07

37 1 0
                                    


Bela memang berhasil membuka pintu. Tapi masalahnya saat pintu terbuka, muncul sosok gadis berambut panjang yang basah karena darah, sebelah mata gadis itu keluar darah kental, srta badannya penuh dengan darah.

Segera saja mereka bergegas keluar dari ruangan dengan teriakan histeris.

"Vita...!! kita ke mana sekarang?" Tanya Bela di sela-sela larinya.

"Gak tau!" Sahut Vita dengan deru nafas yang memburu, sementara di belakang mereka di ekori oleh sosok menyeramkan itu. Sosok itu terbang mengikuti mereka sembari tertawa khas yang mengerikan.

Hingga mereka mendapatkan jalan bercabang, tanpa sadar mereka saling berpencar. Vita bersama pak Ahmat, sementara Bela bersama Farhan.

"Vita sama pak ahmat mana?" Tanya Bela yang menghentikan lngkahnya, dia menatap Farhan dengan penuh ketakutan. Sosok hantu menyeramkan itu tak lagi mengejar mereka, tiba-tiba saja sosok itu menghilang.

"Mana gue tau!" Bentak Farhan kesal.
"Lagian lo ngapain ngikutin gue?"

"Siapa yang ikutin lo sih?" Sahut Bela, lalu bersamaan dengan matinya lampu sorot yang tadinya mulai merusak.

"Aaaaaahh.... Tolong gue Farhan, gue takut" teriak Bela semakin histeris, pasalnya dia mencoba mencari-cari keberadaan Farhan dalam kegelapan.

"Lo dimana?" Tanya Farhan yang juga mencari Bela dalam kegelapan.

"Farhan.. Gue takut!"

Akhirnya mereka berhasil bertemu, tangan mereka kini saling bergenggam.

"Ini lo kan Farhan?" Tanya Bela dengan senyum mengembang.

"Iya ini gue.. Tapi kok tangan lo dingin ya?"

"Jangan ngaco lo, orang tangan lo yang dingin kok. Tangan lo aja tuh yang dingin."

Ketika lampu menyala. Barulah mereka tersadar bahwa yang mereka pengang bukanlah orang yang mereka tuju, melainkan memegang sosok pria paru baya dengan badan yang super pucat.

"Aaaaaahhh...!" Bela berteriak, dia segera melepas tangannya dari sosok itu. Sama halnya juga Farhan. Lalu, bela berlari ke belakang Farhan, bermaksud untuk mencari perlindungan.

"Fan, gue takut..." ucap Bela ketakutan, tangannya bahkan gemetaran, dan matanya perlahan mulai mengeluarkan air matanya.

"Bapak mau apa sih?" Tanya Farhan usai menepis ketakutannya.

***

Di sisi lain. Vita dan pak Ahmad berhenti berlari saat menemukan sosok seram di ujung koridor yang gelap sana. Sosok itu menyeringai lebar, dengan darah yang tidak berhenti bercucuran di sekubur tubuhnya. Yang paling menyeramkan adalah ketika mata sosok itu perlahan meluncur keluar dari tempatnya berada.

"Aaaaaa...." teriak Vita histeris..

"Nak.. apa itu kamu??" Tanya pak Ahmad lirih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Misteri Library SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang