DUA BELAS || ANEH

163 19 0
                                    


Wendy masih duduk, seperti tadi tetapi berbeda tempat. Ia masih memikirkan seseorang yang ia lihat di toko baju sebelah dengan jas dan kacamata hitam Yang seperti sedang memata matainya.

Wendy lalu ingin ke belakang, Ia lalu masuk kedalam toilet karena ingin kencing. Tetapi saat ingin membuka pintu toiletnya tiba tiba ada beberapa laki laki yang berbicara.

"Gimana sih Lo? gitu aja gak bisa! selagi lo gak mendapat kabar tentang Suga.. lo akan mati ditangan gue"

Wendy melotot, ia terkejut setelah ia menguping pembicaraan mereka berdua. Ia tidak tau siapa mereka tetapi ia seperti mengenal suaranya.

Wendy keluar dari toilet dan masuk ke toko baju itu lagi. Dan ia masih melihat Suga sedang duduk dengan ponselnya. Wendy tidak menghampiri Suga tetapi hanya lewat dan menghampiri jimincs.

"Jim.." Panggil Wendy. Jimin langsung melihat Wendy.

"jimmm temen temen gue ajak pulang gih" Wendy khawatir. Khawatir plus banget.

"Kenapa? bilang mereka sendiri dong" Wendy harus berfikir keras.

"Ah.. gue ada tugas kampus. Gue mau pulang tapi gue tadi bareng sama seulgi," alasan Wendy yang membuat Jimin percaya.

"sama Suga aja.. Lo ajak dia pulang dia udah seneng bat" senyum Jimin. Wendy masih khawatir.

"ayo dong Jim.. " Wendy tiba tiba berkeringat, badannya panas dingin.

"Ga.. lo mau pulang?" Suga melihat Jimin dan menghampiri. Suga berdiri tepat disamping Wendy.

"nih sama Suga.. Kalian juga tetanggaan," Wendy melihat Suga.

"jadi gak?" Wendy hanya mengangguk dan mengikuti Suga.

"lah kenapa mereka berdua gak berantem ya? padahal tadi aja" Jin berbicara kepada Jungkook.

"Lo gak liat wajah Wendy pucet gitu?, ada masalah apa?"

"ada apa sih?, pada ngerumpi" Tiba tiba pacar mereka masing masing datang sudah membawa belanjaan mereka.

"Udah ayo pulang aja" Ajak Jhope.

"eh kak Wendy mana?, kan kita tadi berempat," Yeri sadar jika disini tidak ada Wendy.

"lah iya, dimana?" dengan santai Jimin mengatakan kalo Wendy sudah pulang bersama Suga. Seulgi langsung terkejut.

"gimana sih lo jim? ntar kalo dia kenapa Napa gimana? ha?!" Jimin bingung, tidak seperti biasanya seulgi memperlakukan Jimin seperti ini.

"eh apaan sih Seul, Suga tuh baik"

"bukan masalah itu.. masalahnya-" Seulgi ingin berbicara tetapi Irene memotongnya. Ia tidak mau rahasia Wendy terbongkar disini.

"udah Seul, ayo pulang" Irene merangkul temannya dan di ikut anak RV yang lain.

"tapi masalahnya Rene.. ntar kalo gue mati di tangan kak Sungwoon gimana?"

flashback

     Sungwoon.41@gmail.com

kangseul.91@gmail.com
kak... Wendy gue ajak jalan ya..

Sungwoon.41@gmail.com
serah. Tapi Wendy lecet dikit lo hadapan sama gue...

kangseul.91@gmail.com
anjr jahat lu kak, lah lu kan ada di luar kota, gak bisa lah berhadapan.

Sungwoon.41@gmail.com
gue punya bodygard kalik

kangseul.91@gmail.com
iye iye

#jalan.

Wendy meremas jarinya. Hatinya tidak tenang, badannya panas dingin. Ia sesekali melihat wajah Suga yang sedang menyetir mobil sport nya.

"ngapain sih?" Wendy membuka matanya. Ia bingung apakah harus berbicara?

"lo langsung pulang?" Wendy tiba tiba berbicara seperti itu, tetapi ditanggap Suga dengan santai.

"hm.." Bukan itu yang dimaksud Wendy, ia ingin hari ini Suga di apartemennya saja. Takut Wendy jika ada apa apa.

"gak di kampus?" Suga yang sudah lelah menjawab pertanyaan Wendy langsung melihat Wendy sekilas.

"ada apa sih?"

Wendy bingung antara ingin menceritakan atau tidak. Wendy lalu melihat spion mobil Suga dan ia lebih takut saat ada mobil yang daritadi mengikutinya. Wendy berkeringat, ia takut jika hari ini adalah akhir dari hidupnya.

Suga peka. Ia melihat spion mobil dan benar, daritadi ada yang mengikuti mobilnya. Suga tersenyum ia langsung mencepatkan mobilnya dan menyalip beberapa kendaraan.

"Ga.." Wendy ketakutan, ia hanya meremas pengaman mobilnya dan matanya terpejam.

Suga menghiraukannya. Ia masih fokus dengan mobil sportnya. Ia sesekali melihat spion dan akhirnya mobil yang mengikutinya sudah tidak ada.

sekitar 20menitan mengelilingi kota, mobil sport warna putih masuk ke pom bensin untuk mengisi mobil. Wendy lega jika tidak terjadi apa apa pada dirinya.

"Ya!" Marah Wendy. Tetapi Suga menghiraukannya.

Wendy bisa marah sepuasnya karena antrian pombensin sangat banyak. Tapi Wendy tidak melakukan itu, ia masih khawatir jika teman temannya mencarinya.

"lo udah bilang seulgi kan? kalo gue sama Lo?"

"lum" Suga yang dari tadi menunggu antrian lalu keluar karena ia sudah didepan.

"500 ribu" Suga menatap wajah perempuan pegawai pombensin. Sudah tau jika pegawai itu salting melihat Suga. Berbeda dengan Suga yang biasa saja.

menunggu, menunggu.. tidak sengaja Suga melihat angka yang berada di hadapannya.

"mbak.. saya meminta 500, kenapa 250?" Pegawainya terkejut dan meminta maaf.

Selesai mengisi bensin, Suga masuk kedalam mobilnya lagi dan ingin pergi dari sana. Tetapi Wendy menolaknya.

"apaan?" Wendy memulai berbicara pelan pelan, karena Suga terlihat sudah tidak sabaran.

"gue.. gue laper" Suga hanya mengeluarkan decakan dari mulutnya dan melanjutkan perjalanannya. Wendy kecewa, tidak seharusnya perempuan di giniin.

dijalan, tepatnya di dalam mobil sangat sunyi, hening dan sepi. Seperti tidak ada kehidupan. Jika saja ponsel Wendy sudah ada di tangannya ia tidak akan merasa kesepian seperti ini.

Eh eh.. Sekarang hati Wendy berbunga-bunga dong.. kenapa enggak? Suga masuk kedalam restoran di kota ini, ya gak mahal mahal amat dan gak murah murah amat sih.

Suga memarkirkan mobilnya tepat didepan orang jual makanan ringan. Wendy kasihan kepada orang tersebut dan menyuruh Suga pindah parkiran. Suga hanya bisa pasrah dan mencari parkiran lagi.

Restoran.

Suga dari tadi tidak berbicara, ia lebih mengutamakan ponselnya daripada perempuan yang ada dihadapannya itu.

"pesan apa mbak?" Wendy yang melihat lihat suasana langsung terkejut saat ada pelayan restoran. Mbaknya terkejut dong , Wendy tiba tiba menarik tangan pelayannya sampai menjauh dari mejanya.

"mbak.. saya pesan jus jeruk dan jus jambu.. Hanya itu, terima kasih" Pelayan itu masih terkejut dan menganggukkan kepalanya sembari melihat Wendy yang menjauh darinya.

"kak-" Wendy keceplosan ngomong sopan di Suga. Ia sudah terbiasa memanggil kak kepada orang yang lebih tua, tetapi tidak dengan orang terdekat. Suga yang mendengar langsung melihat heran Wendy.

"lo gak makan?" Suga masih melihat mejanya kosong dan menggelengkan kepalanya.

sekitar 10 menit menunggu, akhirnya pesanannya datang. Jus jeruk dan jus jambu. Wendy Tersenyum bahagia. Berbeda dengan Suga yang sejujurnya dari tadi memang sudah lapar.

"lo lapar? Cuma minum?" Suga bingung, Wendy tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.

"aish.." Wendy bingung dong. Kenapa laki laki di depannya marah?

"lo lapar ya ga?, nih buat lo" Jus jambu lalu di kasihkan ke Suga. Suga malas menjawab atau menanggapi.

Skandal || WengaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang