2. Yang terjadi di perpus.

210 9 2
                                    


"Hey tunggu... simpan kembali buku itu di tempatnya" dengan nada tinggi dan wajah yang penuh amarah

_________________________

"Emang kenapa pak, kitakan mau baca cerita ini" ucap vita dengan polosnya.

"Kalo saya bilang simpan ya simpan" tekan si penjaga perpus dengan tatapan sinis.

Vita pun menyimpan buku itu dengan wajah kesalnya.

"Lebih baik kalian keluar saja, dari pada kalian terus ribut dengan tawa kalian. Emangnya ini pasar apa, mau ribut seenaknya.. saya tekankan sekali lagi, lebih baik kalian keluar atau saya laporkan kalian kepada kepala sekolah" bentak si penjaga perpus yg begitu marah.

Geng anarkis itu menatap si penjaga perpus kesal, lalu setelah itu mereka pun keluar meninggalkan perpus menuju kantin.

"Guys, ada yg ganjal deh sama pak penjaga perpus itu. Kenapa kita gak di biarkan membaca buku itu dan lagi kenapa baru sekarang dia keluarin kita, kenapa gak dari tadi ketika kita lagi ribut-ributnya. Kalian merasakan hal aneh gak sih dari pak penjaga perpus itu" ucap vita.

"Iya betul itu vit" ucap Bela sependapat dengan vita, "gimana kalo besok kita datang lagi ke perpus, aku masih penasaran nih..

"Ideh bagus tuh" ucap vita dan farhan bersamaan.

***

Keesokan harinya mereka pun kembali ke perpus.

"Loh kok sepi sih, di mana pak penjaga perpusnya" ucap farhan heran ketika melihat perpus sedang gak ada orang-orang, hanya ada mereka bertiga..

"Bagus dong, ini kesempatan kita untuk baca isi buku yg kemarin.. tapi bukunya di mana yah?" Ucap bela sambil melihat sekeliling..

Kress..

"Bunyi apa itu?" Ucap vita.

"Gak tahu.. terus kok tiba-tiba hawanya jadi dingin sih, dinginya lain-lain gitu ya" ucap bela.

Angin seketika menghembus kencang memasuki isi ruangan perpus.. jendela sesekali berbunyi karena seretan angin, buku berjatuhan dan kertas berterbangan melewati geng anarkis..

"Ada apa ini, kok anginnya tiba-tiba kencang. Suasananya juga makin seram" ucap bela sedikit gemetaran karena ketakutan.. "kita keluar aja yuk, aku takut nih"

"Iya cepetan, aku juga takut nih" ucap vita yg juga takkalah takutnya..

Mereka hendak keluar dari dlm perpus namun pintu perpus tak bisa terbuka..

"Guys, kayaknya terkunci dari luar deh" ucap farhan.

"Jadi gimana nih, aku udah takut banget" ucap bela yg sudah ketakutan melewati batas.

Kres.. kres

Tiba-tiba geng anarkis semakin takut ketika mendengar suara seretan bangku. Namun ketika menoleh ke asal suara, tak ada orang hanya ada bangku yg tiba-tiba berada tepat di hadapan mereka.

"Kok bangkunya bisa ada di sini sih, perasaan tadi gak di sini deh" ucap vita ketakutan.

"Gak tahu, padahal di sini cuman kita bertiga, gak ada orang lain selain kita " ucap farhan, sedangkan bela hanya diam ketakutan.

Bangku yg berada tepat di depan mereka tiba-tiba saja goyang sendiri.

"Aaaaaaaa" teriak histeris bela dan vita sambil memeluk satu sama lain. Sedangkan farhan hanya memeluk tubuhnya sendiri (yaiyalah, masa dia mau meluk cewek sih)

Bangku itu tiba-tiba berhenti bergoyang, dan berganti suara buku jatuh. Geng anarkis segera menoleh ke asal suara dan di dapatnya buku berwarna biru dengan garis-garis merah darah terjatuh di lantai..

"Itu dia bukunya" ucap vita sambil menunjuk buku itu. "Ayo kita ambil"

"Gak ah, aku takut" ucap bela sambil memegang lengan vita dengan erat.

"Yaelah gitu aja takut, buruan ayo kita ambil. Sebelum keburu pak penjaga perpusnya datang" ucap farhan yg belagu berani.

Farhan pun mengambil buku itu dan ketika farhan ingin membuka buku itu,tiba-tiba pak penjagaa perpus datang dan buku itu sudah hilang

"Hey apa yang kalian lakukan disini" ucapa pak penjaga perpus

"Ka-kami ingin membaca buku pak" ucap Vita terbata-bata

"Lebih baik kalian keluar saja,karena bel sebentar lagi berbunyi"ucap pak penjaga perpus dengan wajah sinisnya

Jangan lupa vote and comment ya guys

Next baca juga yah ceritanya :)

Misteri Library SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang