7th & 8th June
Free Day and Height Difference
Beautiful Day
MarkHyuck
Donghyuck!pov
Ex sugar daddy and baby au!
.
.
.
."Kau akan mati kalau berkutat di dalam petak sempit ini seharian."
Mataku bergulir. Menatap sosok yang berdiri di pintu kamar sewaktu dengan tangan yang terlipat di depan dada serta pandangan yang mengernyit heran.
"Ralat. Mungkin semingguan."
Aku mendengus. Tak peduli. Kembali menatap buku tebal yang tengah terbuka dan membaca kembali baris demi baris kata di hadapanku daripada menanggapi ocehan manusia yang baru saja datang tersebut.
"Donghyuck-ah, aku serius." Bunyi beberapa kantung plastik yang sepertinya tengah ia punguti dan suara dari gesekan fabrik baju yang tersebar di seluruh penjuru kamarku yang kini ia tengah bersihkan.
"Aku juga serius soal aku yang tak peduli."
Tak ada jawaban, namun pintu yang terbuka dan beberapa saat kemudian kembali tertutup membuatku positif berpikir kau membuang sampah tadi.
Selanjutnya ruangan empat kali empat ini kembali hening seperti tak ada suara. Hanya meninggalkan jarum jam yang berjalan dan begitu terdengar nyaring di telingaku yang kini tak lagi tersumpal dengan alat pendengar yang terhubung pada ponselku serta lagu yang mengalun di sana.
"Selesai."
Pandanganku melirik tumpukan baju yang ada di hadapannya. Sedikit banyak kagum karena aku tak pernah tahu bahwa ia bisa melakukan hal-hal remeh seperti itu mengingat beberapa orang yang biasanya bekerja di tempat tinggalnya.
"Kalau begitu kau bisa keluar dan pulang."
Aku kembali tak mendengar jawaban. Tapi setelahnya, badanku dibalik dengan tiba-tiba sehingga kini aku terlentang begitu saja.
"Apa kau berpikir aku di sini hanya untuk menjadi pembantu dadakanmu? Lupa akan posisimu, Sayang?"
Cebikkan keluar dengan lancang dari bibirku. Aku tak gentar berada di bawah kungkungannya. Malah kini aku menatapnya nyalang.
"Aku sudah bukan sugar babymu, Bodoh. Posisiku kini pria dewasa bebas sepertimu."
Akan tetapi ia malah tertawa. Menjatuhkan kepalanya di samping kepalaku sehingga aku tak dapat melihat tampang rupawannya yang sudah hampir setahun tak ku lihat sejak aku memutuskan kontrak hanya melalui telepon singkat dan memutuskan untuk berfokus pada tugas terakhirku sebagai mahasiswa.
"Setahun ini sepertinya sudah membuatmu berubah banyak, hmm?" kepalanya kembali terangkat dan tangannya kini mulai merasa sisi kanan wajahku dengan siku sebagai tumpuan.
"Melupakan yang sudah ku ajarkan tentang bagaimana bersikap."
"Aku bukan bocah yang ingin hidup mewah dan menjual diriku lagi. mana perlu aku melakukan yang iya dan yang tidak menurut konsumenku." Balasku tajam, yang mendapat senyum miring darinya.
"Tentu saja. Kau hidup seperti babi di gua sekarang."
Dia bangkit dari atasku. Mengabaikan pandangan kesal yang kutunjukkan padanya. Tapi sedetik kemudian ia sudah melempariku baju, celana, serta celana dalam dari lemariku. Menyodorkanku kotak alat mandiku dan menyeretku bangun dari posisi tidur yang tadinya seperti tak ingin melepaskanku seperti menjerat dalam lubang penuh gravitasi.
"Aku tak ingin membuang satu hari cuti kerja yang ku ambil dengan pekikan protes dari sekretarisku hanya dengan tinggal di gua babi yang bahkan belum mandi meski matahari sudha hampir berada di atas ubun-ubun."
KAMU SEDANG MEMBACA
please wait... [MarkHyuck]✔
RomanceThe relationship is progressing, Please wait.... Mark x Donghyuck The anthology of MarkHyuck's pre-established relationship Dedicated for MarkHyuck Summer Party 2019