12::: Night

1.1K 116 10
                                    

Angin malam berhembus di luar. J-hope beruntung banget, karna ada Taehyung sekarang. Numpang nyari Wifi katanya, buat bikin tugas.

Apa mungkin tempat ini ada penunggunya? J-hope salalu nepis pemikiran kayak gitu. Pemikiran negative hanya membuat performa dalam bekerja, menjadi buruk

"Bang, ada air 'ngga? seret nih?" tanya Taehyung membuyarkan lamunan J-hope.

"Tuh di belakang lo." Tunjuk pemuda itu pake dagu.

"Oiya, hehe"

"Tugasnya udah kelar belum? Pulang kuy! Perasaan gue kagak enak nih." Pinta J-hope ke teman di sampingnya.

"Lo takut ya bang?" goda Taehyung, "Santai aja lah bang. Jalanan kan masih rame. Ini dikit lagi tinggal di-save aja."

"Emang lo mau dikunciin Bang Jin nanti? Inget, sekarang dia yang tanggung jawab sama kost, selama Ibu kost lagi pergi." Bela J-hope. Tak salah juga apa yang dikatakan Taehyung. Dia benar benar ingin pulang, lalu melupakan apa yang telah terjadi.

"Yaudah. Nih udah selesai. Lo yang bawa motornya ya!" Taehyung ngeberiin kunci motor, lantas masukin laptopnya ke tas.

Mereka sangat beruntung, gerbang belum dikunci. Jin hanya baru menutupnya saja.

Hari yang sangat melelahkan bagi Taehyung. Tetapi semuanya lenyap, saat bisa bergabung dengan anak kost lainnya. Karna hal itulah, dia jadinya mandi jam setengah sepuluh malam.

"Aku yang dulu bukanlah yang sekarang~
Dulu ditendang, sekarang ku disayang~
Dulu dulu dulu ku menderita~" Taehyung merhentiin nyanyiannya dikala mata sudah terasa berat. Bau sabun menyeruak dari tubuh pemuda itu. Kaos oblong, dengan kolor menjadi pelengkap.

Dimatikannya lampu kamar, namun tidak jadi. Dia kembali membiarkan lampu menyala. Benar, ada yang aneh. Taehyung memadamkan penerang ruang itu, dan menghidupkan lagi. Terus berlanjut seperti itu.

Siluet dari seseorang, sedang berdiri di samping lemari. Dengan disinari cahaya remang dari luar, menjadi pusat perhatian Taehyung saat itu juga.

"Halo? Ada orang?" Panggil Taehyung. Namun kakinya tak ingin bergerak.

Dikala Teahyung menyalakan lampu, orang itu tidak ada. Ia mulai ragu kalo itu anak kostan lainnya.

"H-halo? Sapa tuh?" Tiada sahutan.

Taehyung takut kalo itu ternyata maling. Dicarinya ke setiap sudut kamar, sampai dalam lemari. Barharap bisa nangkep penciru itu nanti. Ralat, engga ada siapapun.

Apa mungkin dia keluar pas lampunya mati? Perasaan was was Taehyung keluar, dikala memikirkan itu.

Tapi, tidak mungkin juga dia nyalain lampu, namun otak, tubuh, serta matanya menginginkan untuk istirahat.

Satu ide terbesit yang dapat mengalahkan dilema Taehyung saat ini.

Diambilnya benda dari dalem tas yang belum sampet ia keluarin. Sinar yang keluar dari senter handphone dinyalain Taehyung ini, menjadi penambah penerang- setelah lampu kamar-dalam ruang ini.

Taehyung memposisikan handphone-nya dalam keadaan terbalik. Ngebiarin cahaya yang dihasilkan merambat ke atas dan dipantulkan ke segala arah. Menciptakan cahaya remang dalam kegelapan-selepas dimatikan lampu kamar- tanpa mengganggu tidurnya.

"Nah, gini kan enak," puji Taehyung pada dirinya sendiri.

Mata laki laki itu terpejam, dan siap mengarungi mimpinya.

Hingga jam dua belas malam, Taehyung terbangun karna sesuatu yang mengusiknya. Bukan, ini bukan tokek yang jatuh ke kepalanya kayak kemarin. Taehyung merasakan ada yang menggeliat di atas tubuhnya.

"Euh," Taehyung mulai terganggu atas apa yang merusak mimpi orang. Posisinya sekarang tidur menyamping.

Apapun itu, yang jelas mumbuat Taehyung muak, dan memilih bangun. Cahaya lampu senter dapat ngebantu pengelihatannya. Mata Taehyung membulat, tatkala melihat makhluk apa yang mengganggunya. Penyesalan akan keputusan untuk membuka mata sedikit muncul di hati.

Sesosok makhluk dengan kepala yang sangan kurus, hampir hanya tulang saja. Kaki dan tangannya panjang berpijak di lantai. Mata sesuatu di depannya itu tak kalah besar, dibandingkan saat Taehyung melotot tadi. Penampakan lebih seperti alien menurut Taehyung. Saudaranya dong?.

"Aaaaaaa," teriakan Taehyung menggelegar. Tangannya langsung mendorong tubuh makhluk itu untuk menjauh. Terperanjat melihat sesuatu aneh tersebut.

Penampakan makhluk itu semakin jelas. Saat setelah Taehyung ngedorongnya, 'alien' menurutnya tersebut langsung merayap di tembok. Jika dia berdiri, Taehyung udah duga pasti apapun itu sangatlah tinggi.

'Spiderman?' Batin Taehyung asal, melihat makhluk yang memanjat tembok kamarnya itu, lantas melekan pada atap atap kamar.

Kepalanya memutar 360° dengan badan yang masih menempel. Bau yang begitu menjijikan merasuki indra penciuman Taehyung. Dia engga bisa ngemastiin ini sebenernya bau apa. Yang jelas, isi perutnya pingin keluar setiap aroma ini masuk dan masuk.

Makhluk itu kini merangkak mendekati Taehyung. Lidahnya kini kelu, serta kaki mulai seperti lumpuh. Dia engga tau apa yang sedang dialami dirinya sekarang. Keringat dingin mebanjiri, dan bibir yang menganga tak percaya.

Dengan alat gerak yang panjang, makhluk itu dapat merangkak dengan cepat.

Beruntung bagi Taehyung karna ada obat nyamuk samping kasurnya. Dia menyemprotkan obat itu dan tak terjadi apa apa. Jadi, Taehyung mutusin buat lempar botol kaleng obat itu ke kepala makhluk tersebut. Bantal, guling, selimut, helm, tas yang dipenuhi buku buku tebal serta botol air juga jadi senjata penghadang. Selain itu, dia juga harus ngelerain sepatu kesayangannya, dengan kaos kaki yang engga pernah dicuci tiga minggu buat dilempar.

Untuk menghadang agar makhluk itu tidak mendekat emang berhasil. Tapi tidak buat mengusirnya.

Seperti harimau yang daerah kekuasaannya direbut, kayak gitu juga tatapan makhluk aneh ke Taehyung. Seringai muncul dari bibir dan melesat ke arah Taehyung.

Raflek, ditendangnya muka yang hanya tinggal tulang itu sampai jatuh terjungkal di lantai. Taehyung bangkit dari tempat tidur dan menghidupkan lampu kamar. Niat utamanya sekaranh adalah lari mencari anak kost lain.

Lampu kamar sudah menyala. Dan tangan Taehyung sudah siap di gagang pintu berencana untuk lari.

Rencana tidak ia jalankan. Makhluk itu sudah tidak ada.

Dengan raket yang ada di genggaman kedua tangan Taehyung, dan gemetar. Pemuda ini mencoba memastikan ruang ini sudah ama.

"Apa gue cuma ngigau? Ketindihan?" Nafasnya masih tersengal sengal. Ketakutan menjalari seluruh tubuhnya. Namun, disisi lain dia juga harus tidur.

A/N:Chapter yang paling aku 'ngga bisa puas T_T. Cepet cepet soalnya. Harus belajar, ikut ini, ikut itu. Btw, apa di wattpad kalian, juga sama ya? Intro ff ini jadinya ada di paling akhir🤔🤔

Black PearlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang