Part 14

1.7K 75 2
                                    

Jangan pernah berharap pada manusia yang memberikan kepalsuan, tetapi berharaplah pada Allah Swt yang memberikan Kepastian

-Tiara Renjani-

Setelah dinyatakan kondisinya membaik akhirnya khofi diizinkan pulang bersama sang suami dan juga tiara madunya. Ah membayangkannya saja membuat hati khofi sakit apalagi satu atap bersama tiara, ia juga wanita biasa hanya dirinya satu-satunya wanita yang ingin dicintai oleh Awal namun takdir berkendak lain ternyata keinginanannya hanya angan seorang siti khofijah wijaya, tetapi hal itu tak membuat khofi terus dalam kesedihan ia harus bangkit dan juga menata kembali hatinya.
Bismillahirrahmanirrahim,batin khofi

Assalamu'alaikum

Ucap Awal dari arah pintu ruangan khofi

Wa'alaikumsalam

Ucap serentak dari kedua istrinya Awal dan juga umi raihan, hal itu tak luput dari penglihatan umi dan juga raihan membuat atsmosfer dalam ruangan menjadi mencekam, Awal yang merasa suasana ruangan tidak enak secepatnya ia menormalkan kembali dengan berdehem

Ehm..Apa kalian akan terus tatap-tatapan seperti itu

Ucap awal kepada semua orang yang ada didalam ruangan

Emm..enggalah kak, aku juga pengen cepet-cepet pulang Ya udah mbak,mi abang ayo kita pulang aku udah kangen sama guling kesayangan aku

Ucap khofi sembari menampilkan deretan giginya yang tersusun rapih membuat raihan gemas begitupun Awal, raihan yang melihat hal itu lantas mengacak pucuk kepala khofi yang terbalut oleh hijab instannya

Ishh..abang ni macam mana pula kau bang, aku udah dandan dari tadi malah abang kacaukan

Rengek khofi dan mencubit kecil perut raihan membuat sang empu meringis kesakitan pasalnya cubitan ala khofi ini berbeda tetapi menyakitkan

Ishh.. ini tangan kecil-kecil dahsyat juga nyubitnya

Ucap raihan membuat khofi cemberut dan bakat sang abang yang notabenenya tukang jail akhirnya sebuah ide muncullah

Ishh abang jorok bangat masa tangan aku dimasukkin ke lubang idung abang yang besar itu aduh tangan dede ternodai mi

Ucap khofi mengadu seperti anak kecil kepada sang umi sembari menunjukkan hasil jahil sang abang

Ishh..itumah bukan lubang idung abang yang besar tapi tangan kamu yang mungil kaya anak kecil mangkanya tumbuh itu ke atas nak bukan ke bawah

Ucap raihan membuat khofi memukul jidatnya

Plak

Shh..aduh ini anak, tangannya ajah kecil tapi tenaganya tenaga kuli

Adu raihan mengucapkan hal itu sontak membuat khofi membulat pasalnya ia disamakan dengan tukang kuli aishh abangnya ini memang harus dikasih pelajaran dulu dan akhirnya

Plak
Plak
Plak

Sshhh aduh umi jidat raihan yang tampan ini memar deh kayanya dasar adek tukang kuli aduh umi sakit jidat abang

Jodoh Dari Orangtuaku(SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang