2#Memulai Ta'aruf

21.5K 810 2
                                    

"Perkenalkan nama saya Muhammad Akmal Sulaiman.. Insya Allah saya akan datang menemui abi dan ummi Ustadzah"

Ucapan lembut pria itu selalu terngiang di telinga Zahra. Bagaikan nyanyian merdu pengantar tidur yang membuat hati terasa tenang.

"Apakah Jodoh ku sudah didekatkan Allah? Ya Allah mudahkanlah segala urusan hamba mu ini." Ucap Zahra berdoa dalam hati.

Hari ini, pria tersebut benar-benar menepati janjinya untuk menemui Abi dan Ummi Zahra.

"Inikah rasanya jatuh cinta? Kenapa hati ini sangat berdebar hanya dengan mendengar suaranya dari kejauhan." Batin Zahra terus berbicara. Sungguh jantungnya terus berdebar tak bersahabat. Tanpa disadari wajah Zahra memerah. Membuat wajah ayu nya semakin menawan.

Zahra mendengarkan perbincangan sang Abi bersama Pria yang mengenalkan dirinya bernama Akmal. Dari dapur yang sejajar dengan ruang tamu, Zahra bisa mendengar dengan jelas percakapan mereka.

"Perkenalkan nama saya Muhammad Akmal Sulaiman. Abi dan Ummi bisa memanggil saya cukup dengan Akmal saja." Ucap Akmal memperkenalkan dirinya.

"Baik Nak Akmal, Apakah ada hal yang mengantar nak Akmal hingga bersilaturahmi ke pesantren ini." Ucap Abi menerima kedatangan Akmal dengan sangat hangat.

"Sebenarnya niat saya datang menemui Abi, selain untuk bersilaturahmi adalah untuk menyampaikan keinginan saya mengenal lebih jauh putri Abi yang bernama Zahra, besar harapan  saya agar Abi mau memberikan restu kepada saya." Ucap Akmal menyatakan maksud kedatangannya.

"Alhamdulillah... Sesungguhnya niat baik memang harus disambut dengan baik pula. Jika memang nak Akmal ingin mengenal lebih jauh putri saya, nak Akmal bisa bertanya pada saya. Apapun akan saya jawab sifat baik maupun sifat buruk nya. Maaf saya tidak bisa menyetujui jika keinginan nak Akmal berinteraksi secara langsung. Karena saya akan membebaskan nak Akmal dengan putri saya, hanya jika kalian sudah menikah." Ucap Abi kepada pria yang datang membawa niat baik untuk putrinya.

"Alhamdulillah.. Saya sangat bersyukur kepada Allah SWT karena telah membuka hati abi dan ummi menerima saya dengan hati lapang"

"Alhamdulillah... Silahkan di coba jamuannya. Maaf jika kurang berkenan." Ucap Ummi pada Akmal.

"Terima kasih Ummi. Saya sangat bersyukur bisa diterima di sini dengan hangat." Sungguh Akmal merasa bahagia karena niat baiknya disambut dengan baik pula.

"Alhamdulillah." Ucap Abi dan Ummi sebagai tanggapan.

"Ummi tolong panggilkan Zahra." Abi pun meminta tolong kepada istrinya untuk memanggil Zahra.

"Baik Abi." Ucap Umi segera pergi ke arah dapur untuk memanggil putrinya.

Jantung Zahra semakin bermaraton saat endengar sang Abi meminta tolong memanggil diri nya. Rasanya ingin sekali Zahra meloncat kegirangan, karena akhirnya bisa kembali bertemu dengan pria yang sudah menawan hatinya.

"Ya ALLAH... Aku bertemu lagi dengan nya. Ya ALLAH... deg degan banget rasanya." Ucap Zahra mengusap dadanya yang berdebar hebat.

"Assalamualaikum Nak... Ayo kita menemui Abi dan tamu nya." Ucap Ummi saat memanggil Zahra. Zahra pun segera menoleh ke sumber suara lalu mengikuti langkah umminya.

"Bismillahirrohmanirrohiim, Ya Allah"
Zahra membatin sambil mengatur nafas agar jantungnya tidak terlalu berdebar. Sungguh baru kali ini Zahra merasa sulit mengendalikan perasaannya.

"Assalamualaikum..."
Ucap Zahra saat tiba di ruang tamu. Masih dalam posisi menundukkan wajahnya. Akmal menatap wajah cantik Zahra yang bersemu merah. Membuat jantung Akmal pun tak kalah berdebar. Hal itu membuat hati seorang Akmal semakin ingin menghalalkan gadis ini.

Inilah awal mula Zahra memulai Ta'aruf dengan seorang Pria.

Takdir Cinta (Sang Muslimah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang