Ketika waktu membuat raga dan pemikiran kita semakin menua,pilihan jadi lebih berat,keputusan baik selalu memiliki sisi buruk apapun itu!.aku dia yang sebelumnya banyak di ceritakan,aku dia yang sebelumnya banyak tertuliskan sebagai sosok yang baik,meski sejujurnya aku tidak sebaik itu.namanku Nadya,aku seorang gadis biasa dan jauh dari kata sempurna,kata dito aku istimewa namun aku selalu takut bahwa harapan dito tentang kau salah.
Sudah hampir satu tahun aku menjalani kisah yang sama sekali tidak pernah terfikirkan sebelumnya,Bersama dito,seseorang yang ku kenal sejak masa smp,aku sangat mengenal dito dari fase ke fase,aku paham betul perose dari dito yang dahulu hingga dito yang sekarang ku kenal dan bersamaku.sejak zaman smp dito terkenal sebagai anak yang nakal,dia sering sekali terlibat masalah,dia juga anak motor yang terkenal urakan di daerahku,komonitas vespa tepatnya.nongrong di pinggir jalan,mabuk-mabukan,berkelahi adalah kebiasaan dito dan kawan-kawanya,orang tua dito pun kerap kali datang ke sekolah untuk sekedar menghadiri surat panggilan yang di berikan oleh guru BK,namun di balik itu semua dito adalah anak yang cerdas,memiliki imajinasi yang bisa di bilang liar,dia juga anak yang hiper aktif,dia terkenal handal dalam memaikan alat musik dan membuat lirik lagu.sungguh aku sama sekali tidak habis pikir bisa menjalani hubungan dengan dito sejauh ini,terlebih lagi bisa di bilang ini lah kali pertama aku memiliki hubungan yang Panjang,karena sebelunya aku hanya bermain-main saja.setelah lulus SMP dito tidak terlihat lagi berlalu Lalang Bersama teman-temanya seperti yang ia lakukan,dia menghilang begitu saja,namun yang ku tau dia memang melanjutkan SMA di tempat yang berbeda namun aku tidak begitu kepo itu dimna.
Setelah menghilang beberapa waktu,ia kembali lagi dan menjadi teman satu kelasku di SMA,namun sekembalinya dia dari perginya ada yang berubah sediit,ia menjadi lebih diam,namun tetap saja ia masih sering membuat masalah,bayangkan saja baru satu bulan pindah bersekolah di sekolahku ia sudah berurusan dengan guru kimia kami,ia sama sekali tidak pernah masuk pelajaran kimia,entah karna ia benci pelajaran itu atau ia memang tidak suka dengan cara pak mulkian mengajar mata pelajaran kimia.aku dan dito duduk berdekatan,ia duduk tepat di belakangku,seperti anak nakal pada umumnya ia memilih duduk di pojok kelas dan hampir setiap hari ia selalu menyempatkan waktu untuk tidur.aku sama sekali tidak habis pikir sampai saat ini,mengapa aku Bersama dito dan bagai mana bisa hingga sejauh ini.
Pukul 19:20 WIB,petang itu aku sedang merasa kesepian,ketika yang kawan-kawanku sibuk telfonan dengan kekasihnya aku malah sibut melamuni hal yang tidak peting.waktu itu aku membuat story di Instagram ku,tiba-tiba ada yang membalas story itu,setelah ku lihat,ternyata itu dito,"Nadya pacarana yo?",kata-kata itu yang tertulis pada pesan dito,aku merasa dito sedang gila,wajar saja dito memang kerap kali melakukan hal yang tidak jelas,"gila apa lo?"jawabku kepadanya,tidak lama kemudian dia membalas kembali,"gua serius,jalanin aja dulu siapa tau cocok" katanya sambil menyertakan emot tertawa,aku pun merasa di tantang oleh dito,pada waktu itu aku menganggap itu hanyalah candaan,"ayo siapa takut",jawabku dengan singkat,"yaudah sekarang kita jadian ya,kalo berani pasang nama gua di profil lo nanti gua bakal pasang nama lo di profil gua",sungguh kekonyolan yang dito lakukan pada malam itu berhasil membuat ku tertantang,"ayo siapa takut",aku pun mengikuti tantangan dito.aku ingat jelas pada waktu itu tepat di hari terakhir kami menyandang gelar pelajar.ke esokan hari nya ketika aku tiba di sekolah untuk mengikuti ujian terakhir semua kawan-kawan satu kelasku di buat heran dengan apa yang kami berdua lakukan,mereka seakan tidak percaya bahwa ada nama kami di masing-masing profil Instagram kami,setelah selesai ujian dengan hati yang masih cemas tentang nilai lulus kami,dito menghampiriku sambil berkata "inget hari ini kita udah resmi pacarana",tepat di hadapan teman-teman satu kelas ku,pipiku memerah tidak kuasa menahan malu.sejak saat itu kisah Panjang ini aku jalani.
Aku dulu kacau,aku begitu menyadari bahwa banyak yang rusak pada diriku,aku egois,serasa aku tidak butuh siapa pun lagi di dunia ini,namun seiring berjalanya waktu dito memperbaiki kerusakanku,merendahkan egoku,memahamkan aku bahwa kita tidak akan menajdi manusia tanpa manusia lain,kita tidak bisa menjadi baik tanpa keburukan,kita tidak bisa merasakan tawa tanpa terluka terlebih dahulu,yang jelas aku di ajarkan bahwa hidup tidak seinstan rencana.dito yang ku kenal sebagaiteman jauh berbeda dengan dito yang ku kenal sebagai kekasih,dahulu aku melihatnya sebagai sampai,kotor,nakal,jahat,urakan dan berengsek.namun di balik itu semua aku mengenali sisi lain dari dito,sisi itu berada tepat di sudut yang tidak pernah dito tampilkan di depan umum,dia adalah orang yang gigih,bijak,dewasa,penyabar,dan begitu mahir untuk tidak membagi kesedihanya.setelah ujian nasional selesai ada waktu libur kurang lebih 2 bulan,aku dan dito seolah tidak memiliki hubungan apapun,kami sama-sama cuek dan masa bodo tentang apa yang di lakukan satu sama lain.waktu itu pukul 11:30 WIB hari minggu,ketika aku merasa penat berada di rumah terus,ada seorang laki-laki yang mengak ku keluar,dia juga kawan dito dia satu SMA dengan aku dan dito,Namanya "beni",aku menyadari bahwa otak ini butuh sedikit hiburan,yang aku pikirkan waktu itu adalah aku dan dito hanyalah bermain-main jadi apa salahnya bila aku menerima ajakan beni.pukul 12:30 WIB beni datang ke rumah ku untuk menjemputku,sebenarnya aku tidak berpamitan kepada dito sebelumnya karna ku pikir dia pasti akan bersikap masa bodo,aku pun tidak begitumemikirkan hal itu,aku dan beni lalu pergi menuju tempat makan yang ada di puncak bukit,kami ngobrol Panjang lebar.beni pernah megajaku berpacaran sudah hampir 4 kali,namun aku selalu menolaknya karna alasan tertentu,ketika makan dengan beni aku sadar betul bahwa itu akan membuatnya baper,tapi ahh bodo amat.setelah selesai makan kami pun berfoto-foto hingga langit hampir gelap,akhirnya beni mengantarku pulang,sesampainya di rumah langit sudah menggelap,aku minta di turunkan di pinggir jala tepat didepan rumah ku,karna aku tidak mau kalou beni sampai ikut masuk ke rumahku untuk sekedar basa-basi yang ku anggap sudah basi,setelah aku turun beni pun aku minta untuk segera pulang,ketika kaki melangkah menyebrang ,aku melihat sepedah motor beat warna hitam yang tidak asing bagiku,sempat penasaran namun aku pikir itu adalah sepedah motor milik teman ayahku,setelah menginjak teras depan aku mendengar perbincangan yang begitu hangat di sertai dengan tawa ayahku,saat aku masuk "asalamualaikum",saat mata mengarah kea rah ruang tamu aku di buat terkejut,"walaikumsalam",di sana ada dua peria yang memperhati kan aku,yang pertama adalah ayahku,dan yang satunya adalah dito.seketika aku di buat tidak percaya bagai mana ia berani ke rumahku tanpa sepengetahuan ku,dan berani bercakap Bersama orang tua ku dengan begitu hangat,aku langsung duduk di ruang tamu,kedua orang tua ku pun langsung masuk ke dalam,di meja tapat di depan dito sudah ada satu gelas kopi yang masih hangat,aku bertanya-tanya siapa yang membuatkanya untuknya,mengapa orang tuaku begitu ramah denganya,"lo ko bisa di sini sih?",pertanyaan yang pertama kali aku lontarkan kepa dito,"emm ya bisa lah,masa orang mau maen ga boleh",dia menjawab sambil tersenyum,membuat ku menjadi semakin kesal dengan tingkahnya,"tapi,kenapa lo ga bilang dulu sama gua?",tanya ku dengan nada yang sedikit berbisik-bisik karna aku takut orang tua ku mendengar bahwa aku marah kepada dito,"kalo gua bilang lo ga jadi maen dong sama beni?",dia menjawab seolah tau semuanya,sambil tersenyum jawaban itu membuat ku mati kata,aku merasa bersalah sekaligus kesal kepada dito,"inget,kita udh pacaran,kalo mau kemana-mana itu bilang,gua ga akan ngelarang ko",dengan nada yang begitu santai dan sambil tersenyum kearah ku dia mengatakan hal itu,sepontan saja membuatku merasa bersalah,namun aku merasa aneh karna baru pertama kali ada pria yang berkunjung ke rumahku dan dengan santainya ia ngobrol Bersama ayahku,ahh aku semakin merasa ada yang sepesial dengan dito,"ia maap,ya gimana lah orang gua bosen di rumah dan elo ga pernah ajak gua maen",aku berusaha mengelak dari tuntutan kesalahan ku,namun dito menanggapinya hanya dengan senyuman.setelah hari sudah hampir magrib,dito berpamitan kepada ku dan orang tua ku,anehnya lagi orang tuaku begitu ramah kepada dito bahkan adik ku malah bilang besok maen lagi ya bang,hal itu membuatku merasa lebih penasaran,sebenarnya dito sudah ada di rumahku sejak kapan dan apa yang sudah ia lakukan Bersama orang tuaku dan adik ku.setelah berpamitan aku mengantarnya keluar,"hati-hati",secara spontan bibir ku mengucapka kata itu,aku merasa aneh dengan diriku.dito menaiki sepedah motornya dan langsung beranjak pergi.
YOU ARE READING
petrichor
Romanceteruntuk kata yang tidak tersampaikan lewat bicara,yang terdengar senyap dalam ibadah,menjelema hadir dalam bentuk yang lain,merupa aroma wangi yang terbentuk atas jatuhnya rintik yang di peluk gersang,selalu ku rindukan setiap hadirnya atau selepas...