MoOorkkkeluar
gue didepanJean yang sedang mengeringkan rambutnya mengerutkan kening membaca pesan yang baru saja masuk itu.
"Tumben banget tu anak. Biasanya juga langsung masuk."
masuk aja kedalem
kenapa sihudah buru
tar telatAkhirnya Jean pun mengalah dan langsung meraih totebag lalu memasukkan buku-bukunya.
Setelah memastikan semua lampu mati ia pun menutup pintu dan menguncinya.
*
"Hoi!"
Jean menepuk pundak Mark yang sedang menunduk memainkan ponselnya.Mark menoleh dengan wajah datar lalu memberi helm pada Jean.
"Kenapa sih lo? Masih aja dari semalem."
"Apaan?"
"Ya, lo. Gue udah minta maaf kan."
Jean belum naik ke motor Mark, justru tetap berdiri disamping sambil mengerucutkan bibir. Mark kalau sudah ngambek memang susah sekali dibujuk.
"Gue juga udah maafin? Terus kenapa?"
"Gausah cuek gini dong. Ga asik lo."
Mark menghembuskan nafas kesal. "Udah buruan naik lo. Gausah kaya anak kecil."
Jean yang mendengar itu tambah kesal namun tidak punya pilihan untuk langsung naik ke motor Mark atau dia akan telat pergi ke kampus.
*
"Jean! Mark!"
Audy yang sedari tadi menunggu mereka berdua langsung menghampiri setelah melihat Jean dan Mark dari arah parkiran.
"Audy!" Begitu mendekat, Audy langsung menggandeng lengan Jean dan berjalan bersama.
Namun ia menatap heran Mark yang hanya diam, biasanya Mark akan tersenyum lalu menyapa.
Audy menyenggol Jean, "Mark kenapa?"
Jean cemberut, "Nggak tau. Gue masih aja di ambekin padahal Jeno yang mulai."
"Yaelah." Audy langsung mengerti permasalahan yang semalam ternyata belum selesai. Ia kira mereka berdua akan baikan dengan cepat.
Sekarang Audy menyempil di tengah setelah sebelumnya menggandeng lengan Jean di pinggir.
"Mark, lebay banget sih lo? Kaya Jean pacar lo aja."
Mendengar itu, Mark memberhentikan langkahnya. Jean juga sebenarnya agak terkejut, tidak menyangka Audy akan se frontal itu menyindir Mark.
"Kenapa?" Audy melirik Mark yang berhenti. "Gue salah? Harusnya kalo lo ngga pacaran jangan gini lah. Kasian kali Jean, masa tiap ada yang godain dia lo ngambek."
"Gue nggak ngambek." Jawab Mark masih dengan wajah datar. "Lo kalo ngga tau apa-apa mending diem aja. Gue punya alesan kenapa begini."
KAMU SEDANG MEMBACA
chance • lucas
Fanfiction"Gue nggak akan nyerah, pasti bakal ada kesempatan." - Lucas "Usaha lo sia-sia, kak." - Jean