「PROLOG」

173 30 7
                                    

-09:12

Gadis itu menatap lekat lelaki dengan surai semi-hazel yang ada dihadapannya. Ia menyisir helai demi helai rambut lelaki itu, mumpung orang yang bersangkutan sedang terlelap kelelahan.

Siapa lagi kalau bukan Arka? Sahabatnya sejak kecil yang selalu ia banggakan walaupun ngeselinnya melebihi lucinta luna. Entah kenapa dirinya sangat geli mendengar kata lucinta luna, padahal ia sendiri tidak kenal, hanya tau nama.

Arka tiba-tiba tersedak, dan terkejut melihat Ieasha ada didepannya.

"Lo udah nyampe dari tadi?" Tanya Arka yang membenarkan posisi duduknya.

Ieasha mengangguk pelan, "Lo kayaknya kelihatan capek, Ka. Kita tunda aja gimana?"

Ieasha POV

"Kalau gue udah janji sama orang, gue gak bakal ngingkarin janji itu Sha" Arka menarik tanganku dan menuntunku duduk dimotornya.

"Iya deh iya" Pasrahku dan langsung duduk dimotor Arka.

Aku menatap Arka bingung, "Kenapa lo gak duduk?"

"Turun" Pinta Arka membuatku melongo.

"Turun dulu" Lanjut Arka membuatku mendengus.

Aku pun mengalah dan mengambil langkah untuk turun, "Lo emang ya nge----"

Arka melepas jaketnya dan mengikatnya dipinggangku, "Paha kayak paha ayam aja mau lo pamer"

Aku mengerecutkan bibirku, "Sialan lo ya!"

Arka tidak mengidahkan perkataanku dan menyalakan mesin motor, "Naik atau gue tinggalin nih"

"Kalau gue gak mau naik gimana?" Tanyaku malas sambil meledeknya.

Arka turun dari motor dengan langkah lebar menghampiriku dan mengecup pipiku berhasil membuatku merona.

"Gue lakuin itu di bibir lo nanti"

•••

Aku membulatkan mataku takjub, tempat yang belum pernah ku kunjungi sebelumnya.

"Suka?" Tanya Arka berjalan lebih dulu didepanku.

"Suka, makasih Ka" Aku berlari pelan mensejajarkan langkahku dengannya.

Arka menepuk batu halus dipinggir kolam menginterupsiku untuk duduk disampingnya.

"Kenapa lo gak mau pake suara sih? Sayang tau pita suara lo gak digunain dengan baik" Tanyaku kesal namun tetap duduk disamping Arka.

"Sha, katanya kolam ini tempat bikin harapan. Mau coba?" Tanya Arka melirikku.

Lagi-lagi aku menatap netra coklatnya yang berubah teduh itu. Ada semacam gejolak yang membuatku merasa nyaman saat menatapnya.

"Mau! Ayo coba" Ajakku antusias membuat Arka tersenyum kecil. Aku suka melihat senyuman Arka. Karena jarang diperlihatkan.

"Lipat kaki lo diatas batu. Duduk hadep kolam terus pautin tangan lo sama gue" Perintah Arka seolah-olah tau betul cara kerjanya.

"Siap bosku!" Aku menghormat kearah Arka dan mematuhi perintahnya.

Aku menoleh kearahnya. Matanya terpejam, aku tertawa kecil. Lalu ikut memejamkan mata dan mulai mengucapkan harapanku.

Belum sempat membuka mata penuh, Arka sudah mencipratiku dengan air kolam membuatku mendengus.

"Kampret lo, Ka! Orang lagi doa malah diganggu" Balasku menciprati Arka balik. Hingga satu waktu, kaki ku terpeleset saat ingin turun dan jatuh ke kolam.

Aku menutup mataku sambil menggengam erat kaos seseorang. Eh?! Berarti aku tidak jatuh!

Aku membuka mataku perlahan dan tampak Arka yang menangkap tubuhku agar tidak jatuh ke kolam.

Beberapa detik, kami menatap satu sama lain sampai akhirnya Arka mengembalikan postur tubuhku dengan benar.

Arka menurunkan kaosnya yang sedikit naik hingga menampakkan tubuh goalsnya lalu menyentil keningku, "Hati-hati"

"Siapa suruh ngisengin gue!" Decakku menatap sinis Arka.

"Apa harapan lo tadi?" Tanya Arka.

"Semoga Arka dan Asha bisa bersahabat selamanya" Jawabku membuat Arka tersenyum getir. Namun, aku mengurung untuk bertanya mengapa karena mimik wajahnya berubah setelah ku jawab begitu.

"Kalau harapan lo?" Tanyaku balik penasaran.

"Rahasia" Sahut Arka berjalan kearah motor dan meninggalkanku.

"IH, ARKA TUNGGUIN GUE!" Teriakku mengejar Arka.

•••

Cerita yang entah sudah keberapa kali kubuat. Cerita ini juga terinspirasi dari seseorang yang kukenali sebagai 'Shio' semoga kalian suka. Tinggalkan Vomments, Terima Kasih^^

Akhir kata, maaf kalau tidak terlalu bagus atau hadir yang namanya 'typo' didalam tulisan.

7-6-19

We Call This "FRIENDSHIP" [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang