"SEPASANG YANG TAK TENTU"

1 0 0
                                    


Aku berpikir sendirian malam itu sambil bermain PS 3 di kamarku. Ntah apa yang ada di dalam pikiranku. Kulihat Hulya sudah tertidur pulas di belakangku. Saat ku sedang asyik – asyiknya bermain PS, tiba – tiba, Hulya sudah terbangun dan duduk di sebelah ku. "Kok belom tidur Nto?" Hulya bertanya kepadaku dengan suara serak. "Lah kamu ngapain jam segini tiba – tiba bangun?" aku balik bertanya. Hening sejenak dan Hulya pun kembali membuka percakapan. "Nto, pernah nggak sih kamu ngerasa kesepian gitu? Hari – hari lu kayak gaada yang ngisi gitu?" tanya nya.

  Ketika ku mendengar pertanyaan itu, aku memause game ku untuk menanggapi pertanyaannya. "hmm pernah sih, sebenernya aku juga sering ngerasain yang namanya kesepian. Ya karena orang tuaku sering pergi keluar kota bahkan keluar negri untuk ngurusin pekerjaannya" jawabku. "Tapi ini beda nto, ini tentang....." katanya. "Iya, aku ngerti. Ditinggal orang yang tersayang kan? Aku pernah kok, ditinggal sama kakek ku.

  Dia yang selalu merawat ku saat orang tua ku keluar negri. Dulu aku sering main bersama kakek dan Bu Ifah. Tapi semenjak kakek sering sakit – sakitan, aku pun sedikit demi sedikit, aku merasa kehilangan sosok yang ku sayangi. Hingga saat itu, kakek pergi untuk selama – lamanya dan.." saat ku ingin melanjutkan perkataanku, aku melihat Hulya menangis sendu perlahan. Aku mun merangkul pundak Hulya, dan ia pun mensandarkan kepalanya di pundakku.

   "Dan sekarang,aku bersyukur. Di sini masih ada orang yang ku sayangi. Orang tua ku, Bu Ifah, dan kamu." hiburku ke Hulya. "hmmm. Makasih nto udah menghibur, dan menerimaku dalam keluarga ini. Maap kalo pas itu aku ngelempar kamu..." katanya. "Halah wes, gausah di pikir. Seng wes yo wes (udah, tidak usah di pikir. Yang sudah ya sudah) oke?" kataku. "Nih stik PS. Main aja nih!!" ajakku. "tapi guegabisa main Nto hehehe" katanya. "yawdah tak ajarin sini. Kalo kalah, nangisaja gapapa hahahaha" kataku. Akhirnya kita melanjutkan permainan yang sempat tertunda.



The 2 PERSONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang