Esoknya, saraf kesadaran di kepalanya mulai membaik. Dan ia tertawa sambil menangis seperti orang tak waras. Jadi begitu ternyata. Si anak kecil itu tidak ingin disalahkan terus. Anak kecil itu lelah selalu menjadi tempat pelampiasan atas segala kekesalan dan sumpah serapah. Karena ia merasa, gara-gara anak kecil itu hidupnya jadi makin rumit.
Padahal, bukan sepenuhnya salahnya. Tapi, salah ia yang keras kepala membuang bagian dalam dirinya karena tak ingin ada sedikitpun cacat dan kurang. Untuk apa menyimpan bagian menyakitkan dalam hidup?
Trauma itu jauh lebih kejam kalau sudah datang, tidak pernah permisi apalagi pamit. Semaunya saja.
Afnan Syahirain
96' Buitenzorg
KAMU SEDANG MEMBACA
Hitam Putih
Non-FictionKumpulan catatan pendek kehidupan yang Hitam-Putih. Perjalanan hidup dalam gelap dan terang. NO PLAGIARISM ©Afnansyahirain2020©