[2] My Precious Boss✔ || Kim Taehyung

pt. 2 - new partner

***

Jiyeon menarik napasnya dalam-dalam. Satu minggu yang lalu dia dinobatkan sebagai bos baru dan sekarang dia tengah menikmati semua fasilitas yang ia dapatkan sebagai bos.

Bodyguardnya jauh lebih banyak dibandingkan saat Taehyung menjabat posisi ini, mungkin karena Taehyung sudah terbiasa dengan ini dan lain ceritanya dengan Jiyeon.

Sekarang di depannya ada satu orang yang sangat dia kenal sejak lama, sejak dia mengetahui rahasia terbesar Kim Taehyung. Kang Daniel, orang itu yang berdiri di depan Jiyeon dengan setelan jas yang sangat rapih.

"Selamat siang." Katanya yang membuat Jiyeon menyadarkan dirinya.

"Kau, kemana saja?"

"Mempertahankan garis pertahanan kita, bos."

Mendengar kata bos membuat Jiyeon kembali merinding, pasalnya ini adalah hal yang bukan Jiyeon inginkan. Namun karena perintah tuan Kim membuatnya terpaksa duduk di kursi panas ini. Kalaupun ada pilihan lain, Jiyeon akan memilih pilihan itu asalkan bukan menjadi bagian dari bisnis haram ini.

"How's everything?"

"Kacau, apalagi setelah mereka tahu kalau anda pengganti bos kami."

"Kenapa?"

"Mereka kegirangan, karena anda sangat cantik."

Jiyeon sedikit terguncang karena balasan Daniel barusan, kemudian dia mencoba tenang dan tetap bersikap tegas layaknya bos—Meskipun tidak bisa.

"Jadi kenapa kau kemari?"

"Tuan Kim menyuruhku untuk mendampingimu."

"Kenapa memangnya?"

"Memangnya kau bisa mengurus bisnis ini? Semua ini butuh keahlian khusus, terutama anda tidak boleh memilik perasaan yang sensitif." Katanya yang membuay Jiyeon memundurkan badannya dan menyender di kursi.

"Kau ingin aku menjadi sepertinya?"

"Tergantung, asalkan kami untung itu tidak masalah."

"Baiklah, akan aku lakukan dengan caraku sendiri." Ucap Jiyeon yang membuat Daniel tersenyum miring.

"Kita kekurangan personil akibat kejadian hari itu. Tuan Kim mengirim pesan padaku untuk menambah anggota baru."

"Dimana kita biaa mencarinya?"

"Dimana lagi?"

"Dimana lagi apanya?"

"Tentu saja penjara. Penjara kelas kakap."

.

.

.

Sekarang Jiyeon beserta rombongan telah sampai di penjara yang dimaksud oleh Daniel. Penjara yang sangat besar dan terpencil, tempat yang cocok untuk para penjahat kelas atas.

Jiyeon melepaskan kaca mata hitamnya sambil menatap sekilas gerbang masuk penjara itu. Adrenalinnya kembali berpacu, untuk pertama kalinya ia datang ke tempat seperti ini untuk mengajak kerjasama pada narapidana yang sesuai dengan standar mereka.