Part 3

17 8 0
                                    

Kamu ngeselin, tapi aku suka

~RAW

***

"Raiiin banguun!" teriak mama indah dari bawah.

"Raaiiiin!" teriak mama nya kesal karena anak nya itu tak kunjung bangun dari tidurnya.

"Hiiih mama aku masih ngantuk." keluh Rain mendengar jeritan mama yang sangat mengganggu.

"Kamu itu mau sekolah gak, udah siang ini!" kembali mama nya menjerit, karena posisinya yang aak jauh dari kamar anaknya.

"Astaga! Mama kok gak bangunin siih." diliriknya jam yang menunjukan jarum pendek yang hampir menuju angka tujuh.

Dibawah mama nya hanya menggeleng-gelengkan kepala jengkel dengan anaknya yang satu itu.

Bergegas Rain pergi kekamar mandi dan langsung mempersiapkan diri. Tak perlu lama hanya 15 menit ia bersiap-siap, karena terburu-buru ia langsung saja memasukan buku-buku nya.

"Sayang ini sarapan dulu!" ajak sang mama yang sedari tadi duduk manis diruang makan.

"Ah gak mah, aku udah telat ini. Abang mana? Belum bangun?" Rain menghampiri kemudian mencium tangan dan pipi sang mama.

"Udah dari pagi tadi dia berangkat, katanya pembina upacaranya killer." mendengar penjelasan sang mama Rain langsung teringat akan perkataan sahabatnya jika pak Bono lah yang menjadi pembina hari ini.

"Mati gw! Rain berangkat assalamu'alaikum." teriaknya sambil berlari keluar rumah.

"Mang Tawi! Ayo anter saya mang!" sembari memasuki mobilnya, yang sudah ditunggu mang Tawi supir keluarga itu.

Tidak perlu berbasa basi mang Tawi langsung memasuki mobil dan melajukannya.

***

Disekolah sedang khusyuk melaksanakan upacara, tak ada yang berani berbicara dikarenakan pembina upacara merupakan guru yang dicap paling killer disekolah.

Terlihat didepan gerbang ada seorang perempuan yang sedang panik.

"Astagfirullah!" kaget ketika seseorang menepuk pundak nya.

"Syuuuut. Jangan berisik!" orang tersebut spontan menaruh telunjuk dibibir Rain.

Seketika Rain mematung atas perilaku orang tersebut yang merupakan seorang pria.

Pria itu bingung melihat tingkah Rain yang tiba-tiba diam mematung.

"Heei heeei lo masih sadar gak sih." mengibas-ibaskan tangannya kedepan Rain.

"Eh iya iya." Rain kembali tersadar dari lamunannya.

'Anjir kok gw salting gini yak' Batin Rain dalam hati.

"Njir ada satpam!" Rain panik menyadari seorang satpam berjalan ke arah mereka, entah melihat mereka atau tidak.

"Yuuk ikut gw, tapi jangan berisik!" pria itu menarik tangan Rain dan spontan Rain mengikuti pria itu, namun pikiran nya entah dimana.

'Ih kok pipi gw blush gini sih, sadar Rain sadar' ia menggerutu dalam hati.

Sesampainya disebuah gerbang kecil mereka berhenti. Rain langsung menatap pria itu penuh tanya, seolah mengerti pria itu langsung menjelaskan.

"Gerbang ini tembus ke belakang kantin, jadi ayo masuk." tanpa pikir apa yang akan terjadi Rain langsung masuk ke gerbang itu.

Mereka mengendap-endap dan bersembunyi dikantin. Dengan bantuan ibu Sam penjual mie ayam dikantin itu, mereka sukses bersembunyi hingga upacara selesai.

Mereka tak tahu jika saat upacara ada razia rambut dan kehadiran dadakan, ya siapa lagi jika bukan ulah pembina upacara si guru killer.

Dengan rasa aman mereka keluar dari kantin.

"Eh kenalin nama gw Raka, Raka Aldhe Wijaya." mengulurkan tangan nya sembari tersenyum manis. Ketampanan dan gaya yang cool membuat Rain diam mematung menatap pria itu, aah Raka tepatnya.

Raka menarik tangan Rain agar Rain membalas ulurannya. Namun apa yang terjadi.

"Eh gak sopan amat lo!" seketika Rain sadar dan langung menghempaskan tangannya.

"Kan gw cuma pegang tangan lo." kembali lelaki itu menjabat tangan nya.

"Ih apaan sih lo, jangan sementang lo udah bantuin gw masuk lo bisa pegang gw seenaknya yah." Rain membentak Raka kemudian pergi meninggalkannya.

"Dasar cewek udah ditolongin malah marah-marah gak bilang makasih lagi." gerutu Raka kesal dengan sikap Rain.

"Tapi kok gw suka ya." lanjutnya lagi dengan senyuman tersungging diwajahnya.

***

Hai guys👋
Balik lagi niih, jangan bosen baca cerita ini ya😉
Pda kangen sama Gio gak, dia lagi sibuk jdi gak bisa hadir di part ini😁

Maafkeun typo nya
Jangn lupa vote dan vommentnya🙏

The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang