18

16.3K 915 123
                                    

MASIH BERHARAP SEMUA NYA TETAP BACA YAH ,

Love you all

😘😘😘

***********

SUDUT PANDANG RINTO

Tangan hangat itu membawaku berlari menyusuri pantai yang tenang

Senyum hangat nya mengiasi wajah tampan itu

"Yinto sudah besar sekarang , mirip sekali dengan ayah , sama sama tampan "

Dia kembali tersenyum kepadaku

"Yinto sehat terus yah nak , hehehehe "

pria itu tersenyum  Lagi kepadaku

"Yinto disini dulu , ayah mau kesana "

Kulihat dia berjalan ke arah laut , dan entah apa yang terjadi dia menghilang , dia ayah , ayahku , aku rinduu , jangaaan hilang dulu Yahhhh , Ayahhh
, Tunggu Rintooooo

"AYAAAAAAHHHHH , AYAAAAAAHHHH " aku terduduk dan menjerit kesegala arah , tangan besar Bli Ngurah langsung memeluk kepalaku dan mendekapku di dadanya

"Dekk , syukurlah , kamu sudah siuman " masih memelukku

"Tadi ada ayah Bli " jelasku mencari ayah ke segala arah

".........." dia diam dan mencium keningku

"ngga lihat bli ? " tanyaku Aneh , kok cepat banget hilang nya

"Bli panggilin dokter dulu yah " dia mengambil telpon di pinggir kasur dan menelpon seseorang

Tak lama berselang , seorang dokter datang memeriksaku

Dia menyuntikkan sesuatu yang aku tidak tahu apa itu

"Pak, adik anda sudah sehat , tapi dia harus tetap istirahat dengan baik dirumah , 1 minggu lagi perban nya sudah bisa saya lepas " jelas dokter itu kepada Bli Ngurah

Aku baru sadar dada kiri ku di perban dengan tebal nya , mataku memeriksa ke sekliling , berusaha mengerti keadaan di sekitarku

terakhir yang aku ingat , aku melihat perterngkaran hebat di tengah hutan antara bli Ngurah dan abang Dirga

Yups dadaku tertembak

So ? Im here , still live

Mungkin dewi fortuna masih berpihak padaku , haruskah aku bersyukur , ,?

akulah penyebab kematian ayahku sendiri ?

Layak kah ?

Aku mengehela nafas panjang , ku pandangi telapak tanganku dengan lekat , suara debur ombak mengisi irama sedih dari lubuk hatiku

"Dek ..... mmm .... blii " kata katanya terputus ketika melihat wajah murungku

" ....., abang Haikal titip kamu ,sebelum dia pergi " suara Bli Ngurah yang biasanya tegas , kini terasa berbeda

"... kebodohan terbesarku , membiarkan dia pergi sendirian hari itu " suara gagah itu kini berubah menjadi serak

" masih banyak rencana kami berdua , yang belum terwujud , salah satunya melihat mu tumbuh besar dan bahagia dek " Bli Ngurah memelukku

Aku menoleh menatap wajah garang itu

" seujung kuku pun aku tidak akan membiarkan kamu terluka , itu sumpah Bli mu ini dek , bli sayang Yinto , sejak dulu hingga kini , jadi Bli mohon , bahagialah demi ayahmu , karena itu permintaan terakhirnya "

MY BODYGUARD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang