Mengapa harus dia ?

752 72 1
                                    


^Kamar Asrama

"Aghhh aghhh faster.. fuckkk baby"

"Ughhhh ahhhh ughhhh faster baby ahhhh"

Paham suara apa ? Suara Solo player sedang asik mendesah. Suaranya cukup keras sehingga terdengar jelas dari luar kamar.
Taehyung berjalan malas memasuki kamarnya tanpa permisi. Ia sudah paham betul kebiasaan temannya itu.

Cklek

*Ekspresi pertama yang dilihat seorang Kim Taehyung dan ini bukan untuk yang pertama kali

*Ekspresi pertama yang dilihat seorang Kim Taehyung dan ini bukan untuk yang pertama kali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Astaga Kim Taehyung, tidak bisakah kau mengetuk pintu dulu sebelum masuk" omel Jhope.

Ya Jung Haseok atau biasa di panggil Jhope / Jeyop. Teman sekamar Taehyung. Dia memiliki tingkat Yadong akut atau si Raja mesum jagad raya.

Tanpa A I U E O Jhope langsung terburu-buru membenarkan celana boxernya. Dan menutup laptopnya, tidak lupa menghapus riwayat tontonannya dulu.

"Apa kau sudah lupa ? Karena terlalu sering jadi solo player ? Ini juga kamar ku Jey" ketus Taehyung, Ia menjawab tanpa melihat ke arah temannya itu

"Hehe kau benar juga" cengirnya sambil menggaruk kepalanya yang sudah jelas tidak gatal.

"Kenapa tidak kau buat pengumuman atau tempel peringatan SOLO PLAYER SEDANG MENCARI KENIKMATAN agar semua orang tau dan tidak akan ada lagi yang mengganggumu. Tapi itu terlalu ribet, karena suara desah milikmu itu sudah mewakili semuanya dan seluruh lantai mungkin tau kau sedang berada di surga dunia" ejek Taehyung

Lalu taehyung merebahkan tubuhnya di kasur dan mengambil sebuah kotak di tasnya.

Jhope tidak menggubris perkataan Taehyung tadi. Karena telinganya sudah sangat kebal dan anti tersakiti oleh perkataan ketus dari Taehyung.
Ia hafal betul bagaimana sifat teman sekamarnya ini.

"Tae ? Kau kenapa ? Habis di kejar hantu ?" Tanya Jhope heran

Plakkk

"Kau ini selalu saja memukul kepala ku, kalau aku bodoh kau mau tanggung jawab ?" Tanya Jhope sambil mengelus kepalanya

"Berhenti kepo Jey" ucap Taehyung singkat padat dan jelas

"Ish kau ini, padahal aku hanya khawatir pada sahabat tersayang, sini aku bantu" ucap Jhope sambil ingin mengambil kapas yang dipegang Taehyung

"Tak perlu, selsaikan saja aktivitas tidak berguna mu itu" ketus Taehyung.

Lalu Jhope menutupi adik tersayangnya itu yang masih bangun. Karena Solo playernya itu belum total tuntas. Jhope itu totalitas tanpa batas
Terutama masalah kegiatan surga dunia itu.

"Aku akan menuntaskan ini semua sayang, aku ingin ke kamar mandi. Kau baik-baik disini, jangan mengganggu lagi" Jhope memperingati Taehyung dengan santainya, langsung bergegas ke kamar mandi

"Itu otak belum pernah dibersihin mungkin ya ? Pantes ngeres mulu" gumam Taehyung heran melihat tingkah laku temannya itu yang kelewat istimewa.

Namun tiba-tiba pikirannya tertuju pada seseorang diseberang sana.

"Hm bagaimana keadaan namja manis itu ya ?" Gumamnya pelan sambil tersenyum

"Ah mengapa dia lagi?"

"Si Namja manis Jeon Jungkook" ucapnya sambil mengusap wajahnya yang sedang berbinar itu.

Sedikit heran, mengapa bisa memikirkannya ? Padahal mereka baru saja berkenalan. Bahkan hanya sekilas cerita. Namun Taehyung menganggapnya ini hal biasa karena baginya wajar-wajar saja memikirkan orang yang baru dikenalnya.

^Rumah Jungkook

Jeon Jungkook namja manis yang sedang berkutat dengan laptopnya demi mengerjakan beberapa tugas kampus yang harus diselesaikan.
Meminum secangkir late hangat, dengan tujuan menghangatkan tubuh dan menenangkan pikiran.

23.45
Sudah cukup malam, bahkan hampir tengah malam. Jungkook menghela nafasnya kasar. Akhirnya tugasnya selesai juga.

Namun tiba-tiba pikirannya tertuju pada bayangan kejadian tadi siang

"Kim Taehyung" tanpa sadar Jungkook menyebut nama namja tampan yang menolongnya tadi

Pandangannya sekarang tertuju pada kertas putih dari klinik tadi. Terdapat tulisan singkat yang membuatnya terus tersenyum hingga saat ini.

'Semoga lekas sembuh, hati-hati jika menyebrang'

Simple ? Sangat. Tapi itu sangat berarti baginya. Bahkan Jungkook sudah membacanya berulang kali. Bibirnya pasti tertarik untuk tersenyum lagi dan lagi.

Awalnya Jungkook mengira Namja tampan itu meninggalkannya begitu saja. Ternyata tidak, petugas klinik kampus memberikan kertas sederhana itu. Ya setidaknya mengobati kekecewaan Jungkook

"Mengapa dia ? Mengapa harus terus memikirkannya ?" Ucap jungkook menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya

"Ada apa dengan jantung ini" ucap Jungkook sambil memegang dadanya. Disana tepat di bagian jantungnya, seperti ada yang sedang bermain drumband

"Setiap kali aku mengingatnya kau selalu memberontak" gerutu jungkook yang masih memegang dadanya seolah-olah sedang berbicara dengan jantungnya itu

"Hufft"

"Ku harap, kita dapat bertemu kembali Kim Taehyung"


"Salahkah jika aku mengharapkan sebuah pertemuan singkat ini ?"
-Jjk

"Yang benar saja dia sangat manis"
-Kth

Euphoria [Love By Chance] TaekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang