Part 1

19K 664 30
                                    

"Apa? Modal lagi buat nambah pekerja atau nambah uang asuransi?" tanya Brendon Emanuel tanpa mengalihkan mata cokelatnya dari laptop untuk menatap pria yang masuk ke ruangannya.

Pria dengan topi pekerja itu tampak was-was. "Ke-keduanya, Bos!" jawabnya dengan terbata.

Brendon menghela napas, akhirnya mendongak ke arah si pria dengan mata cokelat tajamnya. "Berapa?"

"Sekitar lima ratus ju-"

Brendon langsung memutusnya. "Berapa kali kamu bolak-balik ke sini buat minta uang, huh? Apa kecelakaan kerja sama pekerja yang kabur itu bener? Jangan-jangan kamu menipu saya!"

"Bu-bukan, Bos! Sumpah! Demi Tuhan saya gak bermaksud nipu, Bos! Tapi ...." Matanya kini memandang seorang pria yang berdiri di samping Brendon, tampak saling mengerti arti tatapannya.

Pria di samping Brendon menghela napas. "Begini, Pak. Tanah yang kita pakai, kan, tanah bekas kuburan. Usut punya usut-"

"Hantu? Setan?" Brendon tersenyum bengis menatap keduanya bergantian. "Serius kalian percaya begituan? Aduh ... ini zaman modern! Tolong, ngomong yang masuk logika! Kamu pasti nipu saya, 'kan?"

"Enggak, Bos! Gak sama sekali! Kalau Bos mau, ayo Bos ikut saya ke tempat kejadian perkara!" Sang pria dengan tegas meyakinkan.

Brendon menatap keduanya malas, sebelum akhirnya mengangguk. "Oke, besok antar saya ke sana. Tapi awas kamu jebak saya, atau nipu saya!" Kembali, ia memainkan laptopnya. "Saya sudah transfer ke rekening, silakan gunakan dengan sebaik-baiknya!"

"Baik, Bos! Terima kasih!" Ia pun beranjak meninggalkan ruangan.

"Pak, apa yang dia katakan bener, Pak Brendon, soal kecelakaan kerja sama itu ... saya liat dengan mata kepala saya sendiri." Pria di samping Brendon angkat suara. "Katanya, sekop tiba-tiba terbang, katanya tiba-tiba ada lubang di tanah, terus, terus-"

"Dongeng terus! Gak fokus saya jadinya!" putus Brendon, membuat pria itu terdiam. "Daripada kamu mempercayai hal-hal aneh begitu, mending kamu kasih saya solusi, kamu ini sekretaris saya dan saya gak mau rugi!"

"Saya punya solusinya, sih, Pak. Cuman ... saya yakin Bapak bakal nolak."

Brendon memandangnya dengan kerutan di kening. "Maksud kamu?"

"Panggil orang pinter buat nanganin mereka!" Brendon masih menatap bingung, sebelum akhirnya wajahnya berubah geli dan ia tertawa miris. Ia menggelengkan kepala dan kembali fokus ke laptopnya.

•••

CARA BACA CHAPTER SECARA LENGKAP:

1. Kalian download dulu aplikasi DREAME atau INNOVEL di playstore (BISA JUGA DIBUKA DI WEB)
2. Sudah, daftar aja pake gmail, ataupun facebook
3. Cari dengan kata kunci An Urie atau judul.
4. Klik ceritanya, klik start reading
5. Yeay! Kalian bisa baca part lengkap, beberapa part dikunci jadi harus punya koin dulu, nah untuk mendapatkan koin bisa dengan earn reward harian atau top up via pulsa/saldo
6. Selamat membaca!

Bad Boss Possession [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang