#7

15 7 6
                                    

Jam sdh menunjukkan pukul 3 sore dan Adinda belum juga di jemput oleh orang tua nya , Adinda merasa sangat lah letih karena sangat lama dia berdiri di depan gerbang sekolah .
Dia pun seringkali cek hp , dan menelpon kedua orang tuanya tapi tidak sama sekali di angkat .
Ya biasanya orangtuanya pulang malam karna sibuk dengan pekerjaan , biasanya dia juga selalu sendiri dirumah karna dia Anak Tunggal.

"Tit tit tit tittttttttt"suara klakson kendaraan entah itu siapa , bunyi itu pun membuat Adinda kesal , karena membuat dia terkejut seakan akan Adinda menghalangi

"Awas woyyy gue mau keluar ini "ucap lelaki itu teriak ,Adinda pun menoleh kebelakang dan ternyata Lelaki itu Adalah Candra

"Iya iya maaf"

"Coba dong lo itu kalau nungguin orang jangan di depan gerbang gue mau keluar jangan biasakan ngalangin orang mau lewat " bingung juga ya sama Candra dia selalu saja Naik darah kalau berbicara dengan Adinda

Adinda hanya menunduk saat Candra marah marah kepadanya , entah kenapa Adinda sdh sangat muak dengan omelan Candra yang tidak jelas , apalagi Adinda sdh kesal dengan Kedua orang tuanya yang tidak bisa membagi waktu untuk anaknya sedikit saja.
Saat itu juga Adinda langsung menetipi dan berjalan kearah lain supaya dia tidak bertemu Candra dan tidak mendapat omelan dari Candra lagi.
Candra yang melihat sikap gadis itu tidak melawan seperti sebelumnya  juga bingung , "Apakah dia marah marah sangat berlebihan dengan gadis itu " batin Candra .

"Oyy lu takut ya sama gue " Candra teriak, dan tidak di balas sedikit kata pun oleh Adinda

"Oy kok lu cuman berdiri di situ sih jawab gue "

"Ga"ucap Adinda singkat

Karna Candra sangat kesal jika dia bertanya dan itu dijawab sangatlah singkat , Candra pun menghampiri Adinda dengan motor nya

"Lu mau ikut gue?, kasian gue liat lo disini bengong bengong entar di begal loh gimana? , lu mau ya di begal sama om om idung belang "

"Ya ngak lah siapa juga yang mau di begal sama orang apalagi sama om om idih "

"Yaudah sini naik " ucap candra , sambil menunjukan jari ketempat duduk motornya

"Ngak ah gue nunggu angkutan sekolah aja "

"Jam segini mana Ada angkutan lagi neng sopir juga udh tiduran dirumah "

"Ah masa sih ya Udh gue ikut lo "

"Nah gitu dong ayo naik , oh iya alamt lu dimana "

"Komp wengga no 83"

Adinda pun naik ke motor Candra dan duduk di belakang Candra

"Pegangan neng "

"Ngak ah mesum banget anjer "ucap Adinda geli

Candra pun mengambil kedua tangan Adinda dan membentuk melingkar di perut Candra , Adinda pun merasa geli dan ingin melepas lingkaran itu

"Jangan di lepas  , kalau lu lepas gue turunin lo "

"Anjj laknat " Adinda pun merasa sangatlah sangat sangat Malu terhadap sika p Candra

***

Sampailah akhirnya di depan rumah Adinda dengan diliat dari depan saja sdh terlihat sepi Apalagi dengan Dalamnya.
Adinda pun turun dari motor Candra

"Makasih banget ya Can , maaf kalo ngerepotin " tiba tiba wajah Adinda memerah seperti tomat entah mengapa mengucapkan itu merasa dia geli dan malu kepada Candra

"Iya neng, senengkan naik motor sama gue neng , muka lo aja jadi kaya tomat " ucap Candra tertawa

"Ihh paan sih Can , mau masuk dulu? "

"Hemm boleh nih "

"Iya boleh "

Adinda pun membuka pintu dan sangat terlihat jelas , susunan rumah yang begitu rapi seperti tidak ada penghuni.
Candra pun duduk di sofa yang terletak di ruang tamu.

" mau minum apa ?"

"Minum air aja din "

"Lah kok lu jadi bodoh si , yaiyalah minum itu air masa sih kalo minum itu makan nasi :v"

"Heheh ngk lah becanda , lu ada stoxk green tea?"

"Bentar gue ke dapur cek dulu "

Adinda mengobrak abrik lemari dapur dan akhirnya mendapatkan sekotak green tea

"Can ini ada greem tea nya bentar ya gue bikinin " ucap adinda teriak

"Ini boss green tea buatan Adinda "

"Ok ty ya beb "

"Ha? Beb apaan "

"Gpp anjer bocil lu "

"Serah lu monyet"

Kekasih Or SahabatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang