8#Pergi tanpa Pamit

17.8K 737 4
                                    

Assalamualaikum wr.wb.

Ummi... Abi...

Zahra ucapkan banyak terima kasih kepada Ummi dan Abi yang sudah membesarkan Zahra dengan penuh kasih dan sayang.

Zahra sangat bersyukur, karena Zahra dilahirkan di keluarga ini.
Sehingga Zahra bisa mendapatkan pendidikan dunia dan akhirat yang terbaik dari Ummi dan Abi.

Zahra mohon maaf pada Ummi dan Abi.
Mungkin ketika Ummi dan abi membaca surat ini, Zahra sudah pergi dari rumah.

Maafkan segala kesalahan Zahra baik yang disengaja atau tak disengaja.

Zahra sangat menyayangi Ummi dan abi dengan segenap hati Zahra.

Maafkan Zahra karena Zahra pergi tanpa pamit pada Ummi dan abi.

Tak bosan Zahra memohon maaf lagi pada Ummi dan abi.
Karena Zahra tak bisa memberi tau, alasan Zahra pergi jauh dari Ummi dan abi.

In sya Allah, Zahra akan datang kembali dan memberi tau alasan Zahra pergi, setelah Zahra siap.

Wassalamualaikum wr.wb.


Dari ananda Ummi dan abi:
Zahrani Maulida Al-Farizzi

------------------------------------------------------

Ummi Khulsum tak kuasa menahan isak tangis saat membaca sepucuk surat yang ditinggalkan putri nya. Hatinya begitu lemas tak berdaya saat mengetahui putrinya pergi meninggalkan rumah. Entah apa alasannya.

"Ya Allah... Abi... Zahra anak kita pergi dari rumah... Ya Allah... Kenapa dia pergi Abi... Hiks... Hiks...?" Ummi menangis di pelukan suaminya.

"Sabar Ummi... Pasti ada alasan yang membuat Zahra pergi dari rumah ini, kita doakan saja semoga Allah selalu melindungi Zahra di mana pun dia berada." Ucap Kiyai Umar menenangkan istri nya. Walau sejujurnya hati pria itu jauh lebih khawatir. Tapi di sini pria bersorban itu harus memposisikan diri sebagai suami yang mampu menenangkan hati istrinya.

Tak lama kemudian...

"Assalamualaikum..." Ucap seseorang datang bertamu.

"Waalaikum salam..." Ucap Ummi dan Abi bersamaan saat menyadari kedatangan seseorang. Rupanya Akmal benar-benar memenuhi janjinya untuk datang menemui Zahra. Tapi sayang, anak bungsu mereka pergi entah kemana dan apa alasannya.

"Sudah jangan menangis lagi... Ayo keluar... Akmal sudah datang." Ucap Abi pada Ummi. Yang hanya dibalas dengan anggukan kepala.

"Nak Akmal... Mari masuk! Silahkan duduk.... Sebentar Ummi buatkan minum." Ucap Ummi terlihat lemah.

"Terima kasih Ummi." Ucap Akmal, kemudian pria iti duduk ditemani Kiyai Umar. Ada rasa canggung saat berhadapan dengan pria paruh baya yang tetap bersahaja di hadapannya. Entah apa yang sedang terjadi, Akmal tak mampu menebaknya. Yang jelas ada raut khawatir yang disembunyikan oleh pria di hadapannya.

"Nak Akmal, baru datang lagi kemari. Apa kabar? Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT Aamiin." Ucap Kiyai Umar pada Akmal.

"Alhamdulillah sehat Abi. Lalu bagaimana kabar Abi, Ummi dan Zahra? Semoga juga selalu dalam lindungan Allah SWT Aamiin." Ucap Akmal.

"Alhamdulillah..." Jawab Kiyai Umar tenang.

"Maaf Abi, saya baru sempat kembali mengunjungi Abi dan Ummi. Karena saya harus menyelesaikan urusan pekerjaan saya yang baru selesai." Ucap Akmal memulai pembicaraan ringan.

Takdir Cinta (Sang Muslimah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang