TNCM 8 (Main)

3.2K 114 0
                                        

  Kita semua pergi ke mansion milik Syeta, yah sekarang milik kita. Dengan mobil masing-masing

  Sesampainya di mansion, mereka pun langsung menuju ruang tamu

   "Sebaiknya kalian ganti pakaian. Pilih aja salah satu kamar disini" ucap Ata

Ita pov
  Sekarang kita semua akan main basket, dilapangan basker milik Syeta

   "Main basket Kuy" ajak gw, yang di balas anggukan oleh semua orang

  Kita semua pergi menuju Lapangan basket, karena si mansion ini ada lapangan khusus basket

   "Disini siapa saja yang bisa main basket" tanya gw memainkan bola basket, sekali-kali mendribel nya ke ring

  Para cowok semuanya mengacungkan tangan nya. Para cewek semuanya diam kecuali Kay Quen

   "Oke kita bagi tim, gw Ars Arsy David Elan"

   "Aldi Alan Lala Key Ray Berlin" lanjut Ata

  Kita semua bermain dengan lihai. Dan yang menang adalah tim gw

   "Wow, seorang ketua tim basket putra dan putri kalah" sorak Lexa

   "Iyalah orang dari dulu gw selalu kalau kalau tanding dengan si kembar" ucap King

   "Wajar saja. Di sekolah mana pun Arsy dan Arsya selalu menang melawan sekolah manapun" ceplos Leon

   "Leon dari dulu juga jago meskipun gak pernah menang lawan aku" ucap gw

   "Sombong kamu" ucap Leon mengacak rambut gw

   "Sudah kalian semua jago" ucap Key

   "Bagaimana kalau kalian ikut tim basket" tawar Aldi

   "Boleh juga" jawab gw + saudara+pacar

   "Di sekolah ada excul apa saja?" tanya gw

   "Debat bahasa, seni, basket, putsal, volly, beladiri, cheleders, osis, pramuka" jawab Ray

  Anjir itu excul kesukaan Syeta, kecuali cheese. Dan gw sadar itu adalah sekolah milik dia, jadi dia mengusulkan excul itu

  Percaya gak percaya gw Syata dan Syeta menyebut escul yang sama. Yaitu basket debat bahasa dan seni

   "Lah tumben sama suka nya" ucap King

   "Orang dari dulu kita mempunyai hoby yang sama. Lo aja yang tak tahu" ucap kita bertiga kompak. Biasa lah ikatan batin anak kembar

   "Lo bertiga kalau udah kompak serem nya minta ampun" ucap Kay

  Memang menurut keluarga kandung gw kalau kita sudah kompak kita menyeramkan itu terjadi dari kecil

   "Mereka kompak bertiga, kalian juga harus kompak sebagai kembar 4 bersaudara" ucap Bang Nathan menengahi

   "Kompak sih kompak tapi mereka kompak dalam hal yang tidak masuk akal" ucap 4K bersamaan

   "Tuh kompak, lo pada kompak pada saat membully" kompak kita bertiga

  Yang ada disini tertawa semua melihat kekompakan kita. Gw lihat bang Nathan sedih, mungkin dia merindukan saat saat dengan Kak Niel

  Gw duduk disamping Bang Nathan, dan langsung memeluk nya

   "Jangan sedih Bang, Kak Niel akan sedih melihat kembaran nya sedih kaya gini" ucap gw menenggelamkan kepala gw di dada nya

  Gw merasakan rambut gw di elus, tak lama ada yang mencium kening gw

   "Abang akan coba mengikhlaskan kepergian Niel ca. Tapi gak untuk sekarang, abang yang mengetahui penderitaan Niel selama ini" lirih Bang Niel

   "Mengikhlaskan bukan berarti melupakan Bang. Jika abang terus kaya gini, siapa yang menguatkan Risca Rizky dan Risco. Kita butuh abang yang selalu ceria. Disini masih ada adil abang, 4K dan teman-teman yang lain" bujuk gw. Tak lama air mata gw mengalir

   "Jangan menangis. Abang gak suka" ucap nya lalu menghapus air mata gw. Gw masih berada didalam pelukan nya

  Tak lama gw merasa ada yang menubruk badan gw lebih tepat nya memeluk kita berdua. Gw melihat kembaran gw yang ikut dalam pelukan kita

   "Abang sayang kalian" ucap Bang Nathan lalu mencium kening kita bertiga

   "Kita juga sayang abang" ucap kita bertiga kompak membuat bang Nathan tersenyum

   "Makan dulu yuk gw udah masak" ajak Lexa

  Kita pun pergi menuju ruang makan

Twins CEO MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang