Prolog : Sepatu

604 82 19
                                    

"ONGGGGGG BALIKIIIIN SEPATU GUEEEEEEEE CEPEETTTTTTTT." Yena berteriak sebal karena Ong membawa lari sebelah sepatunya.

"Gak mau Yen , Lo harus bantuin gue Deket sama si doyeon duluu"

"Eh sadar diri , emang kak doyeon mau Ama lo? Model ketupat kaya Lo mana ada yang mau sih , apalagi kak doyeon"

"oke , kalo gitu nih sepatu gue iket di tiang bendera , biar tau rasa Lo !"

"ONGGGG Jangan gituuu donggg , nanti gue traktir bakmi dehhh sepuas loooo , balikin pleaseee" rengek Yena

Siswa siswi yang ada di koridor kelas 10 saat itu memperhatikan keduanya. Ada yang ikut tertawa , ada juga yang langsung julidin mereka berdua. Ong berlari menaiki tangga menuju area kelas 11- 12 , Yena yang tak mau kehilangan jejak Ong terus mengejar dibelakangnya.

"Yen , kayanya ini cara ampuh biar Lo bisa cepet kurussss ahahahaha" ejek Ong yang sudah berada di area kelas 11-12. Yena sudah berjalan perlahan , terengah-engah menaiki tangga sambil memegangi perutnya .

"Eh Lo jangan resek ya , kembaliin cepet...atau .. kalo gak , gue bilangin mama Lo "

"Aduuuu aku tatuuuttt" Goda Ong lagi dengan wajah pura pura kaget

Yena yang sedang geram segera berlari lebih cepat menghampiri Ong yang sudah tertawa puas. Dan akhirnya setelah berjuang melewati tangga - tangga itu , Yena berhasil menangkap Ong . Ong sendiri tidak berlari menghindari Yena yang ada dihadapannya , ia hanya tersenyum miris melihat pipi Yena yang sudah merah dan wajah penuh keringat.

"Eh Lo , gue tekankan sekali lagi kalo gue gak gendut ! Gue tu body goals !"

"Apa Yen ? Gue gak denger ? Lo ? Body goals ? Hahahahahahahahahahahahaahahhaah . Pak RT perumahan juga tau kalo Lo tuuuuuh.......... G e n d u t , udah genduttt jelek lagiii hahahahaahahahaha" Ong tertawa lebih kencang sekarang .

"Resek Lo ya , beraninya body shaming ! Mana kembaliin sepatu gue ! Cepeeettt" Yena berusaha mengambil sepatunya yang dibawa oleh Ong. Yena memang kesusahan , bagaimana tidak , Ong jauh lebih tinggi dari Yena.

Kasihan melihat Yena yang berusaha keras mengambil sepatunya , Ong pun memberikan sepatu itu.
"Nih deh , gue kasian ama Lo "

Yena merebut cepat sepatunya dan segera berbalik meninggalkan Ong.Tiba tiba ketika ia ingin menuruni anak tangga menuju kelasnya , Ong perlahan ingin merebut kembali sepatu itu . Karena refleks , Yena segera melemparkarkan sepatunya ke bawah.

"Aduuhhhh...."
Terdengar suara seseorang merintih kesakitan , rupanya itu karena sepatu.....

"mampussss gueeeee "
Yena segera menghampiri sumber suara , disusul Ong dibelakangnya.

"Mm...so..so..sorry"
Yena hanya menunduk setelah berada di depan seseorang yang menjadi korban lemparan sepatunya. Jelas , Korban dari sepatunya itu anak kelas 11 alias kakak kelas.

Laki laki korban sepatu itu hanya memandang Yena yang sedang merutuki dirinya sendiri dan sesekali menoleh kesal ke arah Ong yang berdiri di tangga belakang Yena.

"Gue gapapa kok , cuma kaget aja.."

"Mm..?" Yena mendongak , melirik sedikit ke laki laki bertubuh jangkung itu.

Yena sih sebenernya cuma takut korbannya itu kenapa-kenapa + ia merasa tidak enak karena korbannya adalah kakak kelas.

"Iyaa , gue gapapa Yen."

Yena sedikit mendelik , kenapa dia bisa tau kalo nama gadis di depannya itu Yena ? Yena bukan siswi yang terkenal dan tidak punya banyak kenalan kelas 11, tapi kok dia bisa tau Yena ? Matanya mendelik sekali lagi , mengingat yang di depannya itu cowok populer di sekolah ini.

......

...

.....

"Ehem..Lo ga gendut kok , Lo juga cantik."

"Haa..?" Yena mendongak sepenuhnya, bingung dan kaget.

Cowok itu langsung pergi meninggalkan Yena , dengan senyum manis yang sedikit terkembang di wajahnya.

••••••••••••••••
Yeay! Semoga suka yaaaa !!
Btw cerita ini emang starred  by Izo*ne , W1 , Pdx101 , dan IOI ehehehe.
Ditunggu part selanjutnyaaa yaaa !!
Luvvv uu

Yaao_o

Yaao_o

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I CHOOSE YOU ! // [ CHOI YENA x PRODUCE X 101 ]  (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang