Kisah Sedih Anak Tengah (2)

461 75 18
                                    

"Hujatanku sudah sampai ke tenggorokan, lalu tertelan kembali ke dalam perut dengan penuh kesabaran. Oh tuhan mungkinkah ini cobaan bagi hambamu yang suci ini?"
.
.
.
.
.
.
.

Seongwu merasakan badannya remuk semua. Mungkin jika dia punya death note hari ini dia akan pakai untuk menulis nama Ong Sungwoon sebagai daftar kematian pertama. Kenapa sih harus kak Sungwoon yang jadi kakaknya dia.

"Wu! Ih kamu tuh kalo di suruh lama banget!"

"Tau ah! Aku udah 2 kali balik emang gak capek apa!"

"Ya kan salah kamu sendiri. Kakak suruh ke warung beli apa yang kamu beli apa"

"Kan emang awalnya kakak minta di beliin makanan apa aja yang manis. Yaudah itu semua yang aku kasih juga manis!"

"Iya, tapi kamu kurang choco pie!"

"Ya kalo nyuruh jangan setengah setengah dong!"

"Eh kok kamu gitu sih! Aku itu kakak kamu tau! Songong banget anak ini. Papah! Tuh si Seongwu sekarang ke kakak jadi songong"

"Ishh apa sih kak Sungwoon pengaduan banget jadi orang!"

"Seongwu, jangan gitu nak! Siapa yang ngajarin songong ke kakaknya sih"

"Apaan sih pah orang kak Sungwoon nya duluan yang salah"

"Tuh kan pah malah nyalahin kakak lagi. Padahal dia yang salah"

"Wu, kamu gak boleh gitu sama kakak kamu gak baik dia itu ka----"

"Iya iya uwu tau." Ucap Seongwu sambil berlalu berjalan ke kamar.

'Apa apa kak Sungwoon terus yang di belain. Gak mau denger penjelasan gue. Papah tuh emang lebih sayang sama kakak!'

Setelah sampai di kamar Seongwu membuka handphone nya lalu tersenyum saat ada pesan masuk dari Daniel dan juga grup Sahabat idiot nya yang mampu membuat moodnya naik.

Setelah sampai di kamar Seongwu membuka handphone nya lalu tersenyum saat ada pesan masuk dari Daniel dan juga grup Sahabat idiot nya yang mampu membuat moodnya naik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
StandarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang