04. -Lost-

290 22 2
                                    

Kehilangan. Adalah salah satu hal yang paling terburuk yang dialami..
Dikeadaan itu kita harus mencari dan mencari, tanpa harus berputus asa
*****

Author Pov

"Dimana kamu jisoo?" seokjin terus mencari dalam lemari dengan bahan kayu jati itu.
dan tiba tiba saat dia sedang meraba raba dalam lemari dia menemukan sebuah bolongan besar, dia memasukan dirinya dalam lemari sempit itu.
Dan dia melihat bolongan yang cukup besar kira kira dapat dimasuki oleh tubuh yang ramping.
Dan seokjin memasukan dirinya kedalam lubang itu.

Dugh! Seokjin pun terjatuh disebuah tumpukan baju baju
Dan dia melihat kebawah.
Oh sangat indah!

Ternyata ini adalah ruang rahasia milik jisoo
Tanpa ingin melihat pemandangan terlalu lama, seokjin pun mulai mencari cari jisoo kembali
dan dia melihat jisoo sedang duduk dikursi sambil menulis.
Mungkin di buku diarynya, pikir seokjin

"Jisoo?" seokjin memanggil jisoo yang sedang menulis

"Seokjin kau kah itu?"-tanya jisoo kemudian mengucak matanya

"ne... sedang apa kau disana?"-tanya seokjin lalu menghampiri jisoo

Dia melihat buku diary jisoo yang sangat indah, berwarna kuning mengkilat serta beberapa aksesoris terkenal yaitu pikachu dan ada gantungannya 'jisoo'

"wahh jinjja daebak! Boleh aku membaca'nya?"-tanya seokjin

"aniyoo.."-diapun mendorong dorongku hingga aku jatuh dari kursi itu

"Hahahaha! Sukurin wleeek!" jisoo tertawa.. Tidak terlalu besar sih tapi entah kenapa aku sangat bahagia karena bisa membahagiakan orang yang jarang bahagia bahkan tersiksa walaupun aku membuat bahagianya sementara.

Jisoo pun menutup mulutnya lalu tertunduk malu.

"Ahh kiyowoo!"  ucapku lalu mencubit pipinya.

"Sakit bodoh!" cetusnya lalu meninggalkanku yang masih saja tertawa.

Aku melihat jisoo sedang bermain dengan piano'nya

Dia sangat lihai menekan tuts tuts hingga menghasilkan irama yang indah

"I could lie, say i like it, like that, like it like that. Dont you know i'm no good for you🎶" jisoo bernyanyi dengan penuh penghayatan, aku pun menikmati lagu itu.

"Jisoo.. Bisa berbahaya jika kau masih ada disini,mari kita kembali" tawarku, disela sela itu jisoo menatap mataku. Kali ini tatapannya tidak kosong,entah mengapa

"Yuk!" jisoo'pun bersemangat dan meng'gandeng tanganku

Ahh benar. Kami bukan apa apa! Kami hanyalah seorang dokter dan pasien'nya, mana mungkin bisa seperti ini?!

Akupun melepas gandengan'nya.
Jisoo tersentak kaget dan kian menjauh

"Apakah kau membenciku juga?"-tanya'nya lalu memegang rambutnya erat erat

"Tidak!"-ucapku penuh keyakinan

"Kau mau menjauhiku kan?! Aku hanya butuh seseorang saja. Memangnya tidak boleh huh? Apakah seegois itu'kah kau tuhan?"-tanya'nya sambil menatap kearah atas

RU Happy Now? | JINSOO | (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang