"AWAL DARI SEMUA INI"

39 2 1
                                    

  Ketika aku pulang,ku membuka pintu dan langsung masuk. Dapur adalah tujuan utamaku, setelah sekian lama aku keluar dari rumah dengan keadaan lapar. Ku mencari apa pun bahan makanan di dapur,kulkas pun tak luput dari pantauan ku.

  "Njrit, nih rumah gede,tapi dapurnya kosong! Bisa mati kelaparan ini mah" gumam ku. Setelah ku berputar-putar di dapur, akhirnya aku menemukan sebutir telur saja. Akupun menggoreng telur tersebut.

  Sayup - sayup ku mendengar suara pintu terbuka, "weh siapa tuh anjir sembarangan masuk ke rumah ku?". Aku akhirnya menuju pintu untuk mengecek siapa yang masuk. "Hoi!! Siapa lu anjir?! Masuk ke rumah gue sembarangan." teriak dia.

  "Eh kamu tuh yang masuk sembarangan." sergah ku dengan cepat. "jangan-jangan lu maling ya?" sambil dia membawa vas bunga dari meja ruang depan. "eh kamu jangan nuduh semabarang, ini rumah ku, kamu tuh yang maling, masuk kaga permisi juga!!!" elak ku.

  Tak terima, dia pun melemparkan vas bunga yang dia bawa tadi ke arahku tapi tak bisa mengenaiku karena aku telah siap mengelak dari tadi, dan aku mencium bau gosong dari arah dapur.

  "eh itu bau gosong dari mana weh??" tanyanya. "entah, eh jangan-jangan itu dari  dapur, seingatku tadi......." ingatku. "TELOR GOSONG!!!!" kita serempak teriak. Ku lihat wajan ku telah terbakar atasnya, dan telurku gosong, menghitam. Akhirnya kita berusaha mencari air untuk memadamkan api yang membakar wajan tersebut.

  "Elu tuh ya, udah masuk kerumah orang malahngebakar wajan orang, bangsad lu emang!!" bentak dia dari belakang ku. "Eh, kamutuh yang masuh ke rumah orang gak permisi!!" protesku. Ketika ku menoleh, dia tiba-tiba melemparkan sesuatu sehingga mengenai dahi ku secara tepat sasaran. Seketika itu aku langsung jatuh hinga ku tak sadarkan diri, tapi sebelum ku tak sadarkan diri, sempat ku mendengar dia berkata "Rasain tuh maling,mampus kau!!"

 ****************

  Tiit tiiiit tiiiiit tiiiitt, bunyi alarm membangunkanku, aku menekan tombol alarm yang ada di sebelah tempat tidurku. "Mas Anto, bangun, udah siang nih, gak sekolah tah??" kata bu ifah. " Iya - iya buk, dih nganggu bae ah!!" kataku. Tanpa kusadari, dia menarik napas dalam –dalam,vdan tiba – tiba ia teriak "MAS ANTOOOOO BANGUUUNN, UDAH SIAANG NEEEHH!!!!". "weh apa itu anjrit kaget aku" aku pun terkejut dan jatuh dari singgasana ku.

  “nah gitu kan bagus, udah mandi, pake baju rapi, keliatan ganteng kan. Nah sekarang sini makan masakan buk ifah yang paling spesial” pujinya. Bu ifah adalah asisten keluarga kami yang telah bekerja selama 5 tahun. Dia kerja dari mulai umur 30 tahun.

  Dikarenakan suaminya hilang ntah kemana, saat mengetahui bahwa bu ifah tak bisa memiliki keturunan. Bu ifah selalu menemaniku di rumah, karena orang tuaku jarang pulang ke rumah. Pekerjaan, selalu membuat kedua orang tuaku pergi kemana – mana untuk mengurusi pekerjaannya.

  “ini mah telor ceplok biasa bu. Bu ifah ini mah so iso ae (bisa aja).“ candaku. “Yaudah,serah mas anto aja lah ahahaha. Yawes ndang di maem (udah,segera di makan) , Bu Ifah mau ke dapur lagi, ngurusin makanan buat bekal mas anto.” katanya. “oke - oke tak makan iniloh.” kataku.

****************


  Motorku melaju santai saja meliuk – liuk diantara kemacetan kota yang terbiasa terjadi saat jam – jam kerja. “ini kota atau apasih, rame banget dah ,hahahah.” heranku. Saat ku melaju dengan tenang, ku melihat ada polisi di depanku berjarak 10 meter.

  “hmm kok ada yang janggal yah...” aku memicingkan mataku lagi memastikan apa yang ku lihat tidaklah salah. “wanjret, ada razia. Duh gimana nih duh duh.”. Akhirnya aku menepikan motorku agak jauh dari kerumunan polisi. Aku naikkan trotoar dan memulai rencana baru. BERPUTAR JALAN, MELAWAN ARUS

The 2 PERSONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang