'Tiit tiit tiit tiit' alarm berbunyi. Menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. Aku pun terbangun dengan ekspresi kaget. Aku pun langsung menuju kamar mandi. Setelah ku mandi, ku melihat Hulya masih terlelap dalam tidurnya. Aku pun membangunkannya tapi tak mau bangun. Akhirnya aku menyeret ia hingga ia terjatuh dari tempaat tidurku. "WOI BANGUN, DASAR KEBO!!" teriakku. Ia pun akhirnya bangun dan menuju kamar mandi.
Aku pun ke dapur untuk sarapan sambil menunggu Hulya. "Buk. Hulya udah selesai mandi belom?" tanyaku. "Belom eh mas, tadi katanya sebentar lagi." Jawab Bu Ifah. Ku lihat jam tangan, menunjukkan pukul 06.55 pagi. Saat itu juga, aku melihatnya berjalan menuju dapur. Aku pun langsung bangkit dari meja makan di dapur. Aku langsung menarik tangan Hulya. "Eh mau kemana anjir, gue belom makan. Dih elu mah." rengeknya. "Alah, kelamaan hul. Daritadi juga di tungguin. Salah sendiri lama mandinya kek perang dunia II." celotehku. "Udah. Gausah ngerengek. Nih bekalmu udah di tasku. Ntar ambil aja kalo laper. Kalo pengen nambah, ntar tak beliin nasi deh" kataku.
Motor antikku berjalan menyusuri jalanan kota.Dengan umur yang sudah udzur, ku paksakan untuk ngebut. Hingga akhirnya kita berdua sampai di gerbang sekolah. "Yah,gerbangnya tutup Nto. Gimana ini?" Hulya pun cemas. Aku memutar otak, danteringat dengan tembok belakang sekolah yang tak terlalu tinggi. "eh gimanakalo kita loncat aja?" saranku. "Lah,motorlu gimana Nto?" tanyanya. "Gampang itumah. Kan di belakang sekolah adawarnetnya Andre. Parkir situ aja." Kataku. Akhirnya kita berdua menuju belakangsekolah.
"Ndre,gua titip motornya Anto yah di warnetelu." Kata Hulya saat telepon Andre. "Siap, bu bos. Mau berapa lama? Sehari?Dua hari? Atau selamanya ahahaha" jawab andre. "Gausah lama – lama. Ntar pulangsekolah di ambil kok." Kata Hulya. "okehsiap!!" jawabnya. "Udah siap loncatnya?Hahaha" kataku. "Siap dong hahaha" sahtunya. Akhirnya kami berdua memutuskanuntuk meloncati tembok belakang sekolah.
"Maap pak, kami terlambat datang." Kataku. Waktuitu adalah jam Pak Nurman. "Mangkannya, kalo bangun jangan kesiangan. Yasudah,hormat dulu di depan sini 5 menit." Pak Nurman akhirnya memperbolehkan kamimasuk dengan syarat harus melaksanakan hukuman tersebut. Setelah 5 menit, kitaberdua akhrinya duduk di bangku yang biasa di tempati. "Oiii nyet, besok dirental PS deket rumah gue ada turnamen sepak bola. Lu mau ikut kagak?" tawarHakim. "hmm boleh juga tuh. daftarnya berapaan?" tanyaku. "daftarnya cmn 20peserta. Masing – masing bayar 30 ribu aja lah. Udah dapet sertifikat hehehe"hakim pun mejawab. Aku pun tertarik dengan tawaran hakim. Aku pun melirikHulya. Dia langsung melotot kepadaku. Hanya ku balas dengan senyuman.
"Nto, lu mau ikut gituan?" tanya nya. "Hmm kaloitu sih bukan aku yang ikut, tapi orang yang duduk di sebelah ku nih!" jawabkudengan nada bercanda. "Ih ngajak ribut nih anak!!! Gue kaga bisa maen begituannjir." Hulya mendengus kesal. "Yaudah. Aku juga gak maksa kok." Kataku. "Lahtadi malem tuh apa. Kamu menang gitu kok?" tanyaku kembali. Hulya pun terdiam,dan teringat pertandingan tadi malam. Dia menang atas tim ku dengan skor 3 vs2. "Apesih. Tadi malem tuh kebetulan aja. Lagian, timnya bagus juga." Hulya punmembela diri. Padahal skill dia lebih bagus daripada skill ku.
Tak terasa, hari ini berlalu dengan cepat. Karenaguru sedang ada rapat. Jamkos pun membuat hawa mengantuk menyebar ke seluruhruangan. Aku, Andre, Hakim, Nando dan siswa laki – laki di kelasku banyak yangtidur hingga saat bel pulang ber bunyi. Hulya pun membangunkanku. "Woii, pulangWOIII!!!!! TIDUR TEROOSSS!!!". "Apasih Hul. Masih ngantuk nih" aku pun bergantiposisi untuk mencari posisi yang nyaman. Tiba – tiba Hulya menuangkan sedikitair dari dalam botol minumnya ke kepalaku. "Eh,banjir bandang. Banjir bandang.Awas, lar......." aku pun terbangun dan membersihkan sedikit air liur ku yangmenempel di muka. "Banjir – banjir. Banjir liur tuh. Udah, ayok pulang!!"ajaknya. Aku pun bangun dan bertujuan untuk pulang.
"Hul, mumpung kita masih di jalan nih. Gamaumampir – mampir kemana gitu?" tanyaku. "Hmm kemana ya? Bingung Nto." Jawabnya.Tiba – tiba, perasaan aneh muncul dari motorku. "Eh – eh. Nih motor ngapaincoba?" hulya pun kaget saat motorku tiba – tiba tersentak. Aku pun melihatjarum bensin. Ternyata masih penuh dari kemarin. Aku pun menepikan motor danturun. Kulihat tangki bensin, ternyata masih full. Ku nyalakan lagi motorku ku,tapi gagal. "nih motor, sering mogok Hul. Maap ya hehehe. Motor warisankeluarga. Maklum lah." Kataku. "Yawdah. Kita jalan cari bengkel." Ajaknya
"Ini servisnya berapa lama mas." Tanyaku kemontir. "hmm paling 2 jam mas. Soalnya kondisi motornya juga udah tua,jadinyervisnya kudu hati - hati. Kalo masnya mau nunggu disini gapapa. Kalo maujalan – jalan dulu gapapa." Kata montir. "oh, yaudah mas gapapa kok. Taktinggal dulu" kataku. Montir pun akhirnya mulai menyervis motorku. "Hul, ikut yuk." Ajakku. "Lah, nggak nunggudisini aja?" tanyanya. "udah ayok ikut aja. Nyerivsnya masih lama kok."Jawabku. Kita berdua akhrinya berjalan mencari warung terdekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The 2 PERSON
HumorKehidupan remaja dari 2 orang bersaudara. Anto adalah anak kandung dan Hulya adalah anak angkat. Kisah ini menceritakan tentang kehidupan 2 anak tersebut. Anto seorang yang polos. Dan Hulya adalah seorang yang sedikit nge gas. ...