pt. 4 - open your eyes

2.6K 290 44
                                    

Dedicated to Lee Taeyong, our kind-heart Leader!
Happy Birthday!

***

Park Jiyeon, gadis itu termangu menatap sarapannya yang mulai dingin. Jihoon yang begitu lahap menyantap sarapannya nampak heran karena sikap kakaknya yang tidak biasa itu. Lalu Jihoon mengetuk meja di depan Jiyeon sehingga gadis itu tersadar dan langsung menatap adiknya.

"Wae?" tanya Jiyeon.

"Noona yang kenapa? Ada masalah?"

Setelah itu Jiyeon membuang napasnya dengan panjang sambil meraih sumpit yang belum tersentuh sama sekali. Disebut masalah juga bukan, tapi sebenarnya ini masalah. Dia mendapat kabar bahwa tanda-tanda vital Kim Taehyung mulai membaik, itu artinya kemungkinan besar Taehyung akan segera terbangun dari komanya.

Hanya saja perkataan Dokter beberapa hari yang lalu membuat Jiyeon ketakutan. Dokter berkata bahwa otak Taehyung mengalami pendarahan yang hebat sehingga kemungkinan besar akan sedikit rusak. Maksudnya di sini, Taehyung bisa saja kehilangan ingatannya. Dan Jiyeon takut kalau Taehyung melupakan dirinya.

Dokter juga berkata bahwa ini masih dalam observasi, dia menyuruh Jiyeon untuk sabar menunggu. Karena kepastian akan didapatkan saat Taehyung sadar agar dapat memastikan apakah ini hilang ingatan total atau sebagian.

"Tenang saja, kalaupun terjadi, kami sudah menyiapkan teknik pengobatan terbaik untuk Tuan Muda."

Bagaimana Jiyeon bisa tenang? Masa depannya sangat bergantung pada keselamatan Taehyung, kalau Taehyung melupakan dirinya, lalu untuk apa Jiyeon capek-capek melakukan semua ini? Melakukan pekerjaan kotor yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya, untuk apa? Jiyeon mau melakukan ini demi Taehyung, bukan yang lain.

"Makanlah Noona, hari ini kau harus bekerja bukan? Noona ingin sakit?"

"Lebih baik sakit dan merasakan penderitaan Taehyung...,"

"Jangan bodoh ya, cepat makan!"

Jihoon menatap horor kakaknya, pikiran Jiyeon mulai tidak waras semenjak Taehyung masuk rumah sakit. Jihoon akui bahwa kakaknya mulai menunjukkan tanda-tanda ketidakwarasan. Seperti bicara sendiri, lalu tiba-tiba tersenyum dan berakhir menangis.

"Haduh, alangkah lebih baiknya jika Taeyong tidak ada." celetuk Jihoon.

Jiyeon menatap adiknya dengan sorot mata yang mengintimidasi, lalu Jihoon mengalihkan pandangan matanya sambil menyenderkan punggungnya. Lalu ekspresi wajah gadis itu berubah, dia kembali membuang napasnya dengan panjang sambil menyuap sarapannya.

"Lebih baik jika kita yang tidak ada." Balas Jiyeon yang membuat Jihoon terdiam, "Namun lebih baik lagi jika noona tidak berpikiran seperti itu." Ucap Jihoon yang membuat Jiyeon tersenyum sinis.

"Kau pun."

"Oke aku minta maaf." singkat Jihoon sambil sedikit tertawa.

Selanjutnya mereka mulai melanjutkan lagi sarapan dengan keadaan hening, hanya suara dari tv yang sengaja dinyalakan untuk menemani mereka berdua. Hidup yang sangat menyedihkan. menurut Jiyeon.

Dan kemudian ponselnya berdering dan menunjukkan nama 'Tuan Kim' di layar ponselnya, dengan cepat Jiyeon langsung menjawabnya tanpa pikir panjang.

"Ne Sajangnim?"

"Datanglah, sepertinya Taehyung mengalami mimpi buruk."

Pip.

[2] My Precious Boss✔ || Kim TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang