15:30 WIB (catatan hari kemarin)

3 0 0
                                    

Pada sebuah sebab kita menerima akibat yang hadir di antara harapan dan impian,menjadi bagian cerita di hari ini untuk hari esok,menjadi dongeng di hari ini tentang hari kemarin,menjadi awal di hari ini untuk hari-hari berikutnya,dan kita,aku tau kamu ingin menjadi apa,sebaik apa,seburuk apa,dan seperti apa di cerita yang akan kita buat,di bagian yang akan kita ceritakan,karena setahu ku masalalu tidak pantas untuk di remidial.

Dari segala penjuru suara mendesak dan berdengun di telinga,gesekan rel kereta dengan gerbong-gerbong di setsiun menghapus kata sunyi,aku berdiri dengan kerir di pungunggu ku,Bersama seorang wanita yang membawa koper,kami menghadap kan tatapan kami ke arah gerbong yang sudah siap membawa kami pulang,langkah pertama ku untuk meninggalkan kota jogja di hiasi dengan senyum bahagia,karena aku berhasil membuat seorang teman merasakan empati dari ku lebih dari yang pernah aku bagi kepada orang lain,sejujurnya aku menyayanginya lebih dari itu,namun bagitu cukup untuk membuatnya merasa kehilangan ku di suatu hari nanti,aku tidak mampu harus melihatnya menangis atau menyesal karena telah jauh mengenalku,telah terlanjur menyayangiku,entah apa yang kan terjadi setibaku di kota bandung,yang jelas setiap hari adalah misteri yang harus kita pecahkan dengan berani.

Dito:"hemm,akhirnya kita pulang ver".

Sambil menatap ke arah vera yang melihat ke jendela di ragkaian gerbong

Vera:"iya to,gak kerasa ya,tinggal buat rencana selanjutnya aja to,mau ke mana"

Dia menjawab dengan nada datar seolah ia tidak ingin pergi dari kota ini

Dito:"lo kenapa ver?,ko kaya yang sedih gitu?"

ia memang tidak pernah pandai menutupi perasaanya

vera:"to apa yang bakal lo lakuin seandainya ada mesin yang bisa ngeberhentiin waktu?"

dito:"emm,kayaknya gua bakal tetep jadi anak kecil lagi deh ver,karena ga ada yang perlu gua takutin dan pikirin,kayak hari ini,kalo lo ver?"

vera:"gua bakal tetep di sini to,di kota ini berdua sama lo,karena gua ngerasa nyaman kalo ada lo to"

aku langsung terdiam,seolah ada yang menerobos masuk ke dalam hati,jawaban itu mendengung di sepasang telingaku

dito:"kenapa sama gua,dan kenapa gua?"

vera:"ada beberapa hal yang memang di takdirin tanpa sebab kan to,kaya yang pernah lo bilang ke gua,perasaan ini pun gak jauh beda kaya gitu,dia tumbuh tanpa gua sadarin to"

dito:"gua Cuma takut ver,lo ngerasain apa yang selama ini gua takutin,kehilangan itu gak pernah enak dan gua yakin lo paham itu"

vera:"emang lo mau kemana to?,lo mau pergi?,gua bakal ikutin kemanapun lo pergi to"

dito:"jujur ver,gua juga ngerasain hal yang sama kaya apa yang lo rasain,Cuma kita gak tau kan besok kita bakal jadi apa,seperti apa dan bagai mana,gua gak mau lo ngerasa kehilangan gua di kemudian hari,dan asal lo tau ver,lo satu-satunya temen yang berhasil ngerubah gua dan bikin gua semangat buat terus berjuang hari ini,ada yang lebih panter dan layak buat lo titipin perasaan itu ver,yang jelas buakan gua yang gak mahir menjaga"

kami berdua saling terdiam dan tenggelam di antara gemuruh suara di gerbong kereta,vera pun menumpangkan kepalanya ke bahuku,sambil menatap panorama dari balik jendela gerbong,tidak butuh waktu lama ia tertidur pulas.8 jam tidak terasa di atas gerbong,kereta tiba di pemberhentian terakhir setasiun kiara condong bandung,pukul 11:45 WIB,tepat pukul tengah malam,sepeker di kereta berbunyi memerintahkan para penumpang menyiapkan barang-barang mereka karena kereta sebentar lagi akan tiba.

Dito:"ver,bangun udah sampe"
vera:"emm,udah sampe mana to,ko cepet amat"

Dito:"udah sampe bandung lah,lo sih tidur gak kira-kira"

petrichorWhere stories live. Discover now