[3.2] Lee Donghyuck; Ulah

1.7K 220 33
                                    

Namaku Donghyuck, Lee Donghyuck. Walau kadang pacarku si Mark Lambat Lee itu memanggilku Haechan saat sedang merayuku. Iya merayuku. Catat itu. Sebab katanya aku secerah sinar matahari, meski akhirnya dia akan mengejekku untuk menyuruhku jauh-jauh karena aku terlalu panas untuknya.

Bagiku dalam sebuah kehidupan, pasti ada sebuah kegalalan walau setidaknya sekali yang mengikutinya. Dalam hubunganku dan pacarku, Mark-hyung, pun demikian. Tak ada ceritanya kami yang ternyata saling suka dari jaman masih belum memahami perasaan berdesir itu, secara otomatis saling memahami dan menjalin kasih seperti sekarang.

Mungkin lebih tepatnya aku.

Karena ulahku padanya, tak elaknya seperti ulah bocah tengil yang selalu ingin ia sergap setiap saat.

Walau aku tak memungkiri apa ia juga tahu mengenai ulah untuk menutupi segala perasaanku padanya.

****

Pagi itu mungkin termasuk dalam salah satu pagi yang ku syukuri. Meski wajahku berantakan, rambutku kusut dan kemana-mana, serta tanganku yang masih meraba alarm pemilik kamar yang menunjukan pukul tujuh.

Aku sempat terkaget, bangun dengan segala keterkejutanku, lalu mencari ponselku yang ternyata terselip di bawah bantalku. Hela napas lega ku keluarkan setelah tahu bahwa hari terbaik untuk para siswa lah yang ditunjukkan pada layar dengan potret idola musikku di sana.

Kepalaku seolah lupa sejenak. Mungkin efek nyawa yang belum terkumpul sebab bangun pagi yang terlalu mendadak, walau sebenarnya ini sudah cukup siang. Tapi setelah ku rasakan ada beban di perutku yang masih dibalut seragam sekolah lengkap, membuatku sadar bahwa semalam aku dan pacarku ketiduran setelah sebuah cerita yang terlampau panjang untuk dijelaskan.

Senyumku mengembang. Mengelus pipi tirus dengan jambang menyebalkan karena rambut ala pria remaja yang mulai muncul di sana. Pun beberapa jerawat kecil yang sok malu-malu menumpang eksis pada wajah sosok pacarku itu. Membuatku seolah disedot seketika pada sebuah kenyataan mengenai kegiatan mari berulah yang paling ku sukai pada pacarku tercinta ini,

membuatnya bangun dengan curahan cintaku padanya.

****

"LEE DONGHYUUUCK!!"

Aku terkekeh di bawah. Baju seragamku sudah berganti dengan kaos milik kekasihku yang ku ambil asal dari lemarinya. Bersikap seolah tak acuh pada teriakan tadi dan tatapan selidik milik uhucalonuhukmertuaku. Masih melanjutkan menyantap sarapan yang disediakan oleh ibu kekasihku.

"YA!" "MARK!"

Aku berteriak berbarengan dengan ibu Mark setelah sosok yang baru saja duduk di depanku dan mencomot roti panggangnya tadi menggeplak kepalaku dengan penuh tjintah. Diam tak membalas teriakanku dan ibunya seolah hal tersebut benar-benar patut dihiraukan.

"Aw ー Ibu dia yang mulai duluan!"

Tawaku menggelegar. Kata mampus ku ucapkan dalam sunyi meski ku yakin Mark mengetahuinya karena gerak bibirku. Menatapku semakin tajam sembari sesekali mengusap kepalanya yang dipukul sendok oleh ibunya sendiri.

please wait... [MarkHyuck]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang