02. -Begin-

387 26 0
                                    

 Awal adalah sesuatu permulaan yang belum pernah kita coba.
Maka hadapilah kata 'awal' itu dengan senyuman.
*******

Kim seokjin pov
Kini ku sedang menunggu hasil penerimaan bekerja di salah satu rumah sakit internasional korea selatan, aku hanya menatap kosong pohon yang mengiringi taman.

"Kenapa lama sekali?"-gumamku

Aku terus menunggu kepala kedokteran memanggilku untuk melakukan tes.

Oh ya aku lupa memberitau, rumah sakit ini digabung dengan rumah sakit jiwa internasional korea selatan.
Jadi tak heran ada beberapa pasien gangguan jiwa tersasar sampai kesini.

"Kim seokjin" lantas suara yang ku tunggu tunggupun memanggilku.

Akupun berada didalam sebuah ruangan serba putih ini.
Dan segera ku menghadang kepada ketua rumah sakit ini

"Annyeonghaseo kim seokjin imnida"-ucapku lalu membungkuk hormat kepada orang berjas putih dengan kaca mata hitam

"Ne.. Seokjin selamat anda berhasil disesi pertama ini, karena sertifikat anda dicap langsung oleh kepala besar digerman. Saya akui sangat hebat, dan saya yakin anda pasti bisa menjalankan sesi sesi berikutnya dengan sangat mudah. Saya percayai anda, selamat berjuang kim seokjin!" penuturan ketua rumah sakit ini membuat mataku berbinar binar.. Akhirnya perjuanganku dimulai!

Lanjut kesesi dua, aku hanya memeriksa kondisi anak kecil, jujur aku sangat suka terhadap anak anak. Yang dinilai dari sesi ini adalah.
1. Keramahan terhadap anak anak
2. Mencoba untuk terlihat menyenangkan supaya anak anak tidak ketakutan
3. Memeriksa dengan sangat ceria dan sesekali mengajak anak tersebut berinteraksi.
Jika semua nilai itu A maka aku akan menjadi dokter anak.

Sampai kesesi 4 adalah sesi menjadi seorang ahli bedah
Disini dibutuhkan keahlian membedah bagian dalam manusia. Jika para peserta tidak bisa membedah maka harus jujur, dari pada melayangkan nyawa orang.
Dan disini aku kim seokjin berdiri dengan pakaian tertutup rapat..

Aku pun berdoa untuk memulai tes ini.
Kini yang kucoba adalah membedah otak seorang perempuan muda.

Aku sangat hati hati dan sangat konsentrasi karena kalau aku salah mengenai sasaran maka saraflah yang bermasalah.

01:46:13 detik aku habiskan untuk membedah.
Lega rasanya sudah melewati sesi sesi ini.

Semua orangpun bertepuk tangan kearahku.

Besok aku sudah menjadi seorang dokter!

Huftt lega rasanya dan akupun keluar dari ruang tes.

Setelah itu aku bergegas untuk mengambil pakaianku, ya pakaian dokter, pakaian untuk oprasi dan pakaian untuk tidur.
Mengapa pakaian tidur? Karena para dokter disini kerja full day, ada waktu juga sih untuk mengambil cuti.
Dan aku akan tinggal dirumah sakit internasional ini, aku tinggal diasrama c.

*****

Hari sudah mulai malam akupun bergegas untuk pergi keasrama c.

"Kamar nomor 92 tujuanku.. Eumm 88.. 90.. Dan 92"
Akupun memasuki kamar melalui kaki kanan (kayak mau masuk mesjid gitu)
Dan terlihatlah beberapa dokter disini, merekapun menatapku ramah

"Annyeonghaseo kim seokjin imnida!"-ucapku memperkenalkan diri

"nado annyeong!" balas mereka dan mempersilahkan aku untuk masuk.

Disini disediakan 3kasur tingkat disertai papan namanya.
Ada juga dokter yang baru sepertiku.

"Annyeongg! Kenalin nama saya park jihyo hehehe.."-ucap perempuan bermata besar bernama jihyo. Diapun menatap teman laki laki disampingnya

RU Happy Now? | JINSOO | (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang