Hari Selasa ini, Odre memakai tas lamanya yang pernah ia pakai sewaktu SMP.
Ia tak sempat mengosongkan tas lamanya itu, sehingga ia tak tahu apakah masih ada buku-buku SMP atau buku-buku lama lainnya.
Sesudah Odre bikin baper Sarah tadi pagi. Ia kembali ke tempat duduknya dan mencoba merogoh-rogoh tas lamanya. Berharap ada sesuatu atau harta karun (duit maksudnya gengs).
Ia duduk manis dengan memangku tas lamanya tersebut seraya menunggu teman-temannya kembali dari ruang guru.
Selama merogoh tas. Ia menemukan buku berukuran kecil yang merupakan buku tugas matematika SMPnya.
Ia ingat sangat saat itu, dirinya dan Gibran suka sekali mengerjakan tugas-tugas matematika bersama dirumahnya, meskipun mereka tak pernah satu sekolah dulu. Namun
Mereka sempat satu les ditambah lagi mereka teman sejak kecil.Ia membuka lembar demi lembar buku itu, lalu tak sadar ada sobekan kertas yang dilipat, keluar dari buku itu.
Kertas itu banyak coretan dibaliknya. Namun, saat
Ia membuka kertas itu ternyata terdapat gambar stick man dan nama Gibran serta namanya, namun nama bagian belakang mereka tertukar.Yup!, Dia ingat waktu itu sedang asyik mengerjakan tugas matematika, dan ia iseng mencoret-coret kertas sobekan dan akhirnya memutuskan untuk menggambar dua stick man.
Ia tersenyum tipis saat melihat gambar itu.
Ia rindu waktu waktu yang pernah ia lalui bersama Gibran.
Ragil dan Dimas akhirnya kembali ke kelas dan memanggil Odre, Gilang, dan Bayu untuk menemui Pak Fendy (wali kelas 11 Ipa-3)
"Oi, Kita semua dipanggil Pak Fendy." Kata Ragil mengajak mereka bertiga untuk menemui Pak Fendy.
Odre memasukkan kembali kertas yang berisi gambar stick man tersebut. Dan langsung bergegas untuk pergi.
"Lah? Mau kemana?" Sarah memortal jalan yang akan dilalui anak berlima tersebut.
"Mau ke Pak boss sebentar." Jawab Odre dengan singkat.
Saat mereka berlima sudah menemui Pak Fendy.
"Saya tau.. pasti karna Kita terlambat kemarin senin itu ya, Pak?" Odre yang sudah mengetahui mengapa Pak Fendy memanggil mereka.
"Iyaa.. broo.. kalian itu kok suka banget terlambat sih, coii.." kata Pak Fendy sambil menunjukkan tiga jarinya seperti anak hardcore dengan wajah sok iye.
Reflek, mereka berlima mengangkat satu alis masing masing.
"Bro?" Odre yang menatap Pak Fendy dengan heran lalu mengulang kata Pak Fendy dengan menghadap Ragil.
YOU ARE READING
OUR GIBRAN
De TodoGigi berjalan cepat mengikuti Gibran, sesekali ia memanggil nama Gibran. "Gib!" "Gib, tunggu!" Gibran mencoba berlari agar lebih cepat menghampiri Milka. Sayang, Milka langsung menyebrang dan berlari menaiki taksi diseberang jalan. Gibran tertinggal...