18. END

1.2K 115 0
                                    

Karena cerita ini sudah selesai, yang mau mampir ke lapakku yang lain silahkan ya, terbuka lebar!

     Jendra dan Jihana telah resmi menikah kemarin dan sekarang sedang melaksanakan resepsi yang cukup meriah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


     Jendra dan Jihana telah resmi menikah kemarin dan sekarang sedang melaksanakan resepsi yang cukup meriah. Banyak yang diundang dari pihak keluarga Jendra dan Jihana.

       Di antara tamu yang datang, Joshua dan Celyn istrinya sedang berjalan ke panggung untuk memberikan selamat secara langsung kepada Jendra dan Jihana.

       “Hai.” sapa Joshua pada Jendra dan Jihana.

       Jendra mengernyit sebelum merangkul Jihana posesif yang membuat Joshua terkekeh pelan lalu menepuk bahu Jendra akrab. “Selamat ya atas pernikahanmu dan Jihana sahabatku yang akan terus kecil itu. Aku berharap kalian selalu bahagia dan dijauhkan dari masalah-masalah yang akan membuat kalian terpisah.” ucap Joshua yang sontak membuat Jendra menyunggingkan senyuman tulus.

       Lalu Joshua tersenyum ke arah Celyn yang sedari tadi hanya diam dengan tangan yang memegang lengan Joshua. “Ini Celyn istriku.”

       Celyn tersenyum canggung. “Selamat ya, Jendra.” ucapnya singkat. Karena ia baru pertama kali bertemu Jendra, ia benar-benar merasa canggung. Jendra pun ikut tersenyum canggung.

       Lalu Joshua melangkah lagi, tepat di hadapan Jihana yang matanya memerah menahan tangis.

       “Hei, hei, Kakak kecilku, jangan memasang wajah sedih begitu. Ini kan hari bahagiamu.” ucap Joshua. Ia menahan diri untuk tertawa karena itu justru akan membuat Jihana semakin ingin menangis.

       Jihana segera memeluk Joshua yang sontak membuat tangan Jendra dan Celyn terlepas dari pasangan masing-masing. Jendra yang ingin menarik Jihana kembali harus tidak jadi karena Celyn menahannya seraya tersenyum menenangkan.

       Joshua tersenyum canggung pada Jendra sebelum mengusap naik turun punggung Jihana. “Kalau sampai kamu nangis, ibu kamu pasti akan sedih. Ini kan hari bahagiamu. Aku tahu kamu sedih karena mimpimu dari dulu menikah dengan dilihat kedua orang tuamu, kan? Mereka pasti lihat di alam sana, kok. Mereka pasti ikut bahagia.” ujar Joshua yang membuat Jendra dan Celyn ikut merasa terharu.

       “Aku nggak nangis. Aku bahkan sama sekali nggak kepikiran untuk nangis.” ujar Jihana. Matanya bergerak ke sana kemari untuk menahan air matanya agar tidak tumpah. Saat ia menggerakkan matanya ke samping, ia melihat Celyn yang juga sedang melihat ke arahnya. Tepatnya ke arah tangannya yang melingkar di pinggang Joshua.

       Menyadari ia melakukan kesalahan, Jihana segera melepaskan diri dari pelukan Joshua dan mendorong wajah Joshua yang sedang menertawakannya.

       Ia segera beralih ke Celyn lalu memeluknya erat. “Aku senang kamu datang. Selama ini aku hanya tau tentangmu dari Joshua, sekarang aku dapat membenarkan ucapan Joshua yang mengatakan kalau kamu sangat manis.” ucap Jihana setelah pelukan mereka terlepas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

18 Days ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang