Klub Horror - 9

5.9K 412 15
                                    

- Tiffany POV -

Aku membuka mataku perlahan. Angin yang tadinya kencang semakin lama menjadi semakin damai. Tenang. Aku menatap lurus ke depan.

Dimana ini? Ini terlihat berbeda. Ini bukan taman belakang Vila Figel. Keadaan tidak sebagus taman Vila Figel. Tanahnya sedikit gersang dan ini sangat berbeda. Aku seperti berada di..... masa lalu.

Aku nengok ke samping. Betapa terkejutnya aku saat melihat ayunan di sampingku diduduki oleh seorang perempuan. Perempuan itu menatap lurus ke depan.

Bulu kudukku merinding ketika gadis itu melihat ke arahku. Ia tersenyum, namun yang terlihat adalah senyuman menyeramkan. Bukan senyum manis.

"Hei! Cepat lari!" Tiba-tiba seseorang menarikku sambil berlari menjauh dari ayunan itu.

Aku ditarik menuju pinggir kolam yang jauh dari ayunan. Lalu kita (aku dan gadis yang menarikku) berhenti di belakang sebuah pohon besar di pinggir kolam itu.

"Kita akan bersembunyi disini." Kata seorang gadis yang menarikku tadi. Nafasnya terengah-engah. Keringat bercucuran di pelipisnya. Wajahnya menandakan ia ketakutan.

Aku hanya menatapnya bingung. Ia tersadar kalau aku memperhatikannya dari tadi. "Mengapa kau menatapku seperti itu? Mengapa kau tidak ketakutan? Mengapa kau-- Hey! Kau tidak mengenakan seragam? Kau bukan murid di asrama ini? "

Aku bingung mau jawab apa. Ketakutan? Asrama? Jadi ini bukan Vila Figel?

"Hey! Mengapa kau diam saja? Aku berbicara padamu." Katanya lagi.

Aku mengerjap. "Maaf. Aku bukan murid dari asrama ini. Hmm, tunggu, ini asrama?"

Gadis berambut hitam itu menatapku bingung. "Tentu saja ini asrama. Mengapa kau kesini?"

Aku mengangkat bahu. "Entahlah. Tiba-tiba aku berada disini."

"Kau terlihat aneh. Harusnya kau tidak kesini! Karna kau berada dalam bahaya." Kata gadis itu.

"Memangnya ada ap--"

Gadis itu memotong pembicaraanku. "Jangan banyak bicara! Kita harus bersembunyi. Lily pasti sedang mencari kita."

"Aku tidak mengerti maksudmu. Kenapa kita harus bersembunyi? Dan siapa Lily? Beritahu aku apa yang terjadi sebenarnya?"

Gadis itu menghela nafas. "Jadi begini, um... Namamu siapa?"

"Aku Tiffany."

"Ok Tiffany, namaku Amel." Amel mengela nafas sebelum melanjutkan perkataannya.

"Kita sekarang berada dalam bahaya. Lily melakukan peneroran terhadap semua murid di asrama ini. Ia membunuh semua murid disini. Aku tidak tau tinggal berapa murid yang tersisa, yang pasti dia mengincar kita. Kita harus bersembunyi dan mencari jalan keluar dari asrama ini." Jelas Amel.

Aku diam mencoba mengerti yang Amel barusan katakan. "Lily? Siapa dia? Mengapa ia meneror semua murid?"

"Lily, murid pendiam yang entah kenapa ia tiba-tiba meneror semua murid. Aku tidak tau. Dan Lily itu yang duduk di sampingmu ketika di ayunan." Kata Amel.

Deg. Jantungku berasa mau copot. Seram sekali mendengarnya. Semua murid di teror? Yang benar saja, ini sangat menyeramkan.

"Tiffany! Bersembunyi! Dia melihatmu!" Teriak Amel.

Aku bingung harus bersembunyi dimana. Aku memutuskan untuk berada di samping Amel. Aku melihat Lily berjalan menuju ke arahku sambil memegang sebuah pisau. Darah bercucuran di seragamnya.

Matanya menyipit menandakan kemarahan. Tangan yang menggenggam pisau dikedepankan. Langkahnya semakin dekat denganku. Aku ketakutan. Begitu juga Amel.

KLUB HORROR 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang