Jisoo sedang diperiksa oleh sang perawatnya sekaligus Dokter'nya, Seokjin.
"Kau yakin ingin berubah?" tanya seokjin
"Hmm ya, aku ingin menjadi lebih baik" jawab jisoo
"Bagus aku senang mendengarnya.. Tapi sayang kesehatanmu tidak akan sepenuhnya pulih" ucap seokjin
"Tak apa aku tidak akan menyerah! Aku ingin menemui keluargaku, seokjin bagaimana tentang kedua orangtua'mu?" tanya jisoo
"Ah! Aku hanya ditinggalkan dengan appaku sedangkan eommaku sudah tiada" lirih seokjin
"Mian aku tidak bermaksud"
"Tak apa.. Santai saja"
"Seokjin bisakah kau membantuku untuk berubah?"
"Pasti! Aku akan membantumu dan mendukungmu"
"Kalau begitu mari kita lakukan"
"Kajja"
..
Jisoo Pov
Sejak saat itu aku menyesal memintanya untuk membantuku berubah! Bagaimana tidak?? Ia memperlakukanku layaknya anjing!
"Heii jisoo palli!! Ambilah penaku cepat!" perintah seokjin
"Berisik sekali dokter gila itu!" gumamku sambil bergontai gontai berjalan lalu memunguti pena yang sudah 7 kali dilempar seokjin. Tak tau orang itu seperti menyimpan banyak pena dibalik jas putihnya.
"Gomawo! Kajja kita lanjut ketahap selanjutnya"
ia berhasil membuatku naik darah!! Heran dari tadi aku disuruh berlarian mengejar dia diruang ini, lalu aku disuruh makan dengan lahap dan cepat, selanjutnya aku disuruh mengambil setiap barang yang ia lemparkan. Sudah pantaskah aku disebut anjing sekarang?
"Seokjin aku merasa bodoh telah mengikuti perintahmu!! Cukup aku tidak mau disamakan dengan anjing, aku mau hidup seperti manusia pada umumnyaaa" rengekku dan menatap tajam seokjin yang melemparkan tatapan jenaka kearahku. Dokter gelo emangnya.
"Jisoo ini bukan soal kau yang mau disamakan seperti anji-"
"Ya! Siapa juga yang mau disamakan dengan anjing!!" sahutku lalu melipat kedua tanganku didepan dada
"Ini soal melatih kesabaranmu.. Diluar sana tidak seindah apa yang kau pikirkan, banyak yang membuatmu kesal dan marah nantinya."
"Kau kan yang akan menjagaku!" racauku lalu menutup mulutku. Geer sekali aku yaampun
"Cih!" seokjin hanya berdecih. Sombong banget!
"Yasudah yasudah ayo lanjutkan lagi"
Selanjutnya aku disuruh bersikap yang layaknya manusia yang mudah bersosialisasi.. Bercengkrama dan tau peradaban. Memangnya aku tidak layak untuk dikatakan sebagai manusia yang memiliki sikap layak?
"Pertama kali ku melihatmu.. Kau susah bersosialisai dan tidak memiliki rasa penasaran sama sekali.. Coba sekarang menggonggong dengan keras" aku membulatkan mataku ketika sedari tadi aku mendengarkan ucapan anehnya.. Tiba tiba seokjin si dokter gila menyuruhku menggongong
"Baboya! Ogah aku tidak akan mau!!"
"Haha bercanda jisoo!!" seokjin mengetuk ngetuk kepalaku dengan ujung pena'nya.
"Bodo aku meminta tolong kepada jihyo dan sana saja!" aku beranjak pergi dan berlari menemui sana dan jihyo, tapi sial mereka katanya sedang merawat pasiennya. Aku duduk dikursi besi yang panjang lalu menatap ujung jari telunjukku yanh ditusuk menggunakan jarum suntik.
KAMU SEDANG MEMBACA
RU Happy Now? | JINSOO | (REVISI)
FanfictionBeautiful cover by @hobiholy follow @hobiholy for more! "hidup itu sulit, apa yang kamu impikan tak'kan selalu kamu dapatkan. maka dari itu usaha dan berdoa"-ksj Siapin eyedrops karena katakatanya sungguh berbelit guys. BINGUNG nanti kalian bacany...