BAB 4 : The First Mistake

5 0 0
                                    

Mayline POV

At Relie Restaurant

1 kata yang bisa menggambarkan hatiku adalah BAHAGIA.

"Omaygad omaygad tarik nafas buang nafas oke tenanglah May, kau tidak bisa seperti ini! orang orang akan menyangkamu gadis gila!!!. Ucapku sembari berjalan menuju tempatku.

Setelah pamit pulang dari kantor Paman Nic, aku segera pergi ke restoran tempatku bekerja paruh waktu sebagai waitress.

"Kau memang sudah gila." Celetuk Vale sahabatku ketika aku melewati dapur.

Dia seorang Chef de Partie (CDP) bagian Pastry disini, umurnya 3 tahun diatasku.

"Ishhh kau mau punya adik gila sepertiku?." Ucapku geram

"Tergantung hahaaa." Ejek Vale

"Oiya, Minggu lalu ketika kita di Alexis kau pergi kemana heh? Menghilang tiba-tiba. Kau pasti meninggalkanku kan? Apa kau tau aku sampai ketiduran didepan pintu kosanmu karena kau tidak memberikanku kunci, untung aku tidak terlalu mabuk saat itu. Benar-benar gadis yang kejam!." Gerutuku

Sebelum pergi kesana, aku sudah mengatur alibi izinku dan dimana aku akan tidur, karena jika aku pulang tengah malam bahkan subuh. Sudah pasti namaku dicoret dari daftar keluarga Lima.

"Mmm itu aku, Mmm..." Ucap Vale menggantung

"Hey May! Tolong antarkan ini ke meja nomor 15 dilantai 2" Titah Jay

"Hey! Kau menganggu pembicaraanku." Ucapku tidak terima pada Jay

"Sudah cepat sana nanti pasti akan kuceritakan, tidak usah penasaran karena tidak ada yang special." Ucap Vale sembari kembali bekerja

"Hah? Tidak ada yang special? Memang apanya yang special? Aku semakin tidak mengerti-,-." Monologku sembari berlalu mengantarkan makanan.

Aku mencari-cari meja No 15 dan kulihat seorang pria berkemeja rapih sedang menunggu dengan gelisah.

"Permisi tuan, ini pesanan anda." Ucapku sembari tersenyum ramah sesuai peraturan

"Ah ya, mmm bisakah aku meminta tolong padamu?." Tanya pria itu tersenyum ramah

"Silahkan tuan." Ucapku sembari tersenyum tipis

Dia mempersilahkan aku duduk disebrangnya, tapi aku buru-buru menolaknya secara halus.

"Apa kau tau wanita yang bekerja disini, ciri-cirinya berambut panjang hitam, berkulit kecoklatan, memiliki bola mata hitam, kirakira tinggi nya 170cm?." Tanya pria berambut coklat itu

'Aku tau sangat tau, tapi siapa pria ini? Sampai menyebutkan ciriciri Vale secara spesifik seperti ini?' Batinku

"Tenang saja aku bermaksud baik pada orang ini." Ucapnya meyakinkan

Aku memberengut karena masih tidak percaya pada pria didepanku ini

"Kenapa tuan tidak bertanya langsung padanya?." Tanyaku heran

"Aku tidak sempat bertanya namanya dan sangat sulit bertemu dengannya karena jadwalku." Tuturnya

Aku mencerna perkataannya lebih dalam.

"Hmm, baiklah tolong berikan kartu namaku padanya dan aku bersumpah sebagai seorang dokter bahwa aku bermaksud baik nona." Ucapnya sembari tersenyum ramah

Kulihat kartu namanya,

'Ternyata dokter ahli jantung, oke cukup meyakinkan' Batinku lagi

"Aku kenal dengan seseorang yang kau sebutkan itu tuan, namanya Vale. Rui Valentina Graham. Hanya itu yang bisa saya sampaikan tuan, mohon maaf saya permisi." Ucapku

May & MaxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang