Asahi kini sudah stand by di kasir circle K yang sudah biasa ia tempati hampir setiap harinya. Melayani pelanggan dengan ramah sehingga banyaknya pembeli yang memilih circle K dekat perumahan Daega yang juga tempat tinggal Jea, Doyoung, dan Jaehyuk.
Selain karena pelayanannya yang ramah, circle K tempat kerja part time Asahi juga digandrungi karena kasirnya setampan dia. Seringkali gadis-gadis pulang pergi ke circle K hanya untuk bertemu dengan Asahi.
"Asahiiiiiiii" ia sudah bisa menebak kalau yang memasuki minimarketnya adalah Jea. Namun ia tak sendiri, ia bersama Jaehyuk dan Doyoung yang hari ini sedang berdamai dengan Jea.
Doyoung dan Jaehyuk mulai mengambil camilan dan tiga ramyeon yang akan mereka makan dibangku yang memang sudah disediakan circle K.
"Tumben akur?" tanya Asahi sambil menghitung jumlah belanjaannya.
"Lah lu mah malah ngomong gitu." rengek Doyoung."Suk, lu ambil aja. Nanti gua yang bayar." ucap seseorang yang baru saja memasuki circle K.
"Eh hai!" Jea tiba-tiba menyapanya.
"Dih Jea, dia bayarin temennya. Bukan lo!" sambar Jaehyuk.
"Gue kenal kok. Park Jihoon~" sapanya ramah.
"Eh? Loh, ada Doyoung? Lo ngapain disini?" tanya Jihoon.
"Kok tau Dobby?" tanya Jea.
"Dia temen main futsal gue" jelas Jihoon.
Pandangan Jea sekarang menatap orang yang sedang menyimpan makanan gratis hasil didapatnya dari Jihoon. Ia merasa kalau dia tidak asing dengannya seperti merasakan kalau dia adalah temannya. Matanya, hidungnya, dan bibirnya. Semuanya sempurna. Perlahan Jea mengembangkan senyumnya.
"Je, Jea! Buru keluar, kita makan ramyeonnya." Jea mulai tersadar akan lamunannya karena suara Jaehyuk.
Kini Asahi mulai mengitung belanjaan Jihoon dan temannya, Hyunsuk.
Bagi Asahi, Jihoon juga tak asing baginya karena ia dan Jihoon kerap bertukar cerita, namun hanya sekedar cerita penjual dan pembeli. Asahi juga menakrabkan dirinya karena Jihoon berseragam yang sama dengan Jea yang itu artinya ia satu sekolah dengan Jea.
Doyoung dan Jaehyuk tampak melahap ramyeonnya, saking seriusnya mereka makan sampai tak sadar kalau Jea yang berada ditengah-tengah mereka mulai mengeluarkan airmatanya. Matanya tertuju lurus menuju cafe serbang circle K yang ia tempati sekarang. Ia melihat sosok malaikat yang selalu ia elu-elukan, sosok wanita sabar yang selalu melindunginya. Dan sekarang, ia melihatnya sedang berduaan dengan pria lain.
Benar, sang Bunda yang sedang berdua didalam cafe. Jea melihat sang Bunda tersenyum sesekali tertawa kecil. Ekspresi bahagia yang belum pernah ia lihat dirumah sejak beberapa tahun yang lalu. Betapa bahagianya dia disebrang sana dengan pria yang tak Jea kenali.
Jaehyuk mulai sadar kalau orang yang berada disampingnya menangis. Begitu juga Doyoung yang mendongahkan kepalanya keatas dengan mie yang masih menggantung dimulutnya. Jea mulai beranjak dan berjalan untuk melabrak sang Bunda.
"Je, JEA! JEARA!!!" teriak Jaehyuk.
"Je! Mau kemana? Mie lo dingin!" Doyoung ikut berteriak.
"JEARA!!!" Asahi keluar dari minimarket karena mendengar teriakan Jaehyuk yang kencang.
Dua orang yang baru keluar dari minimarket, Hyunsuk dan Jihoon hanya memasang wajah kebingungan saat nama gadis itu diteriaki. Jihoon terus memperhatikan langkah Jea yang cepat. Ia berniat munujuk dua orang yang menjadi tujuan Jea berjalan dipenuhi dengan emosi. Tapi Jihoon telat, Hyunsuk sudah tahu tujuan Jea karena matanya sudah tertuju lurus mengikuti langkah Jeara sesaat setelah Jaehyuk meneriaki nama Jeara.
KAMU SEDANG MEMBACA
My H [TREASURE Choi Hyunsuk]
FanfictionTwinflame yang secara kebetulan mengubah sikap Choi Hyunsuk yang misterius menjadi terbuka.