Season 2 : [3]

404 22 2
                                    

"Makasih kak..." Woo hyun sangat bersemangat lantaran  senior wanita yg bernama hampir sama dengan kekasihnya itu mengijinkan nya untuk berhenti melakukan hukumannya. Sakin girangnya Woo hyun menjabat tangan Alisa dengan senyuman lebar menampakkan sisi imut dari Woo hyun di mata Alisa kamudian pergi menghilang.

"Seperti nya gue jatuh cinta deh" tutur Alisa sambil memperhatikan Tangan bekar genggaman Woo Hyun.
Cinta pada pandangan pertama Yg di rasakan Alisa begitu memabukkan fikirannya kini tertuju pada sosok Woo Hyun yg ia nilai Perfect dari awal bertemu.

"Robert kita ganti kubu ya" Pinta Alisa lalu meninggalkan Robert yg terlihat bingung bercampur aneh.

"Musiiilkkk" Musik Hip hop sengaja di putar oleh senior itu. Lisa di arahkan untuk berdiri di tengah tengan ruangan yg sudah di lingkari oleh bangku yg tersusun acak itu.

Sebenarnya Lisa sudah geram melihat senior senior yg bertindak seenaknya itu. Jika bukan karna mengingat Woo Hyun yg masih di hukum lari di lapangan luas itu dia pasti sudah melempari masing masing 4 kursi ke setiap kepala yg ada ruangan itu tanpa pandang bulu.

"Ayo!! Lo tunggu apa Lagi???" Pekik Gi-na  satu satunya senior cewek di ruangan itu saat ini.

"Ayo lah deekkkk... kami udah ngak sabar ni... bisa aja kan setelah liat Dance kamu, kami bisa memberikan peluang untuk  mempromosikan kamu ke Agensi musik ternama"

'Emangnya mereka itu siapa sok mau mempromosikan gue ke Agensi musik. Org orng setress' bantin Lisa mengumpat.

"Apa susahnya sih goyang?? Lama amat?" Celetuk Gi-na lagi. Lisa memutar bola mata malas dia sangat berat jika harus dance di depan senior cabul seperti mereka dan sangat ringan jika harus melemparkan kursi itu ke arah mereka semua.

"Ini dekk mungkin kamu perlu kursi ini untuk goyang..
Soalnya aku sering lihat para wanita akan terlihat leluasa goyang jika ada objek untuk di permainkan."

"Atau kamu mau kami temankan goyang... aku sihh ready aja.... jangan aja goyang di sini di Ranjang pun boleh"

Mereka tertawa meledak ledak. Itu jenis mulut yg tak patut di lulus pendidikan paut. Mulut yg tak pernah di sekolahkan.
Lisa sangat geram tinjunya membulat.
Satu tangannya siap membanting kursi itu ke arah mereka.


Sedangkan Woo Hyun masih saja mencari cari ruangan tempat lisa di bawa. Setiap kelas yg dia lewati selalu saja tidak berpenghuni.



Prakkkkk!!!!

Woo hyun kaget mendengar suara bantingan benda berat yg berasal dari ruangan yg paling ujung. Secepat mungkin Woo hyun berlari melihat ruangan yg ia yakini ada orang di dalam sana.

Benar Lisa mambanting kursi tersebut kearak senior yg bermulut dan otak mesum itu. Kursi yg tadinya utuh kini terpisah dari pakunya. Semua orang di dalam ruangan itu terdiam kaget.

Darah dan emosi kini menghantui Lisa. "Kalian fikir gue takut sama kalian???" Tutur Lisa emosi. "Eh Junior. Brani lo ya lawan senior" Gi-na melangkah ke arah Lisa dengan penuh amarah juga.

"Senior seperti lo lo lo dan kalian semua ngak patut di takuti." Tunjuk Lisa satu persatu dengan mata elangnya. "Ini ospek bukan kekerasan atau perbudakan. Ospek itu perkenalan kampus bukan penyiksaan junior. Gue rasa lo dan yg lain tau."

"Ck. Lo ikut gue.
Gue mau kasih pelajaran sama lo!!" Gi-na hendak meraih pergelangan tangan Lisa tiba tiba berhenti karna ada satu tangan yg menghalanginya.


"Kali ini aku setuju sama Lisa. Bukannya membela tapi ospek ini memang bertujuan untuk pengenalan kampus." Tutur Wok Hyun melepaskan cengkeraman Tangan
Gi-na.

My Playboy BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang