24

13.3K 619 41
                                    

SUDUT PANDANG RINTO

Di landa sepi yang tak terperih
Menjelma rasa dalam sebuah cita
Aku merangkulnya dalam dekap
Memeluknya dalam luka

Dia disini , memelukku
Tapi itu hanya raga bukan sang jiwa
Aku merasakan
Tapi tak memilikinya

Dalam setiap duka yang ku alami
Duka cintaku padanya
Yang paling menyakiti

"Deeek , sadarrrr dek " sayup sayup ku dengar suara berat seseorang

Aku mencoba membuka mataku

Semua terasa kabur

Ku pandangi pria yang memelukku dalam pangkuannya , ada tetes darah dari pelipis alisnya , wajah penuh khawatir Abang Dirga ku yang malang

Aku menyentuh pipi nya , dan tangis dia pun pecah

"Syukkurlah kamu tidak apa apa dek , abang ketakutan melihat kamu pingsan " dia memelukku dalam dekap

"Apa yang terjadi bang ? "

"Kita dimana ? "

Aku mencoba bangkit dan duduk , pundakku sakit , sepertinya terkilir dengan beberapa luka memar di lutut dan juga sikut

"Abang ga tahu kita dimana dek , abang juga baru sadarkan diri"

"Sepertinya kita di sekap oleh orang yang berniat jahat "

Aku memandang kesemua ruangan gelap ini , pengap dan lembab , suara orang ngobrol di luar sana ramai

"Kamu masih kuat buat jalan dek ? " tanya Abang Dirga

"Masih bang , abang gimana ? Ga apa apa kan ? "

"Kamu ga usah khawatir tetang abang , nang aja abang 10 kali lipat lebih kuat dari kamu "

"Yang mereka cari itu pasti rinto bang , abang Dirga kalau punya kesempatan pergi tinggalin rinto yah , abang harus selamat , janji sama rinto yah !!!" Aku bangun dan mencari cari celah jalan keluar untuk kabur dari sini

Abang Dirga langsung memelukku dari belakang , dan mendekapku penuh makna

"Tidak ada yang bisa menyakiti kamu , selagi abang masih hidup , paham !, abang akan selamatin kamu dek , percayalah "

Aku tersenyum menatap mata indah Abang Dirga

Lalu Aku mencari tas ku , tapi tidak aku temukan , aku teringat gelang kaki yang diberikan Bli Ngurah kepadaku dan gelang itu memiliki radar  ,  juga ikut menghilang

Tapi tak apa , aku sudah ga perduli dengan si bangsat Ngurah , pergilah sana hilang dari hidupku , pergilah dengan perembuan itu

Tanganku gemetar
Hatiku sakit mengingat merek berdua berciuman

Dia tahu aku cari perhatian sama dia
Dia tahu aku cinta dia
Tapi kenapa ?
Kenapa harus cium perempuan di depanku

Aku kesal sendiri dibuatnya , tanpa sadar aku meninju ninju lantai ini tanpa ampun dengan nafas memburu

"Hei hei , dek , kamu kenapa ? " Abang Dirga menarikku untuk berdiri dan memelukku

"Shuuuut shuuuuut , jangan begini dek " abang Dirga menggendongku dalam pelukan nya

Aku memukul mukul Abang Dirga dan meronta dalam pelukan nya ,

"DEEEEK TENANG , KAMU KENAPA ? "

MY BODYGUARD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang