14:00 WIB (melaju dengan cepat nya sang waktu)

2 0 0
                                    


Saat ini,begitu banyak hari-hari Panjang aku habis kan dengan vera,kami sama-sama saling memahami,tidak hanya nurani namun perasaan pun ikut ambil peran di sana.namun aku hanya merasa takut,ketika aku mengungkapkan perasaan ini sekali lagi,aku akan di kalahkan oleh perasaan yang sepihak,ahh sial.

Ketika sebuah keadaan tidak lagi baik dalam artian jauh dari apa yang kita pernah rencanakan,merasa kecewa adalah wajar,namun untuk tidak menyerah adalah sebuah alasan,karena di hari esok entah itu satu dekade lagi,kita berhak menertawakan apa yang pernah sama-sama kita jalani.hehe semesta memang istimewa,enam bulan berlalu begitu cepat,seperti kemarin liburan saku tidak pulang,vera pun begitu,ia malah mengajak ku untuk menemaninya liburan ke jogja,aku sudah pernah bilang ke vera bahwa aku tidak memiliki cukup uang,namun ia terus memaksa,akhirnya hanphone kesayanganku pun menjadi satu-satunya barang yang bisa aku jual.kami berangkat dari setasiun bandung,pukul 04:30 WIB aku dan vera telah siap dengan barang-barang dan kebutuhan kami untuk di jogja nanti,kereta membawaku melucur ke kota yang berbeda,deting rel suara gemuruh penumpang dengan topik pembicaraan mereka masing-masing menjadi teman perjalanan kami.aku duduk satu bangku dengan vera,di sepanjang perjalanan tidak sering mataku mencuri pandangan ke arahnya,entah aku merasa begitu takut melepas vera,aku nyaman ada di sebelahnya (dalam hati).vera pun tertidur menumpangkan badanya ke bahu ku,ah sial aku jadi merasa salah tingkah.

Perasaan tumbuh beriringan dengan luka yang ingin sembuh,hadir begitu saja,membuat beberapa manusia menjadi terlihat bodoh.

Vera:

Sejak liburan semester genap kemarin aku dan dito menjadi lebih sering Bersama,kami begitu banyak berbincang tentang masa depan,tentang pertanyaan besar yang hari ini sedang sama-sama kami cari jawabanya.aku merasa begitu aneh sejak bertemu dito sejak 6 bulan lalu,merasakan ada hal yang berbeda,nuraniku mengatakan bahwa aku begitu merasa nyaman Bersama denganya.

Ketika sebuah keinginan tidak lagi sesuai dengan fakta,maka Namanya hanya terucap dalam doa,perasan hanya mampu bersabar dalam waktu yang sama sekali tidak pernah aku tau,yang jelas merencanakan dalam kepura-puraan tidak pernah seutuhnya baik,namun aku selalu percaya perasaan punya tempatnya tersendiri.libur telah tiba,aku mamaksa dito untuk menemaniku berlibur ke jogja,karena aku sama sekali berlum pernah mengunjungi kota itu,kata orang jogja terkenal dengan kuliner murahnya dan sopan santunya.dito berkata dia tidak memiliki cukup ongkos,aku memang mengerti keadaan dito untuk hidup di bandung saja ia pas-pasan,satu hari sebelum berangkat dito member keputusan bahwa ia akan ikut,sedikit merasa bersalah ketika ia menjual handphone demi memenehui paksaan ku,lagi-lagi dengan cara yang sederhana perasaan ku di buat tumbuh kepada dito,ia begitu baik,aku selalu merasa aman ketika ada di sebelahnya.

Kereta membawa kami ke jogja karta,di sepanjang perjalanan aku duduk di sebelah dito,mataku seolah bergerak tanpa kendali,mencuri pandangan untuk menatap wajah dito yang terlihat selalu memperhatikan kedaan di sekitarnya.sepasang mata menutup,seutuh raga bersadar pada bahu peria yang ada di sebelahku,begitu tenang mendekap keinginan untuk Bersama denganya,peria yang selalu terlihat baik-baik saja pada ketidak baik-baik saja,aku tahu selama ini dito menyembunyikan masalahnya dari dunia,namun aku percaya dia selalu mampu menjadi sosok yang tegar,atau mungkin berpura-pura tegar untuk tidak membagi rasa sedihnya pada orang-orang di sekitarnya,dia hebat.setelah putus dengan Nadya, dito terlihat sedikit berbeda ia lebih serius,ia lebih sering menulis dari hari biasanya,setelah mendengar cerita dito, aku yakin ia ingin membuktikan kepada orang-orang yang pernah membuangnya,jujur jika aku berada di posisi dia pada waktu itu,aku pasti akan menangis dan berkoar pada orang terdekatku,namun tidak dengan dito,ia sama sekali tidak bercerita apapun karena dia paham bahwa ketetapan takdir sama sekali bukan hak kita sebagai manusia yang penuh kefanaan.aku merasa begitu kesal kepada deretan tokoh yang pernah memberi dito luka,menurutku ia tidak pantas menerima semua ini lewat kebaikannya,mereka bodoh telah melepas tokoh utama dalam sekenario yang mereka mainkan.seandainya saja dito adalah kekasihku aku akan sangat bahagia,karena ia mampu memberikan kejutan lewat cara paling sederhana,lewat sikap yang terlihat acuh namun sangat peduli,aku kagum denganya yang sampai hari ini telah banyak mengajarkan aku tentang hidup,jujur sosok seperti dia yang selama ini aku butuhkan,namun sayangnya ia mendapatkan peran lain Bersama ku,sebagai sahabat tidak pernah lebih dari itu.

petrichorWhere stories live. Discover now