Kamu, Apa Kabar?

26 0 0
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...
-
-
-

Akan selalu ada satu orang yang membuatku bingung tentang perasaannya, tapi aku tak pernah berani bertanya. Sampai pada suatu hari, kita memilih arah yang berbeda tapi tidak saling memberitahu. Pelan-pelan pengetahuan kita tentang satu sama lain semakin berkurang karena tidak rutin bertukar kabar lagi.

Kemudian, banyak prasangka buruk bermain dikepalaku; mungkinkah aku pernah melakukan sebuah kesalahan yang membuatmu berubah ataukah kamu sudah menemukan seseorang yang jauh lebih menyenangkan dariku? Tak cukup dayaku untuk menerima jawaban darimu, karena aku tidak tahu apakah kamu masih bersedia dihubungi olehku atau tidak.

Kamu, kini hanya boleh menjadi teman yang kupantau diam-diam. Dan sejujurnya, ada kekecewaan yang sanggup membuatku bersedih, tentang; "Kenapa aku tak bisa menjadi orang yang terus-menerus menemanimu, kenapa aku tak memiliki kesempatan yang cukup untuk bisa lama-lama dikehidupanmu?"

Lucu rasanya, ketika ternyata aku adalah satu-satunya hal yang kau biarkan lepas, sementara yang lain tetap. Teman-temanmu, hobimu, pekerjaanmu. Ini membuatku sadar, aku kalah penting dari mereka. Tapi, aku ingin tahu; ada berapa banyak orang yang kamu tarik perhatiannya setelah kita tak lagi dekat?

Tidak ada kesepakatan untuk berhenti, tapi herannya kita sama-sama paham tidak ada yang perlu dilanjutkan. Kamu tentu sudah punya standar bahagia baru, begitupun aku. Seperti yang kamu bisa lihat, aku berlaku selayaknya orang bahagia yang tak pernah merasa kekurangan kamu sebelumnya. Baiklah. Jujur, aku sedang berusaha...

Kemudian, ini akan menjadi bagian yang bisa jadi mengejutkanmu. Aku tidak tahu sejak kapan muncul ketergantungan ini; aku ingin kamu selalu tahu tentang apa yang kulalui setiap harinya. Singkatnya, aku mau kamu terlibat, memberi respon dan bereaksi. Aku mau kamu menginginkanku seperti aku menginginkanmu.

Makanya, aku masih sedang berusaha menayangkan semua aktivitas yang kelihatannya cukup menyenangkan untuk diketahui, lalu tersisip sedikit rasa penyesalanmu karena telah bergerak pergi dariku, hingga kamupun terpancing untuk bertanya, "Kamu, apa kabar?"

***

Happy reading...

Catatan Harian MuslimahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang