Aku melajukan motorku menuju parkiran bawah tanah sekolahku. Aku melepas helmku dan menaruhnya diaatas kaca spion. Aku berlari sekuat tenaga untuk menuju ke kelasku. Dan tiba – tiba. “Anto kenapa kamu telat to??” seseorang bertanya dengan setengah teriak dari arah belakangku. Ketika ku menoleh, ku kira itu bu Ani si guru killer tapi ternyata itu adalah memang Ani, tapi bukan guru, dia teman sekelasku.
“eh apa nyet, tak kira si bu ani tadi.” aku menoleh dan kaget. “ehh sorry to, bu Ani hari ini gak masuk, dia sakit dari kemarin!” belanya. ”oh yaudah an kalo gitu aku mau ke kantin dulu, cari anak – anak” sambil setengah berlari menjauh dari Ani. “Eh gua ikut woi!” teriaknya.
“Eh ada musuh woi di arah jam 2!! Lindungi gue dong” kata si Andre. “Apasih nyet, sabar napa, gue kehabisan peluru anjir, tinggal pistol nih” dengus si hakim. “yah – yah gue di tembakin dong.
Yah mati anjir” Andre pun kesal,dia melemparkan hapenya kearah meja yang ada di depannya. “Hahahahah, rasain lu anjir, di bilang jangan tergesah – gesah.” ledek hakim.“Widih – widih, hape di lempar – lempar. Sama hape aja ga sayang lu ndre, apalagi sama cewek!” ledek Ani dari belakangya. Spontan Andre langsung menengok kebelakang.
“weh anjir, nih anak ngagetin aja. Dih. Nih duduk sini nih.” kata Andre. “eh by the way, kan hari ini full pelajaran bu ani sampe jam isitirahat, lah berhubung dia nya ga masuk, yaudah kita stay dikantin aja yuk hahaha. Sekalian numpang wifi.” saran hakim.
“wah boleh juga tuh. Paling nanti setelah istirahat Pak Yanto juga kosong hahaha, ya kan ya kan?” Andre menimpali dengan nada setuju. “Dih nih anak, udah tau mereka suami istri, ya jelas lah jamkosnya.” Sahut Ani. “eh tapi gue cari informasi dulu ke anak – anak kelas, bentar gue telponin Nando.” Kata Ani sembari mengeluarkan hp dari dalam tasnya
Setelah sekian lama Ani menelpon Nando, akhirnya kita berempat menuju ke kantin pojok. Ya disitulah kami nongkrong. Tempat yang selalu kami tuju untuk bertukar cerita, ntah itu cerita suka atau duka. Tak terasa setelah seharian jamkos karena tidak hadirnya pasangan suami istri sekaligus guru tersebut, akhirnya kami pulang menuju rumah masing – masing.
“An, kamu pulang sama siapa?” tanyaku saat aku bertemu Ani di depan gerbang sekolah. “oh, gue nunggu taksi gue datang nih. Lu kalo mau duluan, duluan aja sono gapapa.” jawabnya. “Allright. Yaudah aku pulang dulu, hati hati di jalan. Bilangin ke supirnya. ‘Ati – ati dijalan’ gitu hahaha.” candaku. “oke deh hahaha.” timpal Ani. Kami pun berpisah jalan.
“Bu Ifah, saya pulang buk.” Kataku. “Iya mas Anto, bentar tak bukain pintunya.” kudengar suara bu ifah yang berjalan meuju pintu untuk membukakan kunci. “Buk,di kulkas ada air es gak?” tanyaku. “hmm sek sek (sebentar – sebentar), oh ada kok mas masih satu botol tuh. Yaudah tak ambilin ya.” Jawabnya. “Eh ndak usah buk, tak ambil sendiri, sampean keliatannya capek” kataku. “Iya mas, ini bu ifah tadi abis kemas – kemas barang” katanya.
“loh buk, mau kemana? Mau pulang tah?” tanyaku. “hehehe iya mas, ibuk mau pulang ke jawa tengah.” Jawabnya. “hmm emang ada apa di rumah? Udah pesen transportasi?” tanyaku. “Oh, adek saya mau nikahan, bu Ifah cuman tiga hari aja di rumah. Tadi udah pesen tiket kereta. Ini lagi nungguin taksi.” jawabnya.
Setelah berbincang – bincang agak lama, akhirnya taksi yang di tunggu telah tiba. Setelah bu Ifah berpamitan denganku, akhirnya aku merasakan kesepian di rumah. Aku pun mengirimkan pesan singkat ke orang tuaku. ‘Pak, buk, kapan pulang kerja dari luar negerinya. Anto kesepian di rumah. Bu Ifah pulang ke Jawa Tengah. Cepet pulang, rumah sepi iniloh.’ ku kirimkan ke nomor orang tuaku.
Tak lama kemudian, pesanku terbalas. ‘Iya nak, sabar. Proyek nya disini masih lama. Kamu yang sabar! Iya bapak ngerti kamu sedirian di rumah, bu ifah juga tadi sempet pamitan ke bapak sebelum kamu pulang kerumah. Yawes kalo kamu kesepian, main aja kerumah temenmu. Jangan lupa pintu rumah sama pager di kunci rapat oke ;)’
KAMU SEDANG MEMBACA
The 2 PERSON
HumorKehidupan remaja dari 2 orang bersaudara. Anto adalah anak kandung dan Hulya adalah anak angkat. Kisah ini menceritakan tentang kehidupan 2 anak tersebut. Anto seorang yang polos. Dan Hulya adalah seorang yang sedikit nge gas. ...