TIGA BELAS || SUPIR

169 18 0
                                    


"ga!! Suga!!"

"iya iya gue minum" Suga cepat cepat meminum jusnya.

"bukan itu.. Ntar gue yang nyetir ya?" Suga terkejut, bagaimana tidak.. ia tidak akan memperbolehkan perempuan menyupir, ia takut terjadi apa apa.

"gak gak.. "

"bentar doang kali ga.. plis.."

"ntar kalo lo kenapa Napa gue yang jadi pelampiasan temen temen Lo" Suga tetapi tidak mau.

"plis.. hanya 1 km" Senyum Wendy.

"500 meter" Senyum Suga. Ia malah terkejut dengan jawaban Wendy. Suga berpaling dari Wendy, dan memanggil pelayan restoran lagi.

"mbak pesan ini 2 ya" pelayan itu mengiyakan dan pergi untuk memasak pesanan Suga itu. Wendy daritadi sudah senyam senyum.

"yang satu buat gue kan ga?" Suga yang merasa ditanya langsung menoleh ke Wendy dan melihatnya dengan heran.

"Ya kagak lah"

"yah ga.. plis gue laper nih soalnya" Suga menghelan nafas panjang yang mengiyakan. Wendy sangat senang.

"eh eh.." Suga ingin meminum jus jambu ya, tetapi tidak jadi karena suara Wendy.

"500 meter oke?" Dipikiran Suga, Wendy sudah melupakan mobilnya, tetapi itu tidak terjadi.

"100 meter" Suga menego lagi.

"gak.. lo tadi ngomong 500 meter kok" Wendy cepat cepat mengambil kunci mobil yang berada disebelah tangan kanan Suga.

menunggu sekitar 10 menit, akhirnya makanannya datang. Suga mengambil makanan miliknya dan Wendy mengambil makanan milik Suga dengan santai. Suga biasa saja.

#parkiran.

tlik...

Mobil sport Suga terbuka, Wendy daritadi tidak bisa menyembunyikan senyumnya, ia masuk kedalam mobil Suga dengan wajah gembira. Suga memasang sabuk pengamannya dan memejamkan matanya.

ngueng

"Anjy lo Wen! lo cari mati?!" Suga yang baru memejamkan matanya, sangat terkejut tiba tiba Wendy mengendarai layaknya pembalap.

"eh sorry ga.. gue udah dari dulu gak ngendarai mobil. Jadi ya gitu" Wendy tidak menurunkan gasnya dan masih fokus menyetir.

"Pelan pelan woy!" Wendy seketika mempelankan mobil sport milik Suga.

"Ga.. ini udah mau malam.. ntar kalo gue di marahin sama seulgi gimana?" Suga lagi lagi tidak menggubris perkataan perempuan itu. Ia memilih tidur daripada harus menjawab pertanyaan Wendy layaknya wartawan.

"Ga!"

"ckk, lo mending nyetir aja deh.. gak usah banyak omong" Singkat dan itu membuat Wendy terdiam.

1km perjalanan.

"eh.. sini! janjinya kan 500 meter!" Wendy ketahuan, dan ia langsung meminggirkan mobil Suga.

Suga keluar begitu saja dengan Wendy. Mereka berdua bertukar posisi dan mobilnya lanjut lagi.

"Ga.."

"besok gue berangkat ke kampus sama lo ya?" Wendy hanya takut jika Suga kenapa napa.

Wendy tidak menyukai Suga, malahan sangat membencinya. Tetapi ia takut orang yang di mall mengikuti Suga kemanapun ia pergi.

"Gak" Wendy sedih.

"please ga.. soalnya ada orang yang-" Wendy hampir keceplosan, Suga hanya fokus pada pandangannya.

perjalanan sampai ke apartemen cukup jauh, membuat Wendy sangat mengantuk. Ia awalnya melihat jalan yang begitu ramai. Lama kelamaan matanya tertutup dengan sendirinya.

"ye.. malah tidur" Suga melirik ke Wendy.

Walaupun di mata Wendy, Suga itu sangat cuek tingkat dewa, tetapi Suga tau yang sedang ia khawatirkan sekarang. Suga juga tau jika daritadi ada yang memata matainnya.

#Gedung apartemen.

"Wen.. heh!" Wendy bangun lalu melihat jika ia sudah ada di parkiran gedung apartemen. Ia dan Suga keluar dan masuk ke gedungnya.

" kemana?" Wendy membuka pintu darurat, tetapi Suga malah bertanya.

"ke apartemen lah" Suga tidak berbicara tetapi hanya menarik tangan Wendy kedalam apartemen.

"ha?" Suga tau jika Wendy trauma dengan lift. Ia mengajak Wendy ke lift agar ada yang menjaganya. Suga tau kelemahan musuhnya.

"ga!! apaan sih Lo... gue takut!!" Percaya.. disini hanya ada Wendy dan Suga.

"diem Lo!!" Suga menggenggam erat tangan Wendy.

tling..

Lift terbuka, kaki Wendy lemas. Ia tidak bisa berjalan dengan baik. Suga hanya menarik tubuh Wendy.

"thanks ya" Wendy memencet tombol kode apartemen dan masuk. begitu juga dengan Suga.

#pagi

Suga bangun, ia terbangun karena alarm yang dipasang tadi malam berbunyi. Ia bangun tidur kuterus membersihkan tempat tidur. Kebiasaan Suga adalah sarapan terlebih dahulu lalu mandi.

Suga tadi malam keluar ke apartemen untuk membeli makanan buat sarapan. Ia hanya malas pagi pagi harus membuat makanan. Ia saat ini hanya memanaskan makanannya. Sembari menunggu ia juga membuat susu.

Makanan dan minumannya sudah selesai. Ia makan dengan tenang tanpa ada suara apapun. Suara hanya terdengar karena tabrakan sendok dengan garpunya.

sekitar memotong 20 menit, Ia lalu masuk kedalam kamarnya lagi untuk mengambil baju di almarinya. Suga pun masuk kedalam kamar mandi.

Seperti yang dilakukan orang lain, Suga juga melakukannya. Suga membutuhkan 15 menit untuk ke kamar mandi. Suga keluar dari kamar mandi dengan celana pendek dan kaos hitam polos.

Suga melihat jam yang tertempel di dindingnya sudah menunjukan jam setengah 9, ia langsung cepat cepat bergegas ke kampus.

.....

"hu hu hu..." Wendy sedang menggunakan headset di telinganya dengan ponsel tergenggam. Dengan sangat senang Ia saat ini sedang membuka pintu apartemennya.

Bruk

Ia menabrak, orang iti juga tertabrak. Wendy terkejut karena ponselnya sudah jatuh dari tangannya. Orang itu sudah menatap malas Wendy. Siapa lagi kalau bukan Suga.

"lo jalan kira-kira dong! hp gue jadi korbannya kan!" Wendy marah marah gak jelas. Baru saja moodnya naik eh anjlok lagi_-.

"Salah lo juga.. banyak gaya" Suga mengambil tasnya dan pergi meninggalkan Wendy. Wendy mengambil ponselnya sembari memisuh misuh.

#Sungwoon

"Aish!! hp Wendy kenapa sih?" Sungwoon daritadi menghadap ke komputer.

Jujur dari kecil jika Wendy punya ponsel pasti di sadap oleh sungwoon. Ia takut jika Wendy kenapa kenapa. Tapi bagi Wendy keluarganya sangat memaksa kehendaknya. Apa apa harus izin dan izin. Ia juga menjadi korban saat tragedi kakaknya meninggal.

Sampai sekarang Wendy tidak tau apa maksud mamanya dan kakak pertamanya (sungwoon). Dulu saat SMP dan SMA, Wendy dikirim ke Kanada untuk belajar disana. Wendy hanya menuruti perintah kakaknya dan mamanya. Jadi tidak dipungkiri lagi bahwa wendy bisa bahasa Inggris.

Tetapi saat enak enak di Kanada kenapa mama dan kakaknya menyuruhnya pulang dengan paksa? apa yang terjadi dengan kakak perempuannya. Ia jarang sekali berbicara dengan kakak perempuannya yang bernama Son Wenzy biasa di panggil Enzy. Selalu saja Jika Enzy berbicara kepada Wendy pasti banyak teka teki didalamnya.

Skandal || WengaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang