gampang menuturkan kata-kata. Yang jelas disini gua mau cerita tentang 7 cowo yang berhasil buat masa sekolah gua berwarna. Ini bukan cerita putri yang...