Author pov
Pagi yang cerah secerah gadis remaja yang sudah bangun , untuk melakukan aktivitas seperti biasanya walaupun terbilang keluarganya kaya karena abinya seorang pemilik sekolah SMA tempat khofi bersekolah dan juga abangnya seorang dokter spesialis bedah,ia juga beruntung mempunyai keluarga yang harmonis dan penuh kasih sayang.Dan tidak menutup kemungkinan untuk khofijah bermalas-malasan apalagi harus bangun siang dan tidak melakukan ibadahnya kepada sang Khalik dan juga membantu uminya didapur setelah solat subuh khofijahpun bergegas ke dapur untuk membantu umi menyiapkan makanan untuk pagi ini.
"Umii.....oh...umii"teriak khofi kepada umi yang pas menemukan uminya sedang berkutat didapur"
"Apasih sayang teriak-teriak,kan kamu juga udah tahu kalau umi pasti ada didapur"ucap umi kepada khofi.
"Hehe..umi khofikan cuman becanda ,,ngomong-ngomong umi buat apa ni?hmmm wanginya enak bgt mi." ucap khofijah sembari mengendus masakan2 uminya"
"Umi masak udang asam manis pedes, capcai, sama ayam bakar."katanya sambil mengusap puncak kepala khofi yang tertutup oleh kerudung panjangnya sambil terkekeh karena melihat tingkah laku anaknya berbinar mendengar masakan kesukaannya.
"Hehe.. umii tahu ajah kalau khofi pengen bgt udang asam,manis pedes."ucap khofi sambil cengengesan sembari menunjukan detetan gigi rapihnya.
"Aduuhhh ini anak umi enggak pernah berubah dari dulu udah dewasa juga, yaudah sekarang kamu panggilin abi sama abang kamu buat makan umi mau siapin piring sama masakannya ke meja makan ."ucap umi kepada khofi menyuruhnya untuk memanggil abi dan juga abangnya.
"Siaap mi."kata khofi sembari memperagakan hormat kepada komandannya.
Setelah itu khofipun bergegas untuk memanggil abi dan juga abangnya.
Khofipun sudah sampai didepan kamar abi&uminya
Tok..tok..tok
Khofi mengetuk pintu kamar abi&uminya tetapi tidak ada sahutan dari abinya akhirnya ia memutuskan untuk membuka pintu kamar abinya.Tok..tok..tok..
"permisi bi kata umii masakannya udah beres kita kebawah yuk."ucap khofi setelah setengah badannya masuk kedalam kamar dan ia tidak menemukan keberadaan abinya ia pun memeutuskan untuk masuk kedalam betapa terkejutnya ia menemukan abinya yang sudah terkapar di sisi ranjang yang sudah pingsan ia cemas karena pertama kali melihat abinya pingsan."Abii..abi..abi..abi khofi mohon bangun bi ..abiii bangun bii ."ucap khofi cemas sembari terus mengguncang tubuh abinya.
"Umiiii...abang sini abi pingsan umiiiiiii abang..."teriak khofi kepada umi dan abangnya
Tak lamapun umi dan abangnya sudah ada diambang pintu dan langsung lari ke arah khofi yang sudah mendekap tubuh abinya."Khofi ini abi kamu knpa sayang?"tanya umi khawatir melihat suaminya pingsan
"Iya kenapa fi?abi knpa tadi pas solat dimasjid abi baik2 aja?"ucap abang khofi yang ikut menanyakan kondisi sang abi.
"Engga tahu mi,bang hiks.. khofi hiks..kesini abi udah pingsan hiks..hikss."lirih khofi dengan suara seraknya.
"Ya udah jangan nangis kita langsung bawa ajah abi ke rumah sakit."ucap abangnya khofi dan segera membopong tubuh abinya yang dibantu oleh umi dan khofi.
Tidak butuh lama untuk abangnya khofi sampai ke rumah sakit dan sekaligus tempat kerjanya,ia pun segera membopong abinya ke UGD."Assalamu'alaikum sarah tolong kamu cek kondisi abi aku soalnya tadi pingsan mukanya juga pucat."ucap raihan cemas kepada dokter sarah yang akan menangani abinya
"Iya han lo tenang aja,lo tunggu aja diluar oke."ucap sarah kepada raihan ,dan raihanpun menuruti perkataan sarah.
Diluar UGD khofi masih sama nangis sangat lirih yang membuat orang mendengarnyapun akan ikut merasakan kesedihan yang ia rasakan,melihat itu raihanpun menghampiri adiknya dan menenangkan."Fi udah ya jangan nangis terus,abi itu engga butuh air mata kamu yang abi butuhin itu Do'a dari kita sekarang kamu berdo'a kepada allah supaya abi gpp dan segera siuman."ucap raihan kepada khofi ,khofipun mengangguk arti menyetujuinya.
Sekitar 15 menit menunggu ,dokter sarahpun keluar dari ruangan UGD dan menghampiri keluarga raihan."Assalamualaikum han,abi kamu udah siuman dan sebntar lagi akan dipindahkan ke ruangan untuk masalah kondisinya bisa kamu ikut aku keruanganku."ucap sarah kepada raihan formalitas karena disana banyak yang berulalang pasien,raihanpun mengangguk dan segera menyusul sarah keruangannya.
Sampai didepan ruangan yang ada nametag dipintu yang bertuliskan Dokter spesialis penyakit dalam raihanpun mengetuk pintu dan langsung dipersilahkan masuk serta duduk oleh sarah."Assalamu'alaikum rah to the point ya sebenarnya apa yang terjadi sama abi aku?"tanya raihan kepada sarah yang sangat dibuat penasaran oleh sahabatnya itu.
"Oke, gue mau bilang bahwa abi lo itu punya riwayat penyakit jantung nah kenapa dia itu tadi pingsan kayanya dia lagi banyak pikiran dan lo tahukan kalau penyakit jantung itu engga boleh kecapean,stres,takutnya nnti malah memperburuk keadaannya soal penyembuhannya lo bisa konsultasi sama awal ,dan satu lagi waktu abi lo siuman dia ngigo mangil2 nama adek lo kaya dia mau ngucapin apa gitu gue juga engga tahu."ucap sarah kepada raihan,dan raihanpun segera pamit keluar dari ruangan sarah.
"Maksih ya sarah kalau gitu gue pamit dulu sembari mau konsultasi sama awal ."ucap raihan sembari keluar dari ruangan sarah.
Raihan pun menceritakan kondisi abi kepada umi dan adiknya dan setelah itu ia memutuskan untuk segera konsultasi ke sahabatnya yang merupakan dokter yang direkomendasikan oleh sarah dilorong rumah sakit pikiran raihan berkelana memikirkan perkataan sarah, ia sangat penasaran ada apa sebenarnya yang disembunyikan oleh abinya dan juga hal apa yang membuat abinya terkena serangan jantung tak ingin pusing akhirnya raihanpun memutuskan untuk tujuan pertamanya.Tetapi sebelum ia pergi ia akan menemui adik dan uminya sesampainya diruangan abinya raihanpun segera masuk."Umi..fi abang pamit ya mau konsul sama teman abang nnti kalau abi udah sadar kabarin abang ya mi,fi."ucap raihan kepada umi aisah dan khofijah sembari berpamitan dan menyium tangan uminya.
"Dan buat kamu fi,mndingan kamu chat temen kamu bilang kamu izin supya nnti engga dialfain sama guru kamu fi."ucap raihan sambil mengusap puncak kepala khofijah,khofijahpun mengangguk menyetujui perkataan abangnya raihan.
Dan raihanpun pamit dan segera menemui awal sahabatnya untuk konsultasi mengenai penyakit abinya.
Maaf ya segini dulu terus maaf kalau masih banyak typo dan rada engga jelas maklum masih tahap pemula belajar 😂😂 semoga kalian suka
Jangan lupa vote dan coment ya buat tahap pembelajar selanjutnya ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Dari Orangtuaku(SELESAI)
Teen FictionGadis Syar'i berusia 17 tahun yang masih duduk dibangku SMA sudah harus menikah, parahnya ia harus menikah dengan pria yang sama sekali tidak ia kenal dan usianyapun terpaut jauh 12 tahun dengannya "Siti Khofijah wijaya" Pria tampan,soleh,Berprofes...