Bel istirahat sekolah ada surga pertama bagi semua siswa, sementara bel surga sebenarnya adalah bel pulang yang akan berbunyi lima jam lagi.
Semua siswa berhamburan keluar, tak terkecuali Jea yang terus berhati-hati agar tidak bertemu Junkyu. Karena jika ia bertemu nanti, ia akan merasa betapa malunya dia kemarin menangis hebat dipelukannya. Ia juga yakin baju yang dipakai Junkyu telah basah karena air matanya.
"Je, ayo!" ajak Jaehyuk.
"Duluan"
Jea mengendap-ngendap dan menatap kelas Junkyu yang berada dikelas 3.4 kelas disampingnya. Ia melihat Junkyu tidak ada dibangkunya, yang itu artinya ia sudah pergi entah kemana.
"Hey!"
"KKAMJJAKIYA!!!"
"Ngapain?" tanyanya.
"Yak! Yo.. Yoshi.. Yoshino??"
"Yoshinori"
"Lo ngapain sih ngagetin gue?"
"Ya lo sendiri ngapain ngeliatin kelas gue?"
"Lo sendiri ngapain dari sana?"
"Abis dari toilet, toilet kan harus lewat sini"
"Nuna!"
Jea membalikan tubuhnya agar melihat siapa orang yang memanggilnya. Ia tampak tersenyum saat menatap Jea, tapi senyumnya hilang seketika saat melihat pria yang ada disampingnya. Ia menatap Yoshinori, begitu juga Yoshinori yang menatapnya aneh karena ada adik kelas yang tiba-tiba memasuki area kelas 3.
"Nuna, mau ke kantin?"
"Hah? Lo ngajak gue ke kantin?"
"Iya"
"Tlaktir?"
"Ayo"
"Oke, kajja!"
Jea berjalan santai dengannya, merangkul akrab seperti halnya adik kakak sambil tertawa mentertawakan hal konyol dari orang-orang yang lewat. Ia selalu melupakan masalahnya saat bersama teman-temannya. Siapapun itu, yang penting Jea bisa tertawa.
"Haruto!" panggil orang disebelah kiri mereka. Iya, adik kelas yang sedang bersama Jea sedari tadi adalah Haruto. Orang yang sangat dingin ke semua orang, tapi tidak pada Jea. Haruto hanya tertawa dan tersenyum hanya untuk Jea.
"A-ah.. Kak Jea?"
"Hah? Kenapa?" Jea berbalik tanya.
"I-ini.."
"Oh jaket gue ya?" tanya Haruto.
"Makasi ya!" ucapnya lalu pergi.
"Lo minjemin jaket buat apa?" tanya Jea yang merangkulnya lagi.
"Kehujanan dia. Bajunya basah, keliatan beha"
"Idih najis otak mesum, tai" Jea kini mencekiknya pelan.
"Dih orang gue ngomong kenyataan kok" Haruto berusaha melepaskan cekikannya.
Mereka terus bertingkah konyol secara bebas. Rumor beredar kalau Haruto menyukai Jea, itulah alasan kenapa Haruto hanya tersenyum dan tertawa pada Jea.
Satu sekolah tidak ada yang tidak tahu siapa Haruto. Postur tubuhnya yang ideal, hidungnya yang mancung, serta sikap dinginnya yang menunjukan betapa tampannya dia. Tak heran kalau dia digilai para gadis disekolah.
Mereka akan setiap hari menyapanya, memberinya coklat, mengiriminya surat, bahkan meminta nomor ponselnya.
Namun para gadis akan berhenti melakukan itu jika ada sosok Jea disamping Haruto. Sosok gadis yang ditakuti karena konon katanya ia galak, ia tukang gertak orang-orang. Tapi pada kenyataannya mereka salah, Jea hanya terlihat menyeramkan diluar tapi kenyataannya ia terlihat sangat lemah pada orang-orang didekatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My H [TREASURE Choi Hyunsuk]
FanficTwinflame yang secara kebetulan mengubah sikap Choi Hyunsuk yang misterius menjadi terbuka.