Sebuah Alasan

98 15 0
                                    

Seorang siswa dengan seragam sekolah tingkat SMA sengaja melangkahkan kakinya yang gontai memasuki rumah, ia melihat seisi rumah yang sepi. Mungkin terlihat tidak ada siapa-siapa sama seperti biasanya.

Tubuhnya ia bantingkan seperti tak bernyawa ke sofa yang ruangannya masih gelap dan mungkin selalu gelap agar bisa menunjukan betapa gelapnya kehidupannya sekarang.

Cahaya mulai menyinari ruangan ini, bukan dari lampu, melainkan dari tv yang sengaja ia nyalakan agar rumahnya tidak selalu terlihat sepi.

Saluran demi saluran ia ganti agar menemukan acara yang bisa menghiburnya dari penatnya seharian belajar disekolah.

Telinganya mulai mendengar seseorang membukakan pintu dari salahsatu kamar. Ia mengerdip-ngerdipkan matanya dan menatap seseorang yang sedang menonton tv diruangan gelap.

"Nyalain lah lampunya, lo mau mata lo rusak?"

Gadis yang usianya lebih tua dari seseorang yang sedang menonton tv itupun berjalan untuk menyalakan lampu supaya sang adik tidak mengalami kerusakan pada matanya.

"Ada yang ke rumah gak Suk?" tanyanya.

"Gatau, gua baru balik sekolah"

"Bibi?"

"Bibi gatau kemana. Lo kok gak ngampus?"

"Gak ada kelas gue hari ini"

Ia kembali berjalan ke arah meja makan untuk meminum air putih yang biasa ia minum ketika bangun tidur. Matanya semakin terbuka lebar saat seseorang bernama Yoshi menelpon ke ponsel adiknya.

"Choi Hyunsuk! Nih hape lo ada yang nelpon" seru kakaknya.

"Biarin aja"

"Dari Yoshi. Cewek lo?"

"Mata lo! Dia cowok"

"Kok namanya Yoshi?"

"Yoshinori nama panjangnya, mau lebih panjang lagi?"

"Gak, makasih" ia meninggalkan adiknya dan memasuki kamar mandi untuk segera membersihkan tubuhnya.

***

Hari berganti terlihat begitu cepat, semua orang mengulangi aktivitas seperti biasanya. Tak terkecuali segerombolan orang yang berisi dua orang sedang berlari agar gerbang sekolah tak ditutup dan tak terkena hukuman.

"Dob gimana ini?" tanyanya sambi berlari.

"Lari aja! Jangan banyak tanya!" jawab Doby.

Berbeda dengan dua orang yang selalu bersama, gadis yang ditakuti oleh dua orang itu masih terdiam di circle K. Ia menatap jalanan yang berlalu lalang kendaraan.

Ia juga tidak ingin menjadi orang sesepi rumahnya, ia ingin menjadi orang seramai jalanan yang dipenuhi orang-orang.

"Udah sana cepet masuk sekolah!" ucap seseorang yang menghampirinya.
"Lo?"

"Gue kan nanti jam siang, lo tau sendiri kan sekolah gue beda sama sekolah lo"

"Oh iya Hi.."

"ASAHI!!!" tegasnya.

"Iya lah, itu" ia tampak kembali bengong.

"Lo pernah gak jadi orang sesepi goa?" tanyanya tiba-tiba.

"Hah?"

"Iya, kaya yang bener-bener lo ngerasa sepi banget"

"Sering, orangtua gue kan jarang ada dirumah"

"Iya juga sih, lo udah kaya tapi kenapa kerja part time disini?"

"Gue cuma benci rumah, gak mau gue sendirian dirumah. Mending disini, gue ketemu orang-orang. Dapet duit lagi" jawabnya santai.

My H [TREASURE Choi Hyunsuk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang