two; sianida

14 0 0
                                    

Mark yang baris didepan otomatis melihat Jean karena tiang bendera terletak persis didepan barisannya. Ia berdecak pelan melihat Jean, sudah bisa menebak apa yang terjadi.

"Kebiasaan banget itu anak. Mana pasti belum sarapan." Gumamnya pelan sambil terus menatap Jean yang terlihat menyeka keringatnya berkali-kali.

"Heh kamu! Liat kemana?!"
Mark seketika tersentak mendengar bentakan itu. Ia melepaskan tatapannya dari Jean dan menyadari bahwa maba lain menatapnya. Ditambah ternyata bentakan kating tadi memang untuknya.

"Ngapain liat ke depan terus?! Kamu mau nemenin dia dihukum?!" Bentak Lucas lagi, kini berpindah posisi menjadi ke depan Mark.

"Ngapain liat ke depan terus?! Kamu mau nemenin dia dihukum?!" Bentak Lucas lagi, kini berpindah posisi menjadi ke depan Mark

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ma-maaf Kak."

"Perhatiin saya ngomong."

Mark mengangguk. Lucas pun kembali lagi berdiri ditempat asalnya.

"Oke. Karena semua sudah mendapat kelompok, silahkan kalian bubar dan
lakukan tugas sesuai perintah dengan kelompoknya masing-masing. Kumpul lagi disini 1 jam kedepan."

"Siap Kak!"

Belum sempat mereka balik badan, tiba-tiba terlihat tubuh Jean didepan jatuh. Ditambah suaranya yang cukup keras, otomatis semua orang melihat ke arah sana.

"Jean!"

Mark berteriak dan sudah bersiap untuk berlari ke arahnya. Namun, lengannya ditahan. "Kamu maba, tetep lakukan ospek sesuai perintah. Biar dia saya yang ngurus." Kata Lucas.

Setelah berkata seperti itu, Lucas pun berlari ke arah Jean dan mengangkat
tubuhnya dengan menumpukan tangan di punggung dan lutut.

Melihat pemandangan itu, para maba yang kebanyakan wanita terdengar berteriak tertahan.

"Duh, kalau gitu mah gue juga mau pingsan." Ucap cewek disamping Mark pelan.

Mark menoleh dan memutar bola matanya. "Sinting lo ya? Masa cuma demi digendong kating rela pingsan."

Cewek itu mendelikkan matanya ke arah Mark, "Ya biarin aja! Gue ini yang pingsan bukan lo."

"Kemana-mana juga masih gantengan gue daripada dia."

Ucapan Mark sukses membuat mulut cewek itu menganga, "Ultah lo kapan? Ntar gue beliin kaca."

Mark tersenyum miring, "Belum juga kenalan udah nanyain tanggal ultah? Gercep juga ya lo."

"Stress! Gu-"

"Kalian cepetan kumpul sama kelompoknya! Ngapain malah berantem disini?!"

Bentakan kating terdengar lagi melihat mereka berdua yang malah adu mulut.

Otomatis Mark dan cewek tadi pun bergegas menyusul kelompoknya masing-masing.

"Lo ngapain sih ngikutin gue?!" Tanya cewek itu kesal menyadari Mark berjalan dibelakangnya sejak tadi.

chance • lucasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang